Suara.com - Putri Candrawathi mengaku dipaksa sang suami, Ferdy Sambo, untuk membuat laporan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J.
Hal itu diungkapkan oleh Putri dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan pada Senin (12/12/2022) lalu.
Mulanya, Kuasa Hukum Bharada E Stella Masengi bertanya kepada Putri Candrawathi soal ketakutan Putri dan pemaksaan Ferdy Sambo untuk membuat laporan pelecehan seksual tersebut.
"Saudara saksi membuat laporan mengenai pelecehan itu disuruh dan dipaksa oleh suami saudara saksi betul?" tanya kuasa hukum Bharada E.
"Betul," jelas Putri
"Saudara saksi disuruh dan dipaksa karena saudara takut dengan suami saudara?" tanya kuasa hukum Bharada E.
"Betul," jawab Putri singkat.
"Apakah saudara Ferdy Sambo ini memang orangnya tidak bisa dibantah atas apa yang diperintahkan, bahkan oleh saudara sendiri sebagai istrinya?" tanya kuasa hukum Bharada E.
Alih-alih menjawab secara gamblang melihat Sambo sebagai sosok suami, Putri justru menyebutkan karakter Ferdy Sambo sebagai seorang polisi.
Baca Juga: Tak Terima Hasil Alat Uji Kebohongan, Kuat Maruf Protes: Saya Sudah Jujur, Kok di Poligraf Bohong?
Putri menyatakan bahwa suaminya itu seorang polisi yang tegas dan perintahnya sulit ditolak.
"Karena karakter seorang polisi orangnya tegas," ujar Putri.
"Karakternya? Karakter Ferdy Sambo tegas memang tidak bisa dibantah?" tanya kuasa hukum Bharada E.
"Dalam hal kemarin iya," ucap Putri dengan suara lirih.
Sebelumnya di depan Majelis Hakim, Putri mengaku mendapatkan kekerasan seksual, diancam, dan dianiaya oleh Brigadir J.
Dalam pengakuannya itu, Putri membeberkan ceritanya seraya menangis. Setelah itu, ia pun mempertanyakan Polri dalam memberikan pemakaman kepada Brigadir J yang tampak seperti diberikan penghormatan.
Berita Terkait
-
Tak Terima Hasil Alat Uji Kebohongan, Kuat Maruf Protes: Saya Sudah Jujur, Kok di Poligraf Bohong?
-
Terindikasi Bohong, Hasil Uji Poligraf Ferdy Sambo, Putri, dan Kuat Maruf Ternyata Minus!
-
Pelaku Pelecehan di Kampus Gundar Diikat dan Dicekoki Air Kencing, DPR: Sanksi Sosial Perlu tapi Jangan Melecehkan Lagi
-
Drama Skenario Ferdy Sambo Kini Bripka Ricky Rizal Bela Otak Pembunuhan Brigadir J, Bersumpah Tak Lihat Nembak
-
Alat Ini Buktikan Soal Perkosaan Brigadi J yang Membuat Putri Lemas hingga Mengaku Dibanting, Pernyataan Kuat Maruf Disebut Jujur
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Drama Baru Kasus Ijazah Palsu Jokowi: Roy Suryo Cs Gandeng 4 Ahli, Siapa Saja Mereka?
-
MK Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Bagaimana Ketua KPK? Ini Penjelasan KPK!
-
Pertikaian Berdarah Gegerkan Condet, Satu Tewas Ditusuk di Leher
-
DPR Kejar Target Sahkan RKUHAP Hari Ini, Koalisi Sipil Laporkan 11 Anggota Dewan ke MKD
-
Siswa SMP di Tangsel Tewas Akibat Perundungan, Menteri PPPA: Usut Tuntas!
-
Klarifikasi: DPR dan Persagi Sepakat Soal Tenaga Ahli Gizi di Program MBG Pasca 'Salah Ucap'
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara