Suara.com - Istilah skripsi dan tesis pasti sudah tidak asing lagi di telinga para mahasiswa. Sekilas keduanya nampak sama, yakni suatu dokumen tertulis yang dibuat mahasiswa tingkat akhir sesuai dengan kaidah penulisan baku serta metode ilmiah. Kemudian, tugas akhir itu akan dipertanggungjawabkan di hadapan penguji dan juga dosen pembimbing. Meskipun sama-sama dibuat untuk tugas akhir, namun terdapat perbedaan skripsi dan tesis.
Skripsi wajib dibuat oleh mahasiswa di jenjang sarjana, sementara mahasiswa pascasarjana (S2) harus membuat sebuah tesis. Semua karya ilmiah buatan mahasiswa ini harus dibuat sendiri dengan memperhatikan kaidah penulisan dan metode ilmiah. Sebab jika ditemukan unsur plagiarisme maka skripsi maupun tesis tersebut dianggap tidak sah.
Perbedaan ini bukan hanya pada jenjang pendidikan saja, akan tetapi juga mencakup kualitas isi dokumen tertulis itu. Apa saja faktor yang membedakan skripsi dan tesis? Yuk, simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Perbedaan Skripsi dan Tesis
Berikut sejumlah perbedaan antara skripsi dan tesis:
1. Jenjang Pendidikan
Seperti diketahui, skripsi merupakan tugas akhir yang wajib dibuat mahasiswa untuk meraih gelar sarjana. Sementara, tesis adalah karya ilmiah tertulis yang wajib dibuat oleh mahasiswa jenjang magister atau pascasarjana (S2).
2. Permasalahan yang Diangkat
Perbedaan lainnya adalah kedalaman permasalahan yang diangkat. Skripsi mengangkat permasalahan yang bersumber terhadap pengalaman empirik dan bersifat tidak terlalumendalam. Sementara tesis juga bisa berasal dari pengalaman yang empirik, akan tetapi bersifat lebih mendalam dan teoritis.
Baca Juga: Perhatikan! Ini 4 Tips Memilih Dosen Pembimbing Skripsi agar Cepat Lulus
3. Proses Penulisan
Proses penulisan berhubungan erat dengan kemandirian penulis saat pengerjaan skripsi ataupun tesis. Dalam penulisan skripsi, mahasiswa masih bisa memperoleh bimbingan yang intensif dari pembimbing dengan porsi 60 persen penulis dan juga 40 pembimbing pembimbing. Persentase ini kemudian menurun saat mengerjakan tesis karena penulis harus berperan 80 persen dalam prosesnya. Dan 20 persen lainnya berasal dari pembimbing.
4. Nilai atau Bobot Ilmiah Karya Tulis
Berdasarkan sudut pandang akademik, skripsi mempunyai bobot ilmiah dengan tingkat rendah hingga sedang. Sementara tesis menempati bobot ilmiah sedang hingga tinggi dengan adanya pengembangan dan juga pendalaman teori serta penelitian yang tengah dilakukan.
5. Cara Pemaparan
Dari segi bobot ilmiah, skripsi biasanya lebih dominan pemaparan yang deskriptif. Sedangkan, tesis dipaparkan dengan analitis dan deskriptif.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum