Suara.com - Istana Buckingham tidak memberikan tanggapan soal laporan tidak adanya anggota keluarga kerajaan dihubungi oleh produser yang membuat dokumenter terbaru Pangeran Harry dan Megan Markle.
Tiga episode pertama dari keseluruhan enam tayangan sudah ditayangkan secara serentak ke seluruh dunia oleh Netflix, hari Kamis.
Di bagian pertama disebutkan keluarga kerajaan menolak memberikan komentar atau ikut ambil bagian dalam dokumenter tersebut.
"Ini adalah cerita mengenai kehidupan Harry dan Meghan, dari sumber-sumber pribadi yang belum pernah ditayangkan sebelumnya," demikian kalimat pembuka di serial tersebut.
"Semua wawancara diselesaikan pada bulan Agustus 2022.
"Anggota keluarga kerajaan menolak memberikan komentar mengenai isi dari seluruh tayangan."
Setelah rilis oleh Netflix tersebut, sumber di keluarga kerajaan memberitahu beberapa wartawan dan media Istana Buckingham dan Istana Kensington tidak dihubungi untuk memberikan komentar.
Tapi sumber tersebut juga mengatakan tidak akan ada tanggapan resmi dari kerajaan soal tiga episode yang yang sudah ditayangkan.
Namun beberapa jam kemudian sumber-sumber tersebut memperbaiki pernyataan mengenai apakah ada yang dihubungi untuk memberikan komentar.
Sumber di Istana Kensington mengakui bahwa mereka menerima permintaan untuk memberikan komentar namun berasal dari sebuah rumah produksi yang tidak dikenal.
Sumber tersebut mengatakan Istana Kensington kemudian menghubungi Netflix dan Archewell Productions, rumah produksi yang dimiliki oleh Harry dan Meghan, namun kemudian tidak mendapatkan tanggapan.
Sumber Netflix juga mengatakan kepada jaringan televisi Inggris Sky News jika "kantor urusan media Raja Charles III dan Pangeran Wales (William) dihubungi terlebih dahulu dan mendapatkan hak untuk memberikan jawaban berkenaan dengan seri tersebut".
Raja Charles sendiri tampaknya menganut kebijakan untuk tidak memberi tanggapan ketika ditanya oleh wartawan mengenai dokumenter terbaru oleh Netflix tersebut.
Ketika menghadiri acara gereja untuk merayakan masa Advent sebelum Natal di London, Charles hanya melambaikan tangan ke arah media ketika dia ditanya apakah sudah menonton Netflix.
'Kita harus keluar dari sini'
Dalam tiga tayangan pertama tidak banyak memuat pernyataan kontroversial dari Pangeran Harry dan istrinya, Megan Markle, terhadap keluarga kerajaan.
Netflix sudah menayangkan iklan pendek selama 30 detik yang akan membeberkan alasan Harry dan Meghan menarik diri dari tugas-tugas keluarga kerajaan di bulan Januari 2020, hingga mereka resmi tidak lagi mewakili keluarga kerajaan dan pindah ke Amerika Serikat.
"Inilah ketika keluarga dan bisnis keluarga terlibat konflik langsung," kata Meghan dalam iklan pendek tersebut.
Tayangan pendek itu diakhiri dengan pernyataan Pangeran Harry "tidak ada lagi pilihan saat ini, saya mengatakan "kami harus keluar dari sini."
Istana Buckingham berharap tayangan seri oleh Netlifx ini tidak akan menciptakan sensasi di media, seperti tayangan wawancara Harry dan Meghan dengan Oprah Winfrey tahun lalu.
Dalam wawancara tersebut, Harry dan Meghan berbicara mengenai sikap rasisme di keluarga kerajaan dan kurangnya dukungan kesehatan mental untuk Meghan.
Dua hari setelah wawancara tersebut, mendiang Ratu Elizabeth mengeluarkan pernyataan, dengan mengatakan "ingatan bisa berbeda-beda mengenai masalah yang diungkapkan dalam wawancara, namun mengatakan pernyataan itu akan "ditanggapi dengan serius".
Minggu lalu keluarga kerajaan Inggris berada di tengah kontroversi mengenai sikap rasisme.
Seorang asisten senior di Istana Buckingham meminta maaf dan mengundurkan diri, setelah bertanya berulang-ulang kepada seorang pekerja amal perempuan berkulit hitam Inggris "dari mana dia berasal".
Asisten senior tersebut adalah Lady Susan Hussey, 'lady in waiting' atau asisten Ratu Elizabeth, yang juga ibu baptis dari Pangeran William.
Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News
Berita Terkait
-
IPA Pesanggarahan Resmi Beroperasi, Sambungkan Layanan Air Bersih ke 45 Ribu Pelanggan Baru
-
Rahayu Saraswati Komisi Berapa? Keponakan Prabowo Mundur dari DPR RI
-
Holding Singapura Berencana Akuisisi Saham MAPI, Berpotensi Picu Tender Offer
-
17+8 Tuntutan Rakyat Jadi Sorotan ISI : Kekecewaaan Masyarakat Memuncak!
-
Perkuat Pemberdayaan Perempuan, Nasabah PNM Mekaar Diajak Masuk Ekonomi Digital
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
IPA Pesanggarahan Resmi Beroperasi, Sambungkan Layanan Air Bersih ke 45 Ribu Pelanggan Baru
-
17+8 Tuntutan Rakyat Jadi Sorotan ISI : Kekecewaaan Masyarakat Memuncak!
-
BNPB Ungkap Dampak Banjir Bali: 9 Meninggal, 2 Hilang, Ratusan Mengungsi
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang