Suara.com - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur dan Kepala Sapol PP Cianjur mundur dari jabatan lantaran tak mampu menangangi dampak setelah gempa.
Dua Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, ini mengajukan surat pengunduran diri mereka kepada Bupati Cianjur Herman Suherman.
Herman Suherman di Cianjur Selasa, mengatakan, pihaknya telah menerima surat pengunduran diri dari kedua pejabat di lingkungan Pemkab Cianjur itu, dan menyetujui permintaan keduanya, yakni Rizal Fatah Kepala BPBD dan Hendri Prasetyadi Kepala Satpol PP.
"Satu hari sebelumnya, Fatah dan Hendri mengajukan pengunduran diri karena tidak dapat bekerja secara maksimal selama penanganan musibah gempa itu," katanya.
Pihaknya langsung menunjuk dua orang Pelaksana Tugas atau Plt untuk kedua jabatan yang ditinggalkan tersebut, yakni Kepala BPBD dijabat Dindin yang merangkap Sekretaris Dinas Sosial, sedangkan Satpol PP dijabat Arif Purnawan yang juga Asisten I Setdakab Cianjur.
Sedangkan Fatah Rizal akan menjabat sebagai Camat Haurwangi, dan Hendri Prasetyadi akan menjabat sebagai Sekretaris Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman. Meski mundur dalam masa transisi tanggap darurat bencana, hal tersebut tidak berpengaruh terhadap penanganan dampak musibah gempa bumi tersebut.
"Tidak berpengaruh terhadap penanganan bencana yang sedang berjalan sampai ke masa pemulihan. Saya berharap dua orang yang menggantikan dapat bekerja secara maksimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama para korban gempa dumi itu," katanya.
Bupati Cianjur, menambahkan, hingga saat ini pelayanan bagi warga korban gempa setempat, terus berjalan sejumlah dinas ditunjuk sebagai penghubung guna memudahkan warga untuk mendapatkan berbagai bantuan, termasuk informasi terkait pencairan dana dari pemerintah pusat. [Antara]
Baca Juga: Fakta Sesar Garsela yang Sebabkan Gempa Bandung, Dimana Lokasinya?
Berita Terkait
-
Kacaunya Kasus Tabrak Lari Selvi, Minta Pelaku Ditangkap Malah Aib Selingkuh Kompol D yang Terungkap
-
Misteri Kematian Selvi di Cianjur, Korban Tabrak Lari Iring-Iringan Pejabat Polri Hingga Pengungkapan yang Ditutup-tutupi
-
Kompol D Teman Istimewa Nyonya Bos Audi A6 Ditahan untuk Kasus Perselingkuhan, Tidak Terkait Tabrak Lari Mahasiswi Cianjur
-
Jejak Klaim Polisi dalam Kasus Tabrak Lari Mahasiswi Cianjur, Terkesan Ditutupi?
-
Ternyata Ini Penyebab Jalur Puncak Macet Total
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
Terkini
-
Pemerintah Pusat Mau Batasi Game PUBG Imbas Kejadian di SMAN 72 Jakarta, Begini Respons Pramono
-
Sudah Ditetapkan Tersangka, KPK Akan Telusuri Cara Sekda Ponorogo Bisa Menjabat hingga 12 Tahun
-
Marsinah jadi Pahlawan Nasional, Wijiati Tak Kuasa Tahan Tangis dan Cium Foto Kakak di Istana
-
Hitung-Hitungan Harga 48 Kerbau dan 48 Babi: Denda Pandji Pragiwaksono
-
Hormati Jasa Pahlawan, Belitung Salurkan Bansos Rp2,5 Juta untuk Veteran dan Janda Veteran
-
Di Balik Kontroversi Gelar Pahlawan Soeharto: Prabowo Sebut Jasa Luar Biasa, Hormati Pendahulu
-
Ahli Waris Meradang, Proyek Strategis Kampung Nelayan Merah Putih Gorontalo Disegel Lagi
-
Penculikan Bilqis: Anggota DPR Ungkap Dugaan Sindikat Perdagangan Anak Terorganisir!
-
Hilirisasi Mineral Kritis Jadi Kunci Indonesia Perkuat Posisi Global
-
Setelah 15 Tahun dan 3 Kali Diusulkan, Soeharto Resmi Jadi Pahlawan Nasional