Suara.com - Drama kasus aliran dana tambang ilegal yang menyeret nama petinggi Polri belum juga berakhir. Kehebohan yang ditimbulkan Ismail Bolong lewat video testimoni terkait aliran dana tambang ilegal masih terus jadi perbincangan.
Terbaru, Susno Duadji yang merupakan mantan Kabareskrim Polri menyebut kasus tambang ilegal lebih besar ketimbang kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang menyeret Ferdy Sambo. Simak penjelasannya berikut ini.
1. Lebih Besar dari Kasus Ferdy Sambo
Susno Duadji menyebut kasus suap tambang batu bara mantan Ismail Bolong lebih besar daripada kasus yang menyeret Ferdy Sambo terkait kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Ia bahkan meminta kasus tambang ilegal di Kalimantan Timur (Kaltim) tersebut segera diusut oleh pihak pihak kepolisian.
"Ini lebih besar dari Sambo, segera klarifikasi isu yang sangat menggegerkan kepolisian kita," kata Susno Duadji baru-baru ini.
Menurut Susno, jika Ismail Bolong memberi klarifikasi karena ada tekanan, maka sosok yang menekan tersebut adalah sang pelaku karena memerintahkan. Kasus Ismail Bolong tersebut mirip dengan kasus yang menyeret Ferdy Sambo.
Walau begitu Susno belum melihat video pengakuan Ismail Bolong terkait memberi uang koordinasi kegiatan tambang batu bara ilegal kepada Kepala Bareskrim Polri, Komjen Agung Andrianto sebagai aksi balas dendam Ferdy Sambo dan Hendra Kurniawan. "Itu soal politik perebutan kekuasaan atau balas dendam karena Sambo dipenjarakan dan sebagainya," ujarnya.
2. Sentil Mahfud MD
Kemudian Susno Duadji merasakan keanehan pada Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang tidak bersuara terkait kasus Ismail Bolong. Susno mengatakan harusnya Mahfud berlaku adil seperti halnya berkomentar mengungkap kasus Ferdy Sambo.
Baca Juga: Klarifikasi Soal Tambang Ilegal, Ferdy Sambo Terlihat Mempesona
"Karena Pak Mahfud kan Menko Polhukam yang mengkoordinir Polri, sebagaimana pada peristiwa Sambo, beliau lah yang banyak berperan. Ini juga harus didorong," ungkapnya.
Oleh karenanya, Susno minta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk tak perlu takut mengusut dugaan gratifikasi atau uang koordinasi kegiatan tambang batu bara ilegal yang diberikan kepada Kepala Bareskrim Polri, Komjen Agus Andrianto.
"Jangan takut mengorbankan misalnya kalau benar mengenai petinggi-petinggi Polri, nggak apa-apa. Dengan berani menindak justru grade Polri akan naik. Masyarakan akan mengatakan, wah tidak main-main Kapolri ini, siapa pun yang bersalah, berapa pun bintangnya, dia tindak," ucapnya.
Susno pun sekapakat dengan Mahfud MD bahwa pengusutan kasus tambang Ismail Bolong perlu melibatkan pihak eksternal untuk membangun kepercayaan publik. Ia pun mengingatkan Polri harus buka-bukaan terkait kasus tambang ilegal sesuai dengan standar hukum yang berlaku.
Kontributor : Trias Rohmadoni
Berita Terkait
-
Klarifikasi Soal Tambang Ilegal, Ferdy Sambo Terlihat Mempesona
-
Sindiran Kabareskrim Buat Geng Sambo: Lempar Balik Isu Tambang Ilegal, Ungkit Muslihat Kasus Brigadir J
-
Akhirnya Terkuak Brigadir J Adalah Korban Kekerasan Seksual, Ini Buktinya
-
Soroti Keberadaan Mafia Hukum di Tanah Air, Mahfud MD Singgung Jaksa hingga Polisi
-
Kasus Setoran Tambang Ilegal Ismail Bolong Harus Selesai, Taruhannya Kepercayaan Masyarakat
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah