Suara.com - Seorang pengamat komunikasi mempertanyakan sikap para relawan Presiden Joko Widodo yang terlihat masih aktif melakukan berbagai manuver dalam beberapa waktu terakhir, terlebih di saat kelompok-kelompok tersebut seharusnya sudah membubarkan diri.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI, Kunto Adi Wibowo, menyebut kelompok relawan Jokowi seharusnya membubarkan diri usai berakhirnya proses pemilihan umum. Jika tidak, aktivitas mereka malah akan menciptakan pengaruh buruk bagi sosok politikus yang didukung.
"Seharusnya, kan, selesai [memberikan dukungan]," kata Kunto, seperti diberitakan oleh Warta Ekonomi pada Selasa (6/12).
Ia menduga sosok Presiden Indonesia itu “terjebak” di dalam zona nyaman yang tercipta dari hubungan eratnya dengan para relawan.
"Pak Jokowi merasa nyaman karena sukarelawan sehingga mereka tetap ada yang seharusnya telah bubar," terangnya.
Padahal, Jokowi seharusnya menjadi sosok utama yang dapat mengontrol arah dan pergerakan para pendukungnya.
Kelompok relawan Jokowi memang masih secara aktif terlibat dalam berbagai kegiatan yang digelar dengan tujuan menunjukkan dukungan bagi sang pemimpin negara.
Salah satunya adalah acara Nusantara Bersatu yang digelar di Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 26 November lalu. Kegiatan tersebut menimbulkan kontroversi karena mengangkat unsur politik dan sempat meresahkan masyarakat sekitar.
Salah satu figur yang melemparkan kritik atas acara ini adalah anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Deddy Yevri Sitorus, yang menilai momentum acara tersebut tidak tepat.
Ia bahkan menilai bahwa Presiden Jokowi telah dijebak para inisiator dari kegiatan ini dan Presiden tidak mungkin bisa mengelak jika sukarelawannya memanggil hingga terpaksa datang.
“Saya yakin Pak Jokowi terpaksa datang ke acara itu, bukan kemauan beliau,” katanya.
Lebih lanjut, Deddy ini juga mewanti-wanti jangan sampai pemilihan presiden dituduh berpotensi curang karena manuver sukarelawan yang pada akhirnya menimbulkan persepsi bahwa presiden punya preferensi tertentu terkait pesta demokrasi 2024.
“Kami akan terus mengawal Presiden Jokowi hingga akhir masa jabatan dan memastikan bahwa pilpres 2024 akan menghasilkan kepemimpinan nasional yang selaras dan menuntaskan visi Presiden Jokowi,” lanjutnya.
Tag
Berita Terkait
-
Anak Buah Megawati Cium Manuver Politik Relawan Jokowi di GBK: Ingin Menekan Partai Politik, Iya Kan?
-
Gerakan Relawan Jokowi Dicurigai Punya Agenda Dukung Presiden Tiga Periode? Politikus PDIP: Konstitusi Membatasi!
-
Netizen Serang Instagram Ayu Dewi Setelah Posting Video Jokowi di GBK: Kampanye ya?
-
Meradang Lihat Acara Relawan di GBK, Ketua Jokowi Mania: Itu Acara Paling Rusak!
-
Tampar Relawan yang Gelar Acara di GBK, Masinton PDIP: Bikin Kualitas Presiden Jokowi Downgrade!
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Pedas! Blak-blakan di Depan Mahfud MD, Rocky Gerung Sebut Prabowo Ngaco, Mengapa?
-
BMKG Ingatkan Ancaman Krisis Pangan Akibat Iklim Ekstrem, Petani Diminta Tinggalkan Titi Mongso
-
Mahasiswa Sandera Polisi saat Demo Rusuh di Semarang, Rezki dan Rafli Dituntut Hukuman Segini!
-
Prabowo Bertemu Bill Gates: Kasih Bintang Jasa dan Bahas Kolaborasi Besar buat Indonesia
-
Demo Hari Tani Nasional di Jakarta Dijaga Ketat Ribuan Aparat, Massa Dilarang Lakukan Hal-hal Ini
-
Transportasi Baru di Danau Toba Sumut, Gubernur Bobby Nasution Jajal Pesawat Amfibi
-
Ribuan Siswa Keracunan Program Makan Bergizi Gratis, Komisi X DPR RI Minta Audit Ketat
-
Polemik Penyitaan 148 Ha Lahan, PT Weda Bay Nickel Klarifikasi: Mayoritas Bukan Milik Kami
-
Gerak Cepat Bobby Nasution, UHC Dicapai dalam Waktu Singkat
-
Di Panggung PBB, Prabowo Bela Palestina dan Menolak Doktrin Si Kuat - Si Lemah