Suara.com - Penikmat sepak bola di Arab Saudi berbondong-bondong menuntut pengembalian dana usai pemerintah memblokir layanan streaming yang seharusnya menyiarkan pertandingan Piala Dunia 2022 di negara itu.
Dilansir dari ABC News pada Senin (28/11), pemblokiran itu membuat marah pelanggan TOD TV, yang memegang hak siar pertandingan Piala Dunia di Arab Saudi dan dimiliki oleh beIN Sports Media asal Qatar.
Para pelanggan di Arab Saudi yang tidak dapat menonton pertandingan Piala Dunia membanjiri akun Twitter TOD TV dan menuntut adanya refund atau pengembalian dana. Mereka juga membagikan tangkapan layar dari situs streaming itu yang mengatakan, "Maaf, halaman yang diminta melanggar peraturan Kementerian Media."
Sementara itu, TOD TV meminta maaf kepada para pelanggannya "atas tidak tersedianya layanan untuk sementara".
“Hal ini disebabkan oleh hal di luar kendali kami,” sebut TOD TV. “Kami mengharapkan pemirsa kami memiliki pengalaman pengguna premium, dan kami terus berupaya melanjutkan layanan normal sesegera mungkin.”
TOD TV, Kementerian Media, dan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi belum memberikan komentar terkait hal ini.
Grup beIN Qatar sendiri telah berada di tengah-tengah pertikaian politik antara Riyadh dan Doha dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2017, Arab Saudi dan tiga negara lainnya melancarkan boikot terhadap Qatar atas dukungan negara itu kepada politik Islam, hubungan dengan Iran, dan pendanaan untuk kantor berita Al Jazeera yang kerap mengkritik pemerintahan negara-negara di Teluk Arab.
Selama periode boikot, beIN Sports kehilangan lisensi siaran di Arab Saudi. Akibatnya, penonton di negara itu juga kehilangan satu-satunya akses resmi untuk menonton sepak bola di liga-liga terbesar Eropa serta kompetisi top Asia.
Namun, usai Arab Saudi memperbaiki hubungan dengan Qatar tahun lalu, beIN melanjutkan layanannya di Arab Saudi.
Untuk Piala Dunia, TOD TV menyiarkan beberapa pertandingan secara gratis, tetapi sebanyak 42 pertandingan hanya akan tersedia melalui layanan streaming, yang dilaporkan telah diblokir sebelum turnamen dimulai pada 20 November.
Para pelanggan melaporkan mereka tidak dapat mengakses layanan tersebut sejak upacara pembukaan.
Persaingan untuk menarik jutaan pelanggan di wilayah Timur Tengah semakin meningkat di antara beberapa layanan streaming regional, termasuk layanan Shahid yang dioperasikan oleh MBC Group milik Saudi.
Berita Terkait
-
Sikap Herjunot Ali pada Kaum LGBT: "Dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung"
-
Bawa Poster Mesut Ozil sambil Tutup Mulut, Suporter Qatar Sindir Balik Timnas Jerman
-
Sebelum Laga Spanyol vs Jerman, Luis Enrique Unggah Postingan Menyayat Hati, Kenang Wafat Sang Putri
-
Link Live Streaming Serbia vs Kamerun di Lanjutan Piala Dunia 2022
-
Mega Proyek Klub David Beckham: Duetkan Ronaldo dan Lionel Messi, Suarez dan Fabregas Juga Jadi Incaran
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
Terkini
-
Menteri Dikdasmen Targetkan Permen Antibullying Rampung Akhir 2025, Berlaku di Sekolah Mulai 2026
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh
-
Mendikdasmen Abdul Muti: Banyak Teman Bikin Anak Lebih Aman di Sekolah
-
Sempat Sembunyi di Bogor, Pelaku Penusukan di Pasar Gaplok Ditangkap Polisi
-
BNPB: Penanaman Vegetasi Jadi Benteng Pertama Hadapi Bencana Hidrometeorologi
-
GKR Hemas Soal Usulan Daerah Otonomi Baru: Tantangan Berat, Tak Mudah Lolos!
-
Sultan Najamudin Tegaskan DPD RI Bukan Oposisi: Siap Dukung Penuh Program Presiden
-
Akses Berobat Dipermudah: Pasien JKN Bisa Langsung ke RS Tanpa Rujukan Berlapis
-
Gubernur Bobby Nasution Dukung LASQI Kenalkan Islam ke Generasi Muda Lewat Seni
-
YLBHI Desak Komnas HAM Tak Takut Intervensi dalam Kasus Munir