Suara.com - Jutaan warga Taiwan memberika suara mereka dalam pemilihan umum lokal yang digelar di tengah tensi yang masih tinggi dengan China.
Berdasarkan informasi BBC, warga Taiwan berbondong-bondong menuju tempat pemungutan suara untuk berpartisipasi dalam pemilihan paruh waktu empat tahunan yang dimulai pada Sabtu (26/11). Para pemilih akan menentukan dewan lokal dan wali kota dalam pemilihan ini.
Pemilihan ini juga bersamaan dengan digelarnya referendum untuk menurunkan usia pemilih dari 20 tahun menjadi 18 tahun.
Secara khusus, peristiwa ini juga menjadi perhatian global karena posisi Taiwan yang saat ini menjadi “titik pusat” yang menyebabkan tensi tinggi antara China dan Amerika Serikat.
Pemerintah China melihat Taiwan sebagai satu provinsi yang memisahkan diri yang, pada akhirnya, akan kembali dan menjadi bagian dari negara itu.
Namun, masyarakat Taiwan telah dengan tegas menolak anggapan itu. Salah satu alasannya adalah karena Taiwan memiliki pemerintahan sendiri dan menjalankan sistem demokrasi—sebuah sistem yang berbeda dengan yang ada China.
Kunjungan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, ke Taiwan pada Agustus lalu turut memantik amarah China yang merespons dengan menggelar latihan militer di sekitar wilayah Taiwan.
Di Taiwan, terdapat dua partai politik utama dengan pendekatan yang berbeda terhadap China.
Kuomintang (KMT) secara tradisional dipandang sebagai pro-China. Mereka sebelumnya telah mendorong hubungan ekonomi dengan China dan tampak mendukung wacana reunifikasi. Meski demikian, mereka telah dengan tegas membantah anggapan bahwa mereka pro-China.
Saingan utama mereka adalah Partai Progresif Demokrat (DPP) yang kini berkuasa. Pemimpin DPP, Tsai Ing-wen, sebelumnya menang telak dalam pemilihan nasional 2020.
Tsai sendiri telah menjelaskan pandangannya terhadap China dan mengatakan Beijing perlu menunjukkan rasa hormat kepada Taiwan dan bahwa Taipei tidak akan tunduk pada tekanan.
Dia terpilih pada tahun 2020 dengan janji untuk melawan Beijing. Penduduk lokal mengatakan kepada BBC pada saat itu bahwa protes di Hong Kong dan respons represif Beijing terhadap hak-hak sipil telah menimbulkan kekhawatiran di Taiwan.
Berita Terkait
- 
            
              Raksasa Chip Taiwan TSMC Ingin Produksi Teknologi Teranyar di Pabrik Arizona
- 
            
              Taiwan Pastikan Investasi Chip Masih Aman
- 
            
              Tajir! Lebihi Menteri, Putu Taluh Sopir Truk Asal Bali di Australia Seminggu Digaji Rp 30 Juta
- 
            
              Gara-gara Taiwan, Xi Jinping dan Joe Biden Sempat 'Adu Mulut' Saat KTT G20
- 
            
              Konflik China dan Taiwan Bisa Berdampak PHK Massal Industri Padat Karya
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Jakarta Siaga 25 Hari ke Depan! Waspada Cuaca Ekstrem dan Banjir Mengintai
- 
            
              Bobby Nasution Temui Guru Honorer Saling Lapor Polisi dengan Ortu Siswa, Dorong Penyelesaian Damai
- 
            
              Pemprov DKI Bakal Berikan Santunan Korban Pohon Tumbang, Ini Syaratnya
- 
            
              Isu Pork Savor yang Beredar di Media Sosial, Ajinomoto Indonesia Tegaskan Semua Produknya Halal
- 
            
              46 Anak SMP Nyaris Tawuran, Janjian via DM Berujung Diciduk Polisi
- 
            
              Roy Suryo Soroti Perayaan Sumpah Pemuda ala Gibran: Sungguh Membagongkan!
- 
            
              Pekan Terakhir BBW Jakarta 2025: Pesta Buku, Keceriaan Keluarga, dan Bawa Pulang Mobil Listrik
- 
            
              Pramono Buka Luas Ruang Inovasi, Pengamat: Patut Diapresiasi
- 
            
              Apa Hebatnya Soeharto? Ini Balasan Politisi PSI ke PDIP
- 
            
              Ditemukan Ganja Sisa Hisap, Polisi Sebut Onad Merupakan Korban Penyalahgunaan Narkotika