"Nah dalam survei survei berikutnya itu konsisten menurun dan survei terakhir hanya 15 persen," kata pendiri SMRC, Saiful Mujani dikutip dari YouTube SMRC TV, Kamis (5/1/2023).
Padahal, dikatakan Saiful Mujani, dalam acara Bedah politik bersama Saiful Mujani bertema 'Peluang Jokowi Kalau jadi Capres Lagi,' elektabilitas sang presiden harusnya bisa lebih dari itu. Mengingat tingkat kepuasan terhadap kepemimpinan Jokowi cukup tinggi mencapai sekitar 70 persen, ditambah Jokowi sudah dua kali menjabat sebagai petahana.
"Tadi ada kepuasan yang sangat tinggi 70 persen. Harusnya kalau itu punya makna elektoral 70 persen itu, mestinya Pak Jokowi dapat 50 persen lah setidaknya, kira kira kaya gitu. Kenyataannya kan tidak," kata Saiful.
Bahkan dalam survei top of mind itu, elektabilitas Jokowi sebagai capres jauh di bawah elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Ganjar Pranowo yang paling tinggi, itu lebih tinggi dari Pak Jokowi sendiri. Pak Jokowi ini seimbang dengan Anies dan seimbang dengan Pak Prabowo," kata Saiful.
Saiful menganalisis, tren penurunan elektabilitas Jokowi itu menurun karena orang menganggap Jokowi tidak akan maju kembali. Apalagi sikap demikian merupakan pelanggaran konstitusi jika benar dilakukan mengingat adanya pembatasan masa jabatan presiden hanya dua periode.
"Karena mungkin masyarakat sudah terbentuk pikirannya bahwa Pak Jokowi itu nggak akan maju. Di mana aturannya kan dua kali," kata Saiful.
Bukan cuma itu, Saiful menilai fokus masyarakat saat ini bukan ke Jokowi, melainkan ke kandidat-kandidat lainnya.
"Jadi sudah cukup dan pikirannya sudah berpikir kepada tokoh lain. Muncul lah Ganjar, muncul lah Anies, misalnya muncul lah Prabowo," kata Saiful.
Baca Juga: Kalau Jokowi Maju Nyapres Lagi Bakal Keok, Masih Nekat Pengin Dorong Tiga Periode?
Saiful merujuk hasil-hasil survei sebelumnya di mana mayoritas publik enggan Jokowi kembali menjadi presiden untuk ketiga kalinya. Bahkan menurut analisi Saiful, publik yang ingin belum tentu memilih Jokowi pada 2024.
"Minoritas sekitar 30 persen yang menginginkan Pak Jokowi maju lagi, nah apakah yang 30 persen ini akan memilih Pak Jokowi? Itu belum tentu juga, nah ini hasilnya," kata Saiful.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
Terkini
-
KPK Dalami Dugaan Korupsi Pengolahan 1 Kg Anoda Logam Menjadi 3 Gram Emas
-
DPR Bela Keputusan PSSI Pecat Kluivert: Ini Soal Harga Diri Bangsa!
-
Legislator Gerindra Soroti Pentingnya Koordinasi Pusat-Daerah di Tengah Perubahan APBN 2026
-
Terapis Spa Usia 14 Tahun Meninggal di Jaksel, Kemen PPPA Soroti Potensi Eksploitasi Anak
-
Vonis Salah 11 Warga Adat Maba Sangaji, Jatam: Polisi Jadi Tangan Perusahaan Tambang
-
Efek Ammar Zoni: DPR Siap-siap Bentuk Panja Khusus Bongkar Borok Lapas
-
Presiden Prabowo Bolehkan WNA Pimpin BUMN, KPK: Wajib Setor LHKPN!
-
Pramono Anung Bakal 'Sulap' Sumber Waras Jadi RS Kelas A yang Ikonik Setelah 10 Tahun Mangkrak
-
Kontak Senjata di Intan Jaya Pecah! 14 OPM Tewas Ditembak TNI dalam Operasi Pembebasan Sandera
-
MUI Resmikan Fatwa Syariah Penyaluran Zakat dan Infak melalui Skema Jaminan Sosial Ketenagakerjaan