Suara.com - Partai Ummat dinyatakan tidak lolos sebagai calon peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Hasil ini membuat pendirinya, yaitu Amien Rais, naik pitam hingga mengatakan pernyataan kontroversial yang kemudian menuai pro dan kontra.
Informasi tidak lolosnya Partai Ummat tersebut diperoleh dari rapat pleno terbuka yang membahas hasil rekapitulasi nasional verifikasi penetapan partai peserta Pemilu 2024. Acara ini digelar di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Rabu (14/12/2022).
Amien Rais menaruh curiga kepada orang yang berada di sekeliling Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia menduga jika Jokowi kini tengah dikelilingi oleh orang-orang penjilat. Dengan begitu, menurutnya, kebijakan hanya berjalan demi kepentingan suatu kelompok.
"Tetapi, memang banyak kalau seorang pemimpin dikerumuni oleh penjilat suatu penguasa, penguasa yang tadinya itu mungkin berwatak demokratis, mungkin awalnya memang ya dekat dengan rakyat, mungkin awalnya membela rakyat, nah itu pelan-pelan bisa bergulir, berubah," ujar Amien mengutip Wartaekonomi.co.id--jaringan Suara.com, Jumat (16/12/2022).
Amien Rais melalui unggahan video di akun Twitternya mengatakan ada permainan dari pemerintah untuk sengaja tidak meloloskan Partai Ummat. Menurutnya, ada ketidakadilan dan manipulasi dari KPU.
"Di beberapa media ini yang mensinyalir adanya manipulasi oleh KPU untuk meloloskan partai partai tertentu kecuali Partai Ummat," kata Amien.
Menanggapi hal itu, Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, membantah tudingan mengenai upaya pemerintah memastikan Partai Ummat tak lolos sebagai peserta Pemilu 2024. Ia menyebut tidak ada permainan rezim dan kegagalan partai Amien Rais terjadi karena ketidakkompakan.
"Maka apa yang disampaikan Pak Amien sama sekali tidak benar. Tak ada permainan rezim. Yang ada ketidakkompakan antara Pak Zul (Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan) dan Pak Amien Rais sehingga harus membuat partai sendiri (Partai Ummat)," kata Hasto dalam keterangannya, Kamis (15/12/2022).
Hasto juga menyindir Amien Rais soal memilih jalan berbeda dengan PAN. Padahal, menurutnya, PAN sudah memiliki tradisi baik sebagai partai. Ia lalu meminta Amien tidak menutupi ketidakmampuannya dengan cara melempar tudingan ke pemerintah.
Baca Juga: DKI Jakarta Jadi Provinsi Paling Rawan Pelanggaran Pemilu 2024
"PAN ini kan tradisinya kan sangat lama. PAN lahir dari reformasi. Jadi kenapa (Amien) meninggalkan Partai Amanat Nasional?" pungkas Hasto.
"Ini karena ketidakkompakan. Jangan pemerintahnya yang disalahkan. Kemudian karena ketidakmampuan melakukan konsolidasi, jangan pemerintahnya yang disalahkan. Buktinya yang lain lolos,” imbuhnya.
Dinilai tak seharusnya kesal, pihak KPU sendiri rupanya memiliki alasan mengapa partai Ummat besutan Amien Rais itu gagal melaju ke Pemilu 2024, yakni karena tidak memenuhi syarat di dua Provinsi, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sulawesi Utara.
"Partai Ummat, syarat minimal 17, wilayah memenuhi syarat 12, kesimpulan tidak memenuhi syarat,” kata Ketua KPU NTT Thomas Dohu.
Di Provinsi NTT, hanya Partai Ummat yang dinyatakan tidak memenuhi syarat verifikasi faktual dalam hal kepengurusan. Sementara 17 partai lainnya dinyatakan memenuhi syarat. Selain itu, partai ini juga menerima keputusan serupa di Sulawesi Utara.
Sebagai informasi tambahan, berbagai persyaratan wajib dipenuhi Partai Politik (parpol) peserta pemilu sesuai Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Diantaranya kepengurusan 100 persen di seluruh Provinsi.
Berita Terkait
-
DKI Jakarta Jadi Provinsi Paling Rawan Pelanggaran Pemilu 2024
-
Pemilu 2024 PDIP Nomor Tiga, Seruan Ganjar: Metal, Merah Total dan Hattrick
-
Tak Lolos Pemilu, Partai Ummat Ajukan Gugatan ke Bawaslu: Untuk Buktikan Kedzaliman
-
Tak Lolos Jadi Peserta Pemilu 2024, Partai Ummat Akan Layangkan Gugatan ke Bawaslu Habis Jumatan Ini
-
Partai Ummat Tak Lolos Pemilu Ajukan Gugatan ke Bawaslu, Tim Hukum: Prinsip Pemilu Jurdil Berada di Ujung Tanduk
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat