Suara.com - Warga China menggelar aksi protes terhadap kebijakan nol-Covid yang diterapkan Presiden Xi Jinping usai terjadinya kebakaran yang menewaskan 10 orang yang diduga terkait dengan oleh kebijakan lockdown.
Seperti dilaporkan Al Jazeera, aksi protes ini berlangsung di beberapa wilayah di China dan dimulai pada akhir pekan lalu. Salah satu pemicunya adalah terjadinya kebakaran mematikan di wilayah Xinjiang barat yang diduga terkait dengan kebijakan pembatasan ketat yang hingga kini masih diberlakukan.
Pada Minggu, ratusan mahasiswa dari Universitas Tsinghua di Beijing berunjuk rasa di kampus mereka dan meneriakkan "kebebasan akan menang" serta meminta pembatasan terkait Covid untuk segera diakhiri.
Sementara itu, di Shanghai, ratusan orang berkumpul di Jalan Wulumqi pada Sabtu (26/11) malam. Mereka membawa bunga, lilin, dan tulisan "Urumqi, 24 November, mereka yang meninggal beristirahatlah dalam damai" untuk mengenang 10 orang yang tewas dalam kebakaran di sebuah gedung apartemen di ibu kota Xinjiang, Urumqi.
Kematian tersebut memicu kemarahan publik yang meluas karena adanya dugaan bahwa bahwa penghuni gedung tidak dapat melarikan diri karena dikuncinya sebagian area gedung.
Namun, pejabat setempat mmebantah klaim tersebut.
Dalam video yang beredar di media sosial, para pengunjuk rasa di Shanghai terdengar meneriakkan “cabut lockdown untuk Urumqi, cabut lockdown untuk Xinjiang, cabut lockdown untuk seluruh China”.
Massa juga dilaporkan meminta “turunkan Partai Komunis China, turunkan Xi Jinping, bebaskan Urumqi”.
Polisi dalam jumlah besar turut mengawal aksi protes itu dan sesekali mencoba membubarkan massa.
Seorang pengunjuk rasa mengatakan kepada AP bahwa salah satu temannya dipukuli oleh polisi dan dua temannya yang lain mendapat semprotan merica. Ia juga mengatakan bahwa para pengunjuk rasa meneriakkan beberapa slogan, termasuk “Xi Jinping, mundur; Partai Komunis, mundur”, “Buka kunci Xinjiang, buka kunci China”, “tidak ingin [tes] PCR, ingin kebebasan” dan “kebebasan pers”.
Berita Terkait
- 
            
              Kompak Banget! Lomba Bakiak di China Bikin Warganet Minder : Kalau Gue Baru Dua Langkah Udah Jatuh!
 - 
            
              Ada NingNing hingga Song Yuqi, Berikut Ini 5 Idola Kpop Berasal dari China
 - 
            
              Tensi Masih Tinggi dengan China, Taiwan Gelar Pemilu Lokal
 - 
            
              Bawa Meriam 'Terbesar yang Pernah DIlihat', Kapal China Masuki Perairan Jepang Dekat Senkaku
 - 
            
              Laut China Timur Panas, Kapal China dengan Meriam Terbesar Dekati Pulau Senkaku Jepang
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 
Terkini
- 
            
              Soal Pemberian Gelar Pahlawan ke Soeharto, Puan Singgung Rekam Jejak: Harus Dikaji Dengan Baik
 - 
            
              Dapat 'Restu' BNN usai Ditangkap Kasus Narkoba, Onad Bakal Direhab di Sini
 - 
            
              PPATK Klaim Berhasil Tekan Judi Online! Triliunan Rupiah Berhasil Diselamatkan
 - 
            
              11 Tahun di Penjara, Korban Tragedi 1965: kalau Soeharto Dapat Gelar Pahlawan Kami Tidak Rela!
 - 
            
              Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi Butuh Ekosistem Bisnis yang Kolaboratif dan Berorientasi Inovasi
 - 
            
              Usulan Gelar Pahlawan Bagi Soeharto Dianggap Mengerikan, Mengapa?
 - 
            
              Prabowo Setuju Rp5 Triliun untuk KAI Tambah Gerbong KRL Baru: untuk Rakyat Banyak Saya Tidak Ragu!
 - 
            
              Hadapi Musim Hujan, Pramono Pastikan Banjir Jakarta Bisa Surut Kurang dari 24 Jam
 - 
            
              Detik-detik Kecelakaan KA Bangunkarta di Prambanan Sleman: Tiga Orang Tewas
 - 
            
              Soal Polemik Whoosh, Puan: Jangan Terjadi Kerugian Negara Berlarut-larut