Suara.com - Putri Candrawathi bersikeras dirinya diperkosa oleh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat di rumah Magelang yang menjadi pemicu terjadinya pembunuhan.
Bahkan Putri sampai menangis di depan Majelis Hakim dan mengaku diperkosa serta dibanting sebanyak 3 kali oleh Yosua. Namun pengakuan ini tetap disangsikan sejumlah pihak, termasuk dari para pakar.
Sebelumnya Psikolog Poppy Amalya menduga Putri bukan menangis akibat menceritakan pemerkosaan yang dialami. Sedangkan kini Pakar Mikro Ekspresi Kirdi Putra yang angkat bicara.
Dilihat di kanal YouTube KOMPASTV, Kirdi menyebut Putri dan suaminya, Ferdy Sambo, mulai menunjukkan kesamaan gestur saat bersaksi.
"Bahasa tubuh yang ditampilkan itu sangat minim. Jadi cuma megang mic, terus kemudian ditaruh, terus tangan sebelah kirinya taruh di pangkuan terus," jelas Kirdi, dikutip pada Selasa (20/12/2022).
"Nggak ada yang salah dengan itu, tapi itu penanda seseorang membatasi bahasa non-verbalnya karena dia jagain sesuatu, hati-hati," sambungnya.
Gestur inilah yang, menurut Kirdi, belakangan dipraktikkan oleh pasangan suami istri tersebut. Padahal sebelumnya hanya Putri lah yang biasanya memberi kesaksian dengan gestur sangat berhati-hati seperti itu.
Melihat sikap Putri tersebut, Kirdi pun menganalisis dugaan penyebabnya. "Jawaban-jawaban itu, buat saya, adalah 'jawaban hafalan'. Karena ini jawaban harus hati-hati," ungkap Kirdi.
Sementara terkait tangisan Putri saat bercerita, Kirdi menyebut istri Sambo itu benar-benar menunjukkan ekspresi sedih dan menangis. Namun Kirdi hanya mendapati kesedihan di wajah Putri yang umumnya dijumpai pada korban kekerasan seksual.
Baca Juga: Heboh Kabar Ferdy Sambo Ceraikan Putri Candrawathi kerena Terbukti Berselingkuh, Benarkah?
"Karena dia mengalami trauma, maka dia cenderung mengulang kejadian tersebut, apalagi dia di-trigger (lewat) pertanyaan langsung," tutur Kirdi.
"Sementara ketika bicara tentang Brigadir Yosua yang diklaim sebagai pelaku, itu sudah dari sebelum-sebelumnya nggak ada ekspresi yang luar biasa. Nggak ada ekspresi sedih, takut, malu. Ketiga ekspresi lainnya ini nggak muncul ketika Putri Candrawathi menangis," sambungnya.
Kirdi membenarkan bahwa ekspresi tersebut memang tidak harus muncul, tetapi lazimnya akan tampak dalam kilasan-kilasan.
Karena itulah, Kirdi menyimpulkan dua hal terkait analisis mikro ekspresinya. Yang pertama, Kirdi menyinggung soal masih banyaknya hal yang disembunyikan oleh Putri, dibuktikan dengan gestur berhati-hatinya ketika menjawab.
"Kedua, sebetulnya bisa digali lebih jauh. Dengan pertanyaan yang spesifik, pertanyaan yang tepat, sebetulnya bisa digali. Ya masih panjang kalau kita mau terang-benderang," tandas Kirdi.
Tag
Berita Terkait
-
Pelecehan Tidak Bisa Jadi Alasan Utama Penembakan Brigadir J, Kriminolog: Bisa, Sepanjang Dicukupi...
-
Terjerat Kasus Pembunuhan, Benarkah Ferdy Sambo Juga Diperiksa KPK Terkait Bisnis Ilegal?
-
Telak! Kriminolog Heran Ferdy Sambo Masih Ingin Main Bulu Tangkis Sebelum Eksekusi Yosua: Bukti Berencana
-
Mengupas Alasan Sambo Tak Lapor saat Istrinya Mengaku Diperkosa Yosua
-
Sering Nangis saat Sidang, Pakar Nilai Putri Candrawathi Tak Seperti Mengalami Trauma: Bukan Korban!
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu