Suara.com - Isu wacana Presiden Jokowi 3 periode belakangan ini kembali muncul ke permukaan, terlebih lagi usai digulirkan oleh Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet).
Nyatanya, wacana 3 periode tak hanya terjadi di era Jokowi saat ini dan pernah terjadi sebelumnya.
Mengutip Wartaekonomi -- jaringan Suara.com, Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago menyebut wacana 3 periode tersebut juga muncul saat zaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat sebagai Presiden RI ke-6.
"Pada masa SBY juga ada wacana seperti itu. Beberapa pendukungnya menginginkan beliau untuk maju 3 periode lagi," beber Arifki dikutip Wartaekonomi -- jaringan Suara.com, Selasa (20/12/2022).
Menurut Arifki, para pendukung isu wacana perpanjangan masa jabatan adalah penjilat yang tak ingin kehilangan kekuasaan.
Para pejabat yang mendukung wacana tersebut juga dinilai ketakutan tak lagi memiliki kekuasaan di pemerintahan.
"Orang-orang seperti itu sudah nyaman dengan jabatannya di pemerintahan sehingga takut kekuasaannya hilang," tuturnya.
Meski demikian, Arifki menilai hal tersebut sudah menjadi kewajaran dan berasal dari naluri para pejabat negara yang sedang berkuasa.
"Karakter asli manusia memang seperti itu. Politik memang dekat dengan isu yang menggerus demokrasi," kata dia.
Baca Juga: Sempat Ditolak Presiden Jokowi, Sri Mulyani Pastikan Hadiah Rumah di Colomadu Tidak Kontroversial
Selain itu, Arifki juga menilai orang di lingkaran pendukung Jokowi terlalu memaksakan diri supaya sang idola bisa tetap memegang jabatan.
Seperti diketahui, Ketua DPD LaNyalla Mattalitti dan Ketua MPR Bambang Soesatyo sempat menyuarakan soal perpanjangan masa jabatan presiden. Selain itu, sebelumnya sudah ada beberapa menteri dan ketua umum partai politik yang menyerukan agar Pemilu 2024 diundur dengan berbagai alasan.
Di antaranya, yakni, Menteri Koordinator Bidang Martitim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Kemudian, Ketum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan.
Berita Terkait
-
Sempat Ditolak Presiden Jokowi, Sri Mulyani Pastikan Hadiah Rumah di Colomadu Tidak Kontroversial
-
Tergiur Cuan, Presiden FIFA Gulirkan Wacana Piala Dunia Tiga Tahun Sekali
-
Penyaluran KUR Klaster BNI Fokus Pada 8 Klaster Unggulan
-
Jokowi Ogah Dipaksa Buka Ekspor SDA Mentah
-
PDIP Terang-terangan Dukung Anies Baswedan Jadi Capres 2024 dan Langsung Direstui Jokowi, Ternyata...
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
Terkini
-
Gubernur Bobby Nasution Pastikan Perbaikan Jalan Rusak Labura-Toba Mulai Dikerjakan Tahun Ini
-
KPK Bongkar Korupsi Kuota Haji: Biro Travel Bermasalah Tersebar di Seluruh Indonesia
-
Bye-Bye Pungli! Makassar Siapkan Skema Parkir Bayar Sekali Gratis Setahun
-
Sebut Kewenangan Menag dalam Pembagian Kuota Haji Tak Melawan Hukum, Pakar Beri Penjelasan
-
Pemukulan Karyawan Zaskia Adya Mecca, Pelaku Ternyata Anggota TNI: Kini Diproses Denpom
-
Kementerian BUMN Dihapus, Diganti Lembaga Baru Setingkat Menteri?
-
Belum Periksa RK usai 200 Hari Rumah Digeledah, KPK Pilih Fokus Korek Ucapan Lisa Mariana, Mengapa?
-
KPK Ancam TPPU Korupsi Haji: Aset Haram Jadi Incaran!
-
2 Rumah Digeledah KPK Terkait Kasus Korupsi, Nasib Gubernur Kalbar Ria Norsan di Ujung Tanduk?
-
Menpar Widiyanti Tegaskan Isu Mandi Air Galon Hoaks: Itu Hanya Karangan