Suara.com - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi kembali hadir dalam sidang lanjutan gugatan cerai istrinya, Anne Ratna Mustika di Pengadilan Purwakarta, Jawa Barat. Dalam kesempatan ini, ia blak-blakan tak terima dituduh melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) hingga tak memberi nafkah ke ibu dari dua anaknya.
Dedi menegaskan apa yang dituduhkan Bupati Purwakarta terhadapnya itu tidak benar. Ia pun berusaha membuktikan bahwa tuduhan tersebut salah dihadapan majelis hakim.
"Saya hadir pada sidang lanjutan ini untuk membuktikan bahwa apa yang dituduhkan oleh istri saya dalam materi gugatan tidak benar. Jadi perlu disampaikan agar menjadi pertimbangan majelis hakim," tegas Dedi pada Rabu (7/12/2022).
Hal pertama yang dibantahnya adalah terkait melakukan KDRT secara psikis kepada perempuan yang akrab disapa Ambu Anne tersebut. Menurutnya, istrinya sama sekali tidak menunjukkan ciri-ciri telah mengalami KDRT secara psikis.
“Misal tuduhan KDRT psikis, ya kita ingin menyampaikan itu tidak benar karena ciri-cirinya tidak ada. Faktanya juga nanti kita lihat di pengadilan," ucap Dedi.
Tak cuma masalah KDRT, Dedi juga blak-blakan membahas soal masalah nafkah. Ia menegaskan selama ini selalu menjalankan kewajibannya dengan membiayai seluruh kebutuhan rumah tangga istrinya. Sedangkan terkait rumah dinas, ia memang tidak membiayai karena sudah menjadi tanggungan negara.
Dedi mengatakan, dirinya juga memberikan nafkah selama istrinya berproses menjadi seorang bupati. Menurutnya, campur tangan dirinyalah yang membuat Anne Ratna akhirnya sukses menjadi Bupati Purwakarta. Terlebih ia mengurus pembiayaan dan branding sang istri.
"Nafkah dalam pemahaman saya adalah membantu istri menjadi bupati, mengeluarkan biaya, brand nama saya menjadi faktor keberhasilannya, kalau bicara cukup dalam pandangan kami yang orang desa orang yang biasa hidup sederhana itu sudah lebih dari cukup,” ucapnya.
Saat ditanya soal keinginan Anne untuk diberikan nafkah berupa tabungan keluarga, Dedi menyampaikan menegaskan hingga kini, seluruh kebutuhan keluarga termasuk pendidikan anak-anak ia cukupi. Bahkan aset pun bertambah.
Baca Juga: Sidang Cerai, Pesan Dedi Mulyadi ke Bupati Anne: Kekuasaan Ada Akhirnya
“Saya sudah sampaikan ini aset kita, ini penghasilan ayah dalam setiap bulan, ini pengeluaran ayah dalam setiap bulan, sudah saya sampaikan," jelasnya.
"Kalau untuk ditabung itu bukan kategori nafkah, tapi tabungan keluarga. Kalau nafkah itu sesuatu yang kita gunakan dalam setiap hari," sambung Dedi.
Dalam kesempatan ini, Dedi turut mengirimkan pesan kepada Anne Ratna yang dianggapnya "musuh dalam selimut". Ia menegaskan dirinya tetaplah seorang ayah bagi kedua anaknya bersama Anne.
“Itu harus hati-hati, karena bagaimana pun saya adalah ayah dari Yudistira dan Nyi Hyang. Suami ada mantannya, tapi anak tidak ada mantannya. Dan saya pesan pada embu (sapaan Anne) kalau namanya kekuasaan ada akhirnya," tandasnya. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Sidang Cerai, Pesan Dedi Mulyadi ke Bupati Anne: Kekuasaan Ada Akhirnya
-
Pupus! Kang Dedi Mulyadi dan Bupati Karawang Dijodohkan Netizen Tapi Tak 'Direstui' Zodiak
-
Rumah Tangga Berantakan dengan Ambu Anne, Dedi Mulyadi Lirik Wanita Cantik, Sule: Inget Belum Masa Iddah
-
Warganet Jodohkan Suami Anne Ratna Mustika dengan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, Dedi Mulyadi: Hati Sudah Bulat...
-
Awas! Kata Dedi Mulyadi Ada Musuh Dalam Selimut Hasut Anne Ratna Mustika, Pinjam Tangan Balas Dendam Politik
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
Terkini
-
Geger! Buaya Besar Muncul di Sawah Warga Bantargebang, Damkar Sampai Turun Tangan
-
Nadiem Makarim Masih Sakit, Sidang Pembacaan Dakwaan Ditunda Lagi
-
Gempa M 4,0 Guncang Bima, Getaran Terasa Seperti Truk Melintas
-
Tangannya Patah, Kesaksian Warga Soal Korban Terbaru Lubang 'Maut' di Jalan Raya Parung
-
Papua Bukan Ruang Kosong: Aksi Damai Desak Tinjau Proyek Tebu Merauke
-
Mendagri Tito Tinjau Aceh Tamiang dan Salurkan Bantuan bagi Korban Banjir Longsor
-
Hotel dan Mal Jakarta Siap-Siap Kena Geruduk Satpol PP Kalau Nekat Pesta Kembang Api
-
Proyek Jembatan Malaysia-Indonesia via Dumai, Melaka Dikabarkan Siap Uji Kelayakan
-
Kejagung Ungkap Kondisi Nadiem Makarim Usai Jalani Operasi
-
Survei Kemenag: Indeks Kerukunan Umat Beragama 2025 Capai 77,89, Tertinggi dalam 11 Tahun