Suara.com - Wakil Ketua Umum DPP Partai NasDem, Ahmad Ali, dengan tegas tidak ada yang boleh membatasi bakal calon presiden Anies Baswedan bertemu dengan siapapun.
Ali juga minta anggota koalisi tidak ada yang berhak membatasi partai lain untuk berbicara. Hal ini disampaikan Ali menyusul pernyataan Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief meminta NasDem sebaiknya fokus untuk membangun Koalisi Perubahan dari pada sibuk menawarkan cawapres di luar PKS dan Demokrat.
"Tidak anggota koalisi yang berhak membatasi partai lain untuk berbicara, atau untuk ketemu siapa saja ataupun membatasi Anies Baswedan sebagai calon presiden yang diusung oleh Partai Nasdem untuk ketemu siapa saja," kata Ali kepada wartawan dikutip Senin (21/11/2022).
Pertemuan atau diskusi yang dilakuakn oleh Anies kata Ali, bukan berarti melanggar komitmen yang sudah disepakati antara Nasdem, Demokrat, dan PKS, karena itu sampai hari ini kita sedang melakuakn komunikasi-komunikasi politik.
"Nah, persoalan kemudian menjadi masalah adalah ketika kita selalu berprasangka," tuturnya.
Di sisi lain, kata dia, NasDem sangat menghormati Partai Demokrat. Termasuk jika Demokrat memasang baliho Anies-AHY di sejumlah daerah.
"Bagi kami itu adalah mekanisme yang terjadi di dalam Partai Demokrat dan itu kami hargai. Walaupun di internal koalisi itu tidak pernah memunculkan nama AHY seabagi wakil presden," tuturnya.
Terkait mewacanakan Gibran Rakabuming Raka menjadi bakal cawapres Anies, Ali menegaskan hal tersebut hanya merupakan pendapat pribadinya.
"Begitu juga kemudian ketika saya memberikan wacana diskursus yang terjadi di publik dengan adanya pertemuan Gibran dengan Anies bukan berarti itu menjadi putusan koalisi. Mari kita jangan sama-sama sensi deh," pungkasnya.
Baca Juga: Emak-emak Malah Pilih Selfie dengan Sosok Ini saat Anies Baswedan Sambangi Masjid Agung Kota Santri
Pernyataan Andi Arief
Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief mengomentari soal NasDem yang menyebut Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memiliki peluang untuk mendampingi Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.
Melalui akun Twitter-nya, @Andiarief__ meminta agar NasDem fokus terhadap apa yang telah dibicarakan dalam koalisi perubahan antara NasDem-PKS-Demokrat.
"Sebaiknya konsentrasi saja pada apa yang sudah dibicarakan di koalisi. Bulatkan saja tekad, bahwa NasDem bergabung bersama PKS dan Demokrat memilih di jalur perubahan," kata Andi Arief seperti dikutip pada Kamis (17/11/2022).
Andi lantas memperingatkan agar NasDem tidak menawarkan posisi calon wakil presiden kepada figur di luar PKS dan Demokrat.
"Jangan setiap bertemu figur di luar PKS dan Demokrat, Nasdem menawarkan sana-sini," lanjutnya.
Berita Terkait
-
Singgung Lagi Soal Foto SBY Dipasang di Pantat Kerbau, Politisi Demokrat: Dulu Mas AHY dan Ibas Sabarnya Luar Biasa
-
Disentil Andi Arief, Waketum NasDem Kirim Balasan Telak: Jangan Sensi Deh!
-
Emak-emak Malah Pilih Selfie dengan Sosok Ini saat Anies Baswedan Sambangi Masjid Agung Kota Santri
-
Refly Harun Ungkap Alasan Jokowi Pecat Anies dari Kabinet: Bisa Menjadi Idola Anak Muda
-
Ternyata Nama Gibran Tak Pernah Dibahas jadi Cawapres Anies di Tim Kecil
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Tak Ditahan Usai Diperiksa 9 Jam, Roy Suryo Pekik Takbir di Polda Metro Jaya
-
Pakar Hukum Bivitri Susanti Sebut Penetapan Pahlawan Soeharto Cacat Prosedur
-
Usut Korupsi Dana CSR BI, KPK Periksa Istri Polisi untuk Lancak Aset Tersangka Anggota DPR
-
Demi Generasi Digital Sehat: Fraksi Nasdem Dukung Penuh RUU Perlindungan Siber, Apa Isinya?
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Mensesneg Klarifikasi: Game Online Tidak Akan Dilarang Total, Ini Faktanya!
-
Berantas TBC Lintas Sektor, Pemerintah Libatkan TNI-Polri Lewat Revisi Perpres
-
Pemerintah Kaji Amnesti untuk Pengedar Narkotika Skala Kecil, Ini Kata Yusril
-
Pramono Anung Kukuhkan 1.005 Pelajar Jadi Duta Ketertiban: Jadi Mitra Satpol PP
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal