Suara.com - Polisi telah meminta keterangan enam korban tambahan dari Yunita Sari (20), seorang wanita di Jambi dengan kelainan seksual yang ditetapkan sebagai tersangka pencabulan 17 anak.
Salah satu bentuk pelecehan seksual yang dilakukan Yunita adalah memaksa empat anak perempuan untuk melakukan pembesaran payudara.
Ditreskrimum Polda Jambi, Kombes Andri Ananta Yudhistira mengatakan, pembesaran payudara korban dilakukan secara paksa oleh Yunita dengan bantuan alat.
Andri menyebut bahwa pemaksaan terhadap empat anak bermula pada saat korban berbelanja di warung milik Yunita, di mana Yunita juga membuka jasa rental playstation.
Korban kemudian diminta masuk ke dalam rumah ibu satu orang anak tersebut untuk melakukan hal yang memuaskan hasrat seksualnya. Salah satunya memaksa mereka melakukan pembesaran payudara dengan alat pompa ASI.
Saat ini, Yunita tengah berada di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Jambi. Tersangka pencabulan tersebut akan diobservasi kejiwaannya selama 14 hari lamanya.
Polda Jambi sendiri telah menetapkan Yunita sebagai tersangka pencabulan. Sejauh ini polisi menyebutkan ada 17 anak yang menjadi korban keganasan Yunita.
Mulanya, Yunita dilaporkan oleh 11 orang tua korban ke Polda Jambi pada Jumat (3/2/2023) lalu. Setelah dilakukan penelusuran oleh polisi, ternyata ada sebanyak 17 korban penyimpangan seksual dari Yunita.
Kombes Andri Ananta menyebutkan bahwa suami dari Yunita, AF telah menjalani pemeriksaan di Polda Jambi pada hari Minggu (5/2/2023)/ Dari hasil pemeriksaan tersebut, diketahui Yuni mengancam akan mencincang anaknya apabila suaminya menolak berhubungan badan dengannya.
Berkaitan dengan hal tersebut, Andri sendiri menyebutkan akan melakukan pemeriksaan kejiwaan kepada tersangka. Pemeriksaan tersebut pun dijadwalkan pada minggu ini.
Ketua RT bongkar perilaku Yunita
Ketua RT setempat, Helmi menyebutkan bahwa Yunita sebagai orang yang tertutup dan tidak pernah bersosialisasi dengan tetangganya.
Helmi menyebut tersangka kebanyakan berada di rumah dikarenakan mengurus usaha rental PS dan juga menjual makanan. Sehingga Yunita sendiri dinilai jarang bersosialisasi dengan masyarakat.
Helmi juga menjelaskan bahwa Yunita dan juga suaminya sudah tinggal di kawasan tersebut sejak dua tahun lamanya.
Sementara, sekitar enam bulan belakangan ia membuka warung jajanan untuk anak-anak. Untuk usaha rental PSnya diketahui telah berjalan sekitar tiga bulan terakhir.
Berita Terkait
-
Deddy Corbuzier Soroti Kasus Tiktoker Talpav Bikin Konten Diduga Lecehkan Lawan Jenis: Pria Juga Berhak Melapor!
-
Wanita yang Diduga Lecehkan 17 Anak di Jambi Diboyong ke RS Jiwa
-
Terekam Kamera Tangan Pria Penumpang KRL Ini Posisinya Aneh, Diduga Lakukan Pelecehan Seksual
-
Sumsel Darurat Fedofil, Dua Pria Tersangka Cabul Ditangkap: Modus Iming Iming Uang Pada Korban
-
Nyaris Benjut Diamuk Warga, Pria Diduga Pelaku Pencabulan di Purwakarta Diamankan Polisi
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO