Suara.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas III Ternate, mengimbau warga di Maluku Utara (Malut) tidak panik terkait gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 5,6 yang mengguncang Kabupaten Pulau Morotai, Minggu (29/1/2023) dini hari sekitar pukul 04.15 WITA.
"Untuk gempa tersebut tidak berpotensi tsunami dan BMKG Ternate mencatat belum terjadi gempa bumi susulan, oleh karena itu warga diminta untuk tetap tenang dan waspada," kata Staf Operasional BMKG Kelas III Ternate, Basri saat dihubungi di Ternate, Minggu.
Gempa bumi tektonik M 5,6 kembali mengguncang kabupaten Pulau Morotai dengan lokasi gempa berada di koordinat 1,95 lintang utara dan 128,13 bujur timur yang berjarak 21 kilometer barat daya Daruba, Ibu Kota Kabupaten Pulau Morotai dengan kedalaman 136 kilometer dan tidak berpotensi tsunami.
Menurut dia, hingga kini belum ada laporan warga terkait dampak dari gempa bumi tersebut.
BMKG Ternate belum mencatat adanya gempa bumi susulan, oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tetap tenang dan waspada, serta terus mengikut informasi resmi dari BMKG maupun dari pemerintah daerah setempat.
Selain itu, hingga kini, belum ada laporan terjadinya kerusakan infrastruktur atas gempa berkekuatan M 5,6 tersebut.
Basri menjelaskan gempa bumi tektonik yang terjadi jika memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Laut Filipina.
Sedangkan hasil analisis menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.
Gempa bumi yang dirasakan di Kabupaten Pulau Morotai dengan skala IV MMI (Modified Mercalli Intensity), sementara untuk di Kabupaten Halmahera Utara dan Halmahera Tengah dengan skala III MMI, namun gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Baca Juga: Minggu Pagi, Maluku Kembali Diguncang Gempa M 4,3
Sementara itu, warga Pulau Morotai, Ridwan ketika dihubungi dari Ternate mengakui, gempa mengguncang Kabupaten Pulau Morotai, Ahad (29/1) dini hari sekitar pukul 04.15 wit sempat dirasakan sebagian warga, tetapi tidak mengganggu aktivitas warga saat itu.
"Memang, gempa yang terjadi saat warga dalam kondisi istirahat, tetapi ada warga juga sempat keluar rumah saat merasakan terjadinya gempa, tetapi saat ini, aktivitas masyarakat di Pulau Morotai normal," katanya. (Sumber: Antara)
Berita Terkait
-
Minggu Pagi, Maluku Kembali Diguncang Gempa M 4,3
-
Minggu Dini Hari, Gempa M 5,6 Guncang Maluku Utara, Tak Berpotensi Tsunami
-
Mengenal Sesar Garsela, Penyebab Gempa Bandung Tadi Malam
-
Parah! HP Relawan Gempa Cianjur Digasak Orang Saat di Posko, Netizen: Jahat Banget Sumpah
-
Kabupaten Bandung Barat Diguncang Gempa Bumi M4,0, Ada Susulannya Juga
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
Terkini
-
Indonesia Siap Kirim 20 Ribu Pasukan ke Gaza, Prabowo Minta TNI Bersiap
-
Dapat Undangan Khusus, Prabowo Bertolak ke Mesir Hari Ini Hadiri KTT Perdamaian Gaza
-
Jadwal Ganjil Genap: 26 Ruas Jalan di DKI Jakarta, 14 Titik, Sesi Pagi dan Sore Hari Ini
-
Prabowo Apresiasi Permainan Timnas meski Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026
-
DPR Bikin Aplikasi Pantau Reses Anggota, Dasco: Semua Wajib Pakai
-
Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Terburuk Ke-5 Dunia, Warga Diimbau Wajib Masker
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani