Suara.com - Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Golkar, Dave Laksono, menyebut Pemimpin United Liberation Movement for West Papua Benny Wenda tidak pantas meminta-minta kepada pemerintah Indonesia.
Apalagi terkait permintaan Benny ihwal pembebasam terhadap Gubernur Papua Lukas Enembe yang telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka kasus suap dan gratifikasi oleh KPK.
Dave menyoroti tindakan Benny yang dianggap merupakan biang keladi tumbuhnya perpecahan di Indonesia terutama di Papua. Karena itu, menjadi pertanyaan ketika Benny justru meminta-minta atau bahkan mendesak Indonesia membebaskam Lukas.
"Kenapa dia bisa minta apa-apa dari Indonesia? Justru kalau dia minta apa-apa justru dia mesti kembali ke Indonesia menyerahkan diri karena dia jelas-jelas adalah pelaku utama daripada kekacauan yang ada di Indonesia," kata Dave di PPK Kosgoro 1957, Jakarta Selatan, Jumat (13/1/2023).
Benny kata Dave, seharusnya sadar diri dan berani pulang ke Indonesia menyerahkan diri, bukan lantas mengintervensi hukum dengan meminta Lukas dibebaskan.
"Jadi bukannya dia meminta, dia harus menyerahkan diri untuk diproses secara hukum," kata Dave.
Sementara itu Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD enggan mengurusi kemauan Benny tersebut.
"Kita nggak mau tahu Benny Wenda itu. Ini sudah sesuai proses hukum dan lama," kata Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (13/1/2023).
Selama ini, pemerintah tidak bisa langsung melakukan penangkapan terhadap Lukas. Selain karena alasan sakit, KPK pernah mengkhawatirkan akan adanya konflik horizontal imbas dari penangkapan Lukas.
Namun, di sisi lain, masyarakat juga mendesak pemerintah untuk segera menangkap Lukas.
"Kita dikritik oleh rakyat terus seakan-akan takut pada Lukas Enembe dan gengnya?," tuturnya.
Sampai akhirnya, pemerintah mulai bergerak untuk melakukan penangkapan Lukas. Kata Mahfud, aparat keamanan dan KPK bekerjasama untuk menyelidiki berapa orang yang bekerja untuk melindungi Lukas agar tidak ditangkap.
"Bagaimana menghitungnya? Ngitung dari beli nasi bungkus berapa dia untuk ngasih orang yang... Setiap hari turun berarti setiap hari pengikutnya kan enggak ada," tuturnya.
Meski sempat memicu keributan saat para pendukung Lukas menyerang Mako Brimob Kotaraja tempat Lukas diamankan, namun Mahfud mengklaim kalau situasi Papua kini sudah kondusif.
"Sekarang Papua sangat kondusif, dan tokoh-tokoh Papua sudah bicara agar hukum ditegakkan terhadap Lukas Enembe, semua tuh, ketua KNPI, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh adat, sudah tegakkan hukum," terangnya.
Berita Terkait
-
Benny Wenda Desak Lukas Enembe Dibebaskan: Tuduhan Korupsinya Palsu!
-
Benny Wenda Minta Lukas Enembe Dibebaskan, Mahfud MD: Kita Nggak Mau Tahu!
-
Lukas Enembe Diberondong 8 Pertanyaan saat Diperiksa Perdana, Kuasa Hukum: Tak Ada yang Berkaitan dengan Materi Kasus
-
KPK Blokir Rekening Lukas Enembe Senilai Rp76,2 Miliar
-
Tim Dokter RSPAD Sebut Kesehatan Gubernur Lukas Enembe dalam Kondisi Stabil
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun
-
KPK Ungkap Pengembalian Dana Haji Ilegal! Siapa Saja yang Sudah Mengaku?
-
Piala Dunia Resmi Disiarkan Gratis di TVRI, Mulai Kapan Bisa Ditonton?
-
Lowongan Kerja PLN 1-5 Oktober 2025: Lulusan D3, S1, S2 Semua Jurusan Merapat, Cek Syaratnya di Sini