Suara.com - Pabrik smelter yang dijalankan PT Gunbuster Nickel Industri atau PT GNI di Morowali Utara, Sulawesi Tengah akan kembali beroperasi pada Selasa (17/1/2023) esok. Padahal, sebelumnya sempat terjadi kerusuhan yang menyebabkan dua orang tewas.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerangkan kalau keputusan itu diambil setelah mempertimbangkan pengamanan yang cukup dari TNI dan Polri.
"Jadi keputusan beroperasi kembali ini diputuskan perusahaan setelah melihat bahwa dari sisi pengamanan yang kita siapkan semuanya mendukung untuk kegiatan tersebut bisa beroperasi kembali," kata Listyo melalui konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (16/1/2023).
Untuk saat ini, Listyo menyebut ada lebih dari 548 anggota TNI dan Polri yang berjaga di kawasan industri smelter PT GNI. Tambahan dua satuan setingkat kompi (SSK) Brimob dari Mabes Polri turut diturunkan mempertebal keamanan di sana pada esok hari.
Sementara itu, Listyo mengatakan kalau saat ini terdapat 11 ribu TKI yang bekerja di kawasan industri tersebut. Sementara untuk TKA-nya tercatat ada 1.300 orang.
Menurutnya, jumlah pekerja lokal akan bertambah menjadi 30 ribu.
"Jadi tentunya tugas TKA di situ menangani hal-hal yang bersifat sangat teknis juga transfer knowledge terhadap TKI yang ada karena di sana juga ada politeknik untuk transfer knowledge TKI," jelasnya.
Tiga Orang Tewas
Insiden berdarah antara karyawan WNA asal China vs WNI di smelter nikel PT GNI di Morowali Utara, Sulawesi Tengah menyebabkan tiga orang tewas, dengan rincian satu WNA dan dua orang pekerja lokal.
Baca Juga: Bukan Karena Ada Pekerja Asing, Menaker Ungkap Penyebab Bentrokan Antar Karyawan PT GNI
Bentrok meluas lantaran tak mampu dibendung hingga karyawan membakar beberapa alat berat di lokasi tambang. Video-video bentrok dua kelompok karyawan beredar luas di media sosial dan menjadi tontonan publik.
Ketua PB HMI Bidang Pembangunan Energi, Migas dan Minerba, Muhamad Ikram Pelesa mendapatkan informasi bahwa PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) diduga sengaja membenturkan tenaga kerja asing dengan para tenaga kerja lokal.
“Tentu ini pola penyelesaian masalah yang sangat keliru, meredam tuntutan hak para pekerja dengan cara membubarkan aksi mogok kerja menggunakan Tenaga Kerja Asing (TKA)," ungkap Ikram.
"Terbukti letupan kericuhan yang dipicu TKA mengakibatkan puluhan pekerja luka-luka, sehingga reaksi yang ditimbulkan para pekerja lokal lainnya atas kejadian tersebut menimbulkan kerugian materil yang tidak sedikit,” lanjutnya.
Berita Terkait
- 
            
              Bukan TKA Pukul TKI, Kapolri Sebut Provokasi Jadi Sumbu Kerusuhan di PT GNI Morowali Utara
 - 
            
              Geger Bentrok Pekerja hingga 2 Orang Tewas, Pemerintah Didesak Tegas Evaluasi Izin PT GNI
 - 
            
              Menperin Singgung Iklim Investasi di Indonesia Pasca Kericuhan PT GNI Morowali Utara
 - 
            
              Ricuh PT GNI Morowali Utara, Menperin Minta Perusahaan Ikuti Aturan K3L
 - 
            
              Bantah Kerusuhan di Morowali Karena Bentrok TKA vs Pekerja Lokal, Menaker: Mereka Menuntut Janji Perusahaan
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
 - 
            
              Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
 - 
            
              Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
 - 
            
              BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
 - 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM
 - 
            
              Onad Resmi Direhabilitasi: Bukan Pengedar, Ini Alasan BNNP DKI
 - 
            
              Budi Arie Merapat ke Gerindra? Muzani: Syaratnya Cuma Ini!