Suara.com - Hingar bingar politik jelang pemilihan umum mulai terasa hingga saat ini. Sejumlah manuver dilakukan partai politik (parpol) peserta Pemilu dengan membentuk koalisi-koalisi untuk Pilpres 2024. Kali pertama yang terang-terangan mendeklarasikannya adalah Golkar, PAN dan PPP yang membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Selain KIB, Gerindra dan PKB membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Terakhir, meski masih samar-samar, NasDem bersama PKS dan Demokrat berencana mendeklarasikan Koalisi Perubahan.
Dengan demikian sudah ada delapan parpol yang membentuk koalisi. Saat ini tercatat hanya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang belum menentukan kemungkinan koalisi. Hal tersebut sangat dimungkinkan karena PDIP bisa mengusung calon sendiri.
Meski begitu, Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago membeberkan, hitung-hitungan kemungkinan jika PDIP memilih bergabung bersama KIB. Ia menilai ada peluang dan tantangan jika PDIP berkoalisi dengan KIB.
Peluangnya yakni, PDIP akan memiliki mesin yang kuat jika bergabung dengan KIB.
"Peluang, pertama, PDIP memiliki mesin koalisi yang kuat jika bergabung dengan KIB. Selain PDIP memiliki figur potensial yang jago di survei, Ganjar Pranowo. Kader PDIP ini juga diindikasikan dekat dengan KIB, sehingga komunikasi koalisi lebih cepat cair," kata Arifki kepada wartawan, Kamis (29/12/2022).
Peluang kedua, jika PDIP bergabung dengan KIB tentu memberikan keuntungan bagi Jokowi. Lantaran KIB sendiri berisikan partai pendukung pemerintah yang bertekad melanjutkan agenda Jokowi pasca 2024.
"KIB bersatu dengan KIB bakal memperkecil jumlah koalisi politik di Pilpres 2024. Dua atau tiga pasang masih mungkin terbentuk. Tetapi koalisi KIB dengan PDIP lebih mudah menggoyahkan partai lain," ungkapnya.
Sedangkan untuk tantangannya, Arifki mengemukakan, jika bergabung dengan KIB, PDIP harus berani mencapreskan kadernya dan mencari cawapres dari luar partainya.
Baca Juga: Hitung-hitungan Andai PDIP Gabung KIB buat Pilpres 2024, Untung atau Buntung?
"Kedua, ini saatnya bagi PDIP melakukan eksperimen politik untuk mengusung kader ideologis tanpa harus khawatir kalah di Pemilu 2024. PDIP bisa membantah teori efek ekor jas dengan memaksimalkan tokoh-tokoh terbaik yang bakal maju sebagai caleg," tuturnya.
Sedangkan tantangan selanjutnya, momen 2024 menjadi waktu bagi PDIP untuk memenangkan Pilpres tanpa harus berkoalisi dengan partai lain. Apalagi sebagai partai pemenang Pemilu 2014 dan 2019 akan cukup menyulitkan PDIP melaksanakan misi ideologis karena harus berbagi kekuasaan dengan partai lain.
"PDIP ini udah bisa usung capres dan cawapres sendiri. Tentu sangat rugi secara ideologis jika masih berkompromi dengan partai lain. Kesempatan ini tidak hanya ditunggu oleh kader-kader ideologis PDI-P, tetapi juga publik yang berharap partai mengusung kader-kader terbaiknya dan figur non-parpol tanpa harus ada kompromi lintas partai," katanya.
Tambah Kekuatan
Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) berpeluang memperkuat internal lewat penambahan partai politik di koalisi jelang Pemilu 2024 mendatang. Pernyataan itu disampaikan Ketua DPP PPP Achmad Baidowi.
Dia mengklaim ada sejumlah partai yang kemungkinan bakal gabung KIB.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon