Suara.com - Sebanyak 450 hektar sawah di Nusa Tenggara Barat terdampak bencana akibat banjir yang disebabkan meluapnya sejumlah aliran sungai dan irigasi seiring tingginya intensitas hujan di wilayah itu.
"Setelah kita inventarisasi ada 450 hektare tanaman padi yang terdampak bencana alam, seperti banjir," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB, Fathul Gani saat dihubungi Antara melalui telepon dari Mataram, Jumat (30/12/2022).
Ia mengatakan tanaman padi yang terdampak bencana alam terdapat di empat kabupaten di antaranya Jerowaru Kabupaten Lombok Timur, Pujut Lombok Tengah, Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Utara.
"Tanaman padi yang terdampak ini kebanyakan berada di daerah dataran rendah yang cukup dengan pantai. Karena air dari sungai ataupun irigasi tidak bisa keluar ke laut karena air pasang, sehingga jadi meluap ke lahan-lahan pertanian," terangnya.
Menurutnya, rata-rata usia tanaman padi yang terdampak ini dua sampai tiga Minggu setelah ditanam.
"Untuk yang puso belum ada laporan yang kita terima," ujar Fathul.
Kalau pun ada tanaman padi yang masih bertahan, lanjut mantan Kepala Dinas Ketahanan Pangan NTB ini, para petani memanen lebih awal dari jadwal seharusnya masa panen.
"Jadi, ada sebagian besar padi yang terdampak ini menjelang masa panen. Tapi tidak sampai rusak, cuman panen jadi lebih awal. Usianya menjelang dua dan tiga minggu jelang masa panen," imbuhnya.
Meski terdampak bencana, tidak sampai mengganggu produksi padi di NTB. Karena, kebanyakan padi masih baru mulai ditanam.
Baca Juga: Sempat Dilanda Banjir dan Longsor, Pemkab Sebut Kawasan Wisata Tlogo Putri Masih Aman Dikunjungi
Sebelumnya, BPS NTB memperkirakan pada 2022, luas panen padi diperkirakan sebesar 269,83 ribu hektare dengan produksi sekitar 1,46 juta ton GKG. Jika dikonversikan menjadi beras, maka produksi beras pada 2022 diperkirakan sebesar 829,79 ribu ton.
Luas panen padi pada 2022 diperkirakan sebesar 269,83 ribu hektare, mengalami penurunan sebanyak 6,38 ribu hektare atau 2,31 persen dibandingkan luas panen padi di 2021 yang sebesar 276,21 ribu hektare.
Produksi padi pada 2022 diperkirakan sebesar 1,46 juta ton GKG, mengalami kenaikan sebesar 37,36 ribu ton GKG atau 2,63 persen dibandingkan produksi padi di 2021 yang sekitar 1,42 juta ton GKG.
Produksi beras pada 2022 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sekitar 829,79 ribu ton, mengalami peningkatan sebanyak 21,28 ribu ton atau 2,63 persen dibandingkan produksi beras di 2021 yang sebesar 808,51 ribu ton. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar
-
Jurus Prabowo Setop Wisata Bencana: Siapa Pejabat yang Disentil dan Mengapa Ini Terjadi?
-
Gus Yahya Ajak Warga Nahdliyin Bersatu Hadapi Tantangan, Terutama Bencana Sumatra