Suara.com - Pernyataan Bupati Meranti Muhammad Adil yang mengancam akan angkat senjata dan pindah ke Malaysia karena merasa dana bagi hasil (DBH) kecil terus menuai kritikan dari berbagai pihak.
Seperti diketahui, Adil mengeluarkan ucapan itu dalam Rapat Koordinasi Pengelolaan Pendapatan Belanja Daerah di Pekanbaru, Riau pada Kamis (9/12/2022) lalu.
Rapat itu dihadiri para kepala daerah di Riau, termasuk Gubernur Riau Syamsuar, dan Dirjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Luky Alfirman.
"Apa perlu Meranti mengangkat senjata? Kan, tak mungkin kan. Ini menyangkut masalah Meranti yang miskin ekstrem," ucapnya saat itu.
Mengutip Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, pengamat pertahanan keamanan dan intelijen Susaningtyas Kertopati dan Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni turut menyayangkan omongan Adil.
"Menurut pandangan saya, sebaiknya Pak Bupati Meranti berhati-hati dalam menyampaikan pendapat, apalagi sebagai tokoh panutan dan berpendidikan," ucap Susaningtyas atau yang akrab disapa Nuning.
Menurutnya, tidak masalah jika mengkritik pemerintah pusat, dengan syarat kritikan disampaikan berdasarkan data dan aturan, bukan malah mengancam akan angkat senjata.
Mantan anggota Komisi I DPR ini menyatakan bahwa ucapan Adil dikhawatirkan bisa masuk dalam kategori makar.
"Sebaiknya berhati-hati jika masuk ranah kedaulatan RI. Ungkapan bahwa minta Meranti dikasihkan ke negara tetangga dan mau angkat senjata itu dikhawatirkan bisa masuk dalam ranah makar," lanjutnya.
Baca Juga: Polemik Bupati Meranti Sebut Kemenkeu Iblis dan Ancam Angkat Senjata, Kena Tegur Keras Mendagri
Senada dengannya, Sahroni juga menyampaikan hal serupa. Protes yang dikeluarkan Adil mengenai DBH kecil lebih baik jika diselesaikan melalui adu data secara transparan dengan Kemenkeu dan Kementerian ESDM.
"Dugaan ketidakadilan DBH yang dipersoalkan Bapak Bupati, kan bisa diselesaikan secara lebih sistematis dan beradab. Kemenkeu dan Kementerian ESDM pasti siap untuk transparansi data," ucap Ahmad Sahroni.
Sekjen Partai NasDem ini menegaskan bahwa ancaman Adil dapat berpotensi dikategorikan sebagai makar apabila tidak dipertanggungjawabkan.
"Sekarang yang jadi persoalan, Bapak Bupati harus pertanggungjawabkan ucapan Bapak. Ucapan Bapak yang menghina kementerian dan 'ancaman' menggabungkan diri ke negeri sebelah sudah sangat keterlaluan dan provokatif. Hati-hati ini sudah bisa berpotensi masuk kategori makar," ucapnya.
Berita Terkait
-
Polemik Bupati Meranti Sebut Kemenkeu Iblis dan Ancam Angkat Senjata, Kena Tegur Keras Mendagri
-
Teguran Keras Mendagri Tito ke Bupati Meranti yang Sebut Kemenkeu Isinya Iblis dan Setan
-
Bupati Meranti Ancam Angkat Senjata dan Merdeka Dari Indonesia Karena Masalah Ini
-
Ancaman Serius Bupati Meranti ke Pemerintah Pusat: Apa Perlu Angkat Senjata?
-
Bupati Meranti: Kementerian Keuangan Isinya Iblis atau Setan, Jangan Ambil Lagi Minyak di Meranti
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
-
Dari LPS ke Kursi Menkeu: Akankah Purbaya Tetap Berani Lawan Budaya ABS?
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
Terkini
-
Dokter Tifa Kembali Beraksi! Desak Prabowo Ungkap Fufufafa, Singgung Pasal Pemakzulan di UUD 1945
-
Kursi Menpora Masih Kosong hingga Kini, Pimpinan Komisi X Minta Prabowo Segera Tunjuk Penggantinya
-
Purbaya dan Menteri Lain Menghadap Prabowo ke Istana, Bahas Stimulus Ekonomi?
-
Pramono Resmikan Jakarta Fire Safety Challenge: 2000 Peserta Dilatih Hadapi Maut Si Jago Merah
-
Gibran Dikeroyok Gugatan Rp125 Triliun, Tunjuk 3 Pengacara Top Hadapi Sidang yang Kembali Ditunda
-
Keberhasilan Audit ISO 14001 dan 45001 Tegaskan Komitmen NHM pada Keselamatan dan Lingkungan
-
Kini Akui Anak-anak Boleh Sampaikan Pendapat, Kenapa Polda Metro Sempat Cegah Pelajar Ikut Demo?
-
Ijazah Gibran Digugat, Refly Harun Sebut Ada 'Cacat Bawaan': Posisi Wapres Aman, Tapi...
-
Kuasa Hukum Wapres Gibran Belum Serahkan Fotokopi KTP, Sidang Gugatan Rp125 Triliun Ditunda Lagi
-
Ijazahnya Digugat, Kenapa Gibran Rakabuming Dulu Harus Sekolah SMA di Singapura?