Suara.com - Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, mencoba menebak salah satu poin yang dibicarakan saat Presiden Joko Widodo atau Jokowi memanggil Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh ke Istana Jakarta.
Surya Paloh kata Hasto, salah satunya ingin konfirmasi langsung soal absennya ucapan selamat daru Jokowi dalam acara HUT Partai NasDem.
"Apalagi ketika ultah biasanya Pak Jokowi ini hadir dalam setiap ultah partai, ultah NasDem kan tidak hadir, mungkin itu yang ditanyakan," ujar Hasto di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (28/1/2023).
Hal itu disampaikan Hasto menanggapi soal Surya Paloh yang baru-baru ini tepatnya pada Kamis (26/1) lalu dipanggil oleh Jokowi di Istana, Jakarta.
Meski demikian, Hasto menilai Surya Paloh sudah lama ingin bicara empat mata dengan Jokowi.
"Pertemuannya itu saya dengar, kan memang Pak Surya Paloh sudah lama mau ketemu Pak Jokowi," kata Hasto.
Meski demikian, Hasto mengklaim tak mengetahui detil isi pembicaraan Surya dan Jokowi di Istana tersebut.
"Tapi itu kan (isi pembicaraan) saya nggak tahu, nanti antara Pak Presiden dan Pak Surya Paloh," pungkasnya.
Surya Paloh Menghadap Jokowi
Baca Juga: Sudah di Kantong Megawati, Hasto Soal Pengumuman Nama Capres PDIP: Tinggal Tunggu Momentum
Sebelumnya Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh bertemu Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi di Istana, Kamis (26/1/2023) sore. Jokowi disebut memanggil Surya Paloh secara mendadak.
Hal itu disampaikan langsung oleh Bendahara Umum DPP Partai NasDem Ahmad Sahroni saat dikonfirmasi oleh Suara.com, Jumat (27/1/2023).
"Beliau (Surya Paloh) dipanggil bapak presiden mendadak," kata Sahroni.
Sahroni menyampaikan, pertemuan tersebut bukan karena Surya Paloh berinisiatif menyambangi Istana. Namun hal itu terjadi karena memang Jokowi melakukan panggilan.
Adapun ketika ditanya panggilan mendadak Jokowi tersebut membahas perihal apa, Sahroni mengaku tidak mengetahuinya.
Terlebih karena dia sendiri tidak ikut dalam pertemuan antara Surya Paloh dengan Jokowi di Istana Kamis sore kemarin.
Berita Terkait
-
Utak-atik Data Kemiskinan di Purbalingga, DTKS Disayang, BPS Dibuang
-
Beda Cara NasDem dan Demokrat Deklarasikan Anies, PKS Kapan?
-
Sudah di Kantong Megawati, Hasto Soal Pengumuman Nama Capres PDIP: Tinggal Tunggu Momentum
-
'Kiat-kiat' Politik Anies Baswedan Merapatkan Barisan Koalisi Parpol Pendukung untuk Memuluskannya Maju ke Pilpres
-
Baru Pamer Kekompakan, Koalisi Perubahan Malah Diprediksi Hanya Menjadi Wacana Dukung Anies 2024
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Tertinggi Rp6 Juta! Ini Daftar Gaji Minimum 27 Daerah di Jabar 2026, Daerahmu Urutan Berapa?
-
Menteri PPPA Soroti Vonis 9,5 Tahun Pelaku Kekerasan yang Tewaskan Balita di Medan
-
Prabowo Sampaikan Pesan Natal 2025: Perteguh Persatuan dan Doakan Korban Bencana
-
Buron Kasus Peredaran Narkotika Jelang Konser DWP Menyerahkan Diri ke Bareskrim
-
Geger Buku 'Reset Indonesia' Dibubarkan, Jimly: Ini Bukan Merusak, Tapi Menata Ulang
-
Gubernur Bobby Nasution Perpanjang Status Tanggap Darurat Bencana hingga 31 Desember 2025
-
Ucapan Natal Prabowo: Ada Duka Bencana Sumatra di Balik Damai Natal Kita
-
Kakek di Bandung Ditembak Air Soft Gun, Diduga Terkait Transaksi Emas Fiktif
-
Kardinal Suharyo Soroti Kerusakan Hutan: Negara Kaya Merusak, Rakyat Miskin Menanggung
-
Akhirnya Islah, PBNU Sepakat Gelar Muktamar Ke-35 Secepatnya