Suara.com - Pengamat politik sekaligus Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menyinggung Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang ditinggal empat pejabat elitenya. Terakhir, Ketua DPW PSI DKI Jakarta Michael Victor Sianipar menyatakan mundur dari partai tersebut.
Sebelum Michael sederet nama petinggi PSI seperti Tsamara Amany, Sunny Tanuwidjaja, dan Surya Tjandra sudah hengkang terlebih dahulu dari partai tersebut.
Refly pun kemudian merespons PSI sebagai partai yang sebenarnya tidak terlalu penting karena tidak memiliki wakil di senayan.
"PSI ini sebenarnya tidak terlalu penting sesungguhnya karena belum lolos parliamentary threshold," ujar Refly melalui kanal Youtubenya seperti dikutip Wartaekonomi-jaringan Suara.com.
Bahkan, ia menyebut, PSI merupakan partai anak muda yang seperti orang tua.
"Saya dari awal mengkritik PSI partai anak muda kok seperti orang tua," ucapnya.
Hal tersebut disampaikannya, karena PSI kerap melakukan kritik dan bersikap seperti layaknya 'centeng kekuasaan.'
"Biasanya partai anak muda sangat idealis, kritik sana kritik sini, berani dia memberi sikap terhadap kekuasaan. Tetapi ini justru partai yang jadi centeng kekuasaan kesannya,” jelas Refly Harun.
Masih menurut Refly, PSI memang masuk dalam partai politik yang memiliki publikasi tinggi karena sensasi yang dibuat terutama soal Anies Baswedan.
Baca Juga: Pedas! PSI Dibilang Partai Tak Penting, Terlalu Sering Jatuhkan Anies Sampai Ditinggal Kader
"Tetapi karena sering membuat sensasi, maka dia mendapat perhatian. Makanya dari sisi publikasi luar biasa sesungguhnya. Padahal partai ini belum lolos parliamentary threshold," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Michael Victor Sianipar menyatakan mengundurkan diri dari PSI. Ia mengaku berat untuk meninggalkan PSI yang telah diperjuangkannya sejak tahun 2015.
“Seiring berjalannya waktu, partai yang saya bayangkan dan cita-citakan, yang saya ketahui di awal, sudah jauh berubah sekarang. Sudah saatnya saya pamit dan undur diri dari PSI,” ujar Michael kepada wartawan pada Senin (5/12/2022).
Selama Michael menjabat Ketua DPW PSI Jakarta, delapan kursi berhasil diraih partai tersebut di DPRD Provinsi Jakarta saat Pemilu 2019.
"Kita bangun PSI di Jakarta dari nol, dari tidak dikenal sama sekali hingga menjadi kekuatan politik yang diperhitungkan di Jakarta," katanya.
Untuk diketahui, selama lima tahun terakhir, Ia mengawal PSI menjadi partai oposisi terhadap Gubernur Anies Baswedan yang memimpin DKI Jakarta pada periode 2017-2022.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Baru Bebas, Dua Residivis Curanmor Nyamar Jadi Driver Ojol dan Beraksi Lagi
-
Geger Ijazah Jokowi, Petinggi Relawan Andi Azwan: Yang Nuding Palsu Itu Teroris!
-
Pemprov DKI Tertibkan Pasar Barito, Pramono: Kami Sangat Humanis, Manusiawi Sekali
-
Ricuh! Penggusuran Pasar Barito Berujung Blokade Jalan: Pedagang Melawan!
-
Tinggi Gula, Mendagri Tito Ajak Masyarakat Tinggalkan Konsumsi Beras: Saya Sudah Lakukan
-
Hati Teriris! Cerita Melda Diceraikan Suami Usai Lolos PPPK, Kini Viral di Podcast Denny Sumargo
-
Beri Hadiah Topi Berlogo PSI, Raja Juli Beberkan Kondisi Jokowi Terkini
-
Diceraikan Suami 2 Hari Jelang Dilantik PPPK, Melda Safitri Kini Disawer Crazy Rich Aceh
-
KB Bank Dukung Pembentukan Karakter Generasi Muda Melalui Beasiswa Pendidikan Sepak Bola
-
Doktrin 'Perkalian Nol' Dasco: Ramai di Akhir Cerita Tapi Sunyi saat Bab Perjuangan Ditulis