Suara.com - Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Ramdhani, turut merespons pernyataan Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah yang meminta Presiden Joko Widodo meninggalkan para relawannya yang menjerumuskan. Benny menganggap Said tidak memahami pernyataannya secara utuh.
"Ya karena pak Said mungkin tidak memahami secara utuh isi pembicaraan apalagi hanya dengan modal potongan video, jadi dimaklumilah sama saya. Pernyataan pak Said karena pasti satu beliau tidak memahami secara utuh isi pembicaraan dan situasi yang terjadi saat itu karena beliau tidak ada," kata Benny ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/11/2022).
Benny mengatakan, dengan hanya melihat potongan video pernyataan dirinya yang tak secara utuh ditampilkan, membuat orang bisa mengartikan secara luas.
"Modal video pendek apalagi yang sudah direproduksi ya, ditambah narasi ya pasti akan implementasinya menjadi sesat," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, soal pernyataannya siap tempur di hadapan Jokowi, sudah dijelaskan.
"Dengan penjelasan saya tadikan tentunya bisa menjawab ya termasuk menjawab apa yang diduga oleh pak Said," imbuhnya.
Klarifikasi Benny
Benny Ramdhani menyebut jika pernyataannya di hadapan Jokowi tersebar luas di jagat media sosial melalui tayangan video itu ditampilkan secara tidak utuh.
Dia mengatakan, dalam momen saat kumpul relawan dengan Jokowi sebenarnya tidak hanya dirinya yang berbicara. Pertemuan itu berlangsung sekitar 40 menit.
"Jadi itu bukan acara tertutup tapi saya yakin video itu adl video yang tidak utuh, kalau utuh kannseharusnya keseluruhan dong, dari mulai pertama sampai selesai kurang lebih 40 menit harusnya dimuat secara utuh. Dan yang menyampaikan aspirasi, pandangan masalah, saran, usul kepada presiden kan tidak hanya saya," kata Benny.
Menurutnya, apa yang disampaikan dalam video tersebut pernyataannya tidak ditampilkan secara utuh.
"Sekarang pas bagian saya yang juga tidak utuh, saya menyampaikan atas kondisi kebangsaan kita perjalanan kebangsaan pasca pilpres 2019 ada harapan," ungkapnya.
Benny menjelaskan, seharusnya semua pihaknya yang kekinian masih menyerang Jokowi pasca Pilpres 2019 bisa mengikuti sikap dari Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang bisa merapat mendukung pemerintahan.
Ia mengatakan, memang pemerintahan tak berjalan selalu sempurna dan ada kekurangan, hal itu boleh disampaikan lewat kritik sekeras-kerasnya. Namun, kata dia, yang terjadi kekinian polanya berbeda.
"Selalu dengan pola yang sama penyebaran kebencian, fitnah, adudomba antar suku dan agama, berita-berita hoax bahkan penghinaan dan pencemaran terhadap simbol-simbol negara, presiden, ibu negara terakhir," tuturnya.
Berita Terkait
-
Kehadiran Jokowi di Acara Relawan Dihujani Kritik, Istana Pastikan Presiden Tetap Fokus Urus Roda Pemerintahan
-
Membela Diri Soal Ucapannya 'Siap Tempur' di Depan Jokowi, Benny Ramdhani: Itu Videonya Nggak Utuh
-
Perintahkan Jajarannya Segera Tindaklanjuti Hasil Konkret KTT G20, Jokowi Minta Pembentukan Gugus Tugas
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram