Suara.com - Warga Jabodetabek, khususnya penduduk Jakarta kini riuh usai ramai kabar prediksi badai pada hari ini, Rabu (28/12/2022). Prediksi tersebut datang dari sosok Erma Yulihastin, seorang ahli riset yang meneliti di bawah Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN.
Adapun melalui akun Twitter Erma, ia mencuit bahwa Jakarta akan dilanda badai dahsyat. Erma juga menyematkan beberapa data klimatologi untuk mendukung prediksinya itu.
“Siapapun Anda yang tinggal di Jabodetabek dan khususnya Tangerang atau Banten, mohon bersiap dengan hujan ekstrem dan badai dahsyat," cuit Erma.
Cuitan tersebut telah mendulang beberapa likes dan retweet sehingga membanjiri lini masa.
Publik sontak penasaran dengan sosok Erma Yulihanti dan menelusuri kariernya untuk membuktikan apakah ia memang memiliki kapabilitas yang memadai untuk dapat memprediksi cuaca secara ilmiah.
Berikut profil dan karier Erma Yulihanti yang dihimpun oleh tim Suara.com
Profil Erma Yulihanti: Sosok ahli klimatologi BRIN kelahiran Lamongan
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari laman alumni Institut Teknologi Bandung, Erma Yulihanti lahir pada Lamongan, 4 Juli 1979.
Ia banyak berkarier dan meneliti tentang klimatologi, terutama terkait curah hujan dan banjir. Erma juga banyak meneliti tentang meteorologi dan ilmu atmosfir yang mencakup tentang kajian cuaca.
Baca Juga: Bukan Badai, BMKG Mengonfirmasi Potensi Cuaca yang Akan Terjadi Hari Ini
Perjalanan pendidikan
Mengutip laman resmi SIIN BRIN, Erma merupakan alumnus ITB dan mengambil S1 di Fakultas Sains dan Kebumian.
Kemudian tertera di LinkedIn pribadinya, Erma melanjutkan S2 dan S3 di perguruan tinggi yang sama.
Erma menulis tesis S2 berjudul Pengaruh Cross-Equatorial Notherly Surge (CENS) Terhadap Presipitasi Pada Kasus Banjir Jakarta 2013 dan berhasil memperoleh ijazah Master of Science (M.Sc.) in Atmospheric Science, Atmospheric Sciences and Meteorology.
Tak puas berhenti di S2, Erma lanjut S3 dan mendapat gelar Doctor of Philosophy /PhD, Atmospheric Sciences and Meteorology.
Melalang buana meneliti banjir dan cuaca
Berita Terkait
-
Bukan Badai, BMKG Mengonfirmasi Potensi Cuaca yang Akan Terjadi Hari Ini
-
Peneliti BRIN Minta Masyarakat Bersiap Badai Dahsyat 28 Desember, Jokowi: Ikuti yang Disampaikan BMKG!
-
Jokowi Bicara Soal Badai Dahsyat 28 Desember, Ikut Prediksi BRIN Atau BMKG?
-
Hadapi Cuaca Ekstrem, BMKG dan BRIN Kolaburasi Terapkan Teknologi Modifikasi Cuaca
-
Heboh Soal Badai Dahsyat, Jokowi: Ikuti Semua Informasi dari BMKG
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
Terkini
-
Melaju Kencang di Tikungan Tajam, 7 Fakta Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans di Exit Tol Semarang
-
Sentil Pejabat yang 'Flexing', Rocky Gerung Sebut Prabowo Perlu Sosok Jujur untuk Kendalikan Bencana
-
Punya Harta Rp 79 Miliar, Asal-Usul 29 Bidang Tanah Bupati Bekasi Jadi Sorotan
-
Akhir Pelarian Kasidatun HSU: Bantah Tabrak KPK, Diduga Terima Aliran Dana Rp1 Miliar
-
Drama Berakhir di Polda: Erika Carlina Resmi Cabut Laporan terhadap DJ Panda
-
4 Kritik Tajam Dino Patti Djalal ke Menlu Sugiono: Ferrari Kemlu Terancam Mogok
-
Habiburokhman: KUHAP Baru Jadi Terobosan Konstitusional Reformasi Polri
-
Mekanisme Khusus MBG Saat Libur Nataru: Datang ke Sekolah atau Tak Dapat
-
Jelang Natal dan Tahun Baru, Polda Metro Jaya Siagakan 5.044 Personel Gabungan!
-
Walhi Sumut Bongkar Jejak Korporasi di Balik Banjir Tapanuli: Bukan Sekadar Bencana Alam