Suara.com - Jam saku milik salah seorang petugas pos di kapal RMS Titanic berhasil terjual seharga 98.000 poundsterling (sekitar Rp 1,8 miliar) dalam sebuah lelang baru-baru ini.
Arloji milik Oscar Scott Woody itu membeku saat ia pergi ke Atlantik Utara, ketika kapal itu akhirnya tenggelam pada 14 April 1912. Jam itu kemudian diambil dari laut dan dikembalikan kepada sang istri, Leila, satu bulan kemudian.
Dan pada Sabtu (19/11), arloji itu dijual dalam lelang yang diadakan oleh Henry Aldridge & Son di kota Devizes, Inggris, bersama dengan memorabilia lainnya dari kapal yang mendunia itu, sebut BBC.
Selain arloji, lembaran menu untuk tamu first-class terjual seharga 50.000 poundsterling, dan daftar penumpang kelas satu ikut terjual dengan harga 41.000 poundsterling.
Daftar penumpang itu sebelumnya dimiliki oleh seorang penjudi bernama George Brereton yang melakukan perjalanan dengan kapal transatlantik demi mendapatkan uang.
Andrew Aldridge, seorang juru lelang, mengatakan kepada BBC bahwa Brereton “memeberi tanda bintang di sebelah nama orang-orang yang paling kaya”.
“Ada satu orang, Charles Hays, yang memiliki Grand Pacific Railroad di Amerika. Seseorang yang sangat kaya,” ujarnya. "Brereton menulis kata 'JUTAWAN' dengan huruf kapital di bawah namanya.”
Sementara itu, sebuah piring hias terjual seharga 20.000 poundsterling.
Henry Aldridge & Son merupakan organisasi yang terkenal karena menjual berbagai memorabilia dari kapal Titanic. Sebelumnya, pada tahun 2017, sebuah mantel bulu milik pramugari kelas satu dijual seharga 150.000 poundsterling.
Di tahun yang sama, sepucuk surat dari penumpang Titanic, Oscar Holverson, terjual seharga 126.000 poundsterling.
Berita Terkait
-
Video 8K Bangkai Kapal Titanic Berhasil Diambil Tim Ekspedisi
-
Kisah Cinta Abadi Isidor dan Ida Straus yang Tenggelam Bersama Kapal Titanic
-
Ini Satu-satunya Rekaman Asli Sebelum dan Sesudah Kapal Titanic Tenggelam
-
Ini Rekaman Asli Satu-satunya dari Titanic sebelum dan sesudah Tenggelam
-
Ditulis Jack, Surat Harta Karun Titanic Ini Ditaksir Seharga Rp218 Juta
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO