Varian Covid-19 yang saat ini tengah mengalami kenaikan penderita positif adalah Omicron XBB. Varian ini merupakan mutasi genetik dari BA.2.10.1 dan BA.2.75.
Mutasi genetik sangat umum terjadi pada virus. Hal ini dilakukan virus agar dapat tetap bertahan.
Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, dalam Sidang Dies Natalis Universitas Airlangga ke-68 menyampaikan, kasus-kasus dengan gejala berat dialami oleh seseorang yang belum mendapatkan vaksin primer atau booster.
Varian Omicron XBB ini memiliki berbagai gejala yang dapat dirasakan, yaitu demam atau menggigil, batuk, sesak napas, badan lemas, nyeri otot, sakit kepala, kehilangan indera perasa atau penciuman, sakit tenggorokan, pilek, mual atau muntah, hingga diare. Meski keparahan yang terjadi akibat varian ini tidak lebih berat dibanding varian Omicron, namun memiliki penyebaran yang lebih cepat.
Menkes berharap, masyarakat tetap waspada dan tetap mentaati protokol kesehatan. Selain itu, Menkes juga berpesan kepada masyarakat yang belum mendapat vaksin primer atau vaksin sekunder untuk segera mendapatkan vaksin.
Meski setelah pemberian vaksin tidak menjamin seseorang terhindar dari paparan virus Covid-19, namun dengan pemberian vaksin dapat mencegah terjadinya keparahan.
“Hospitalisasi akibat Omicron XBB lebih sedikit dibanding varian sebelumnya. Tapi saran saya tetap pakai masker,” pesannya.
“Teman-teman yang belum di-booster segera booster, yang belum vaksin juga cepat vaksin. Bagi yang punya orang tua dan belum mendapat vaksin atau booster segera divaksin atau dapat booster. Kalau sudah divaksin akan mengurangi risiko masuk rumah sakit,” tambahnya.
Sebagai informasi, proses riset dan pengembangan vaksin akan terus berjalan.
Baca Juga: Vaksin Merah Putih Resmi Mendapatkan Izin Penggunaan Darurat oleh BPOM RI
Setelah INAVAC diharapkan akan ada produk vaksin lain yang dihasilkan, sehingga dapat menjawab tantangan dan masalah di masa depan. Universitas Airlangga saat ini tengah mengembangkan vaksin booster dan vaksin Covid-19 untuk anak.
“Kabar soal vaksin sudah dapat sangat menggembirakan semoga nantinya vaksin booster dan anak bisa masuk,” ucap Menkes.
Dukungan Kemendikbudristek untuk Penelitian Berdampak ke Masyarakat
Sementara itu, upaya menyukseskan perkuliahan tatap muka (PTM) terbatas ditempuh Kemendikbudristek dengan mengakselerasi pengembangan Vaksin INAVAC, yang dikembangkan Universitas Airlangga. Untuk memaksimalkan kekebalan kelompok (herd immunity), Mendikbudristek, Nadiem Makarim minta mahasiswa untuk mengajak rekan lain mengikuti vaksinasi.
Nadiem juga mengimbau mahasiswa yang belum divaksinasi, agar segera mendaftarkan diri untuk mendapatkan vaksin.
“Bagi yang sudah divaksin, sebarkan pesan kepada sesama mahasiswa tentang pentingnya vaksin,” ucap Nadiem.
Berita Terkait
-
Kemendikbudristek Prioritaskan Guru Penggerak Memimpin Satuan Pendidikan
-
Kemendikbudristek Tumbuhkan Talenta Nasional Berkarakter bagi Pelajar Pancasila Lewat Berbagai Kompetisi
-
Kemendikbudristek Gelar Festival Literasi Siswa Indonesia 2022
-
82 Dosen Vokasi Diberangkatkan Kemendikbudristek Ke Inggris dan Amerika
-
Kemendikbudristek dan UNICEF Luncurkan Modul Remaja Sehat Jiwa Raga
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar