Suara.com - Harga beras di Jakarta belakangan ini terus melambung secara merata di pasar tradisional dan modern. Namun, kenaikan harga ini diklaim tak akan bertahan lama, kemungkinan hanya sampai Ramadan atau pertengahan Maret mendatang.
Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo mengatakan, turunnya harga beras di saat Ramadan ini karena stok yang tercukupi.
Ia menjelaskan, rata-rata kebutuhan konsumsi beras di Jakarta per bulan di atas 80 ribu ton. Memang, pihaknya sendiri juga baru memiliki memiliki stok beras di gudang miliknya sebanyak 6.419 ton.
Kekurangan stok ini disebutnya akan dipenuhi dengan distribusi dari pihak lain, yakni beras milik Perum Bulog sebanyak 40 ribu ton dan sisa stok di Pasar Induk Beras Cipinang juga masih berada di angka 15 ribu ton.
"Belum lagi yang dari kapal nanti akan masuk langsung dikirim ke Pasar Induk Beras Cipinang. Jadi, sampai Ramadan, stok beras masih lebih dari cukup," ujar Pamrihadi kepada wartawan, Kamis (9/2/2023).
Selain itu, masa panen juga disebutnya akan terjadi sebelum bulan ramadan. Ia memprediksi mulai akhir Februari harga beras akan mulai menurun.
"Diproyeksikan panen raya di bulan maret pertengahan. Ini lebih cepat dari mulainya bulan Ramadan. Jadi, praktis sebelum Ramadan, stok akan kembali lagi dan harga akan turun drastis," tuturnya.
Meski mengalami kenaikan, ia menyebut harga beras di Jakarta sudah relatif terkendali. Misalnya seperti beras medium IR64 di Jakarta seharaga Rp10.105 per kilogram.
Harga ini disebutnya memang tergolong tinggi tapi lebih murah ketimbang daerah lain.
"Ini sudah turun Rp200 dari dua minggu lalu sebesar Rp10.375. Kalau kita simak di beberapa daerah, malah harganya sudah di angka Rp12.000-Rp13.000. Jadi, praktis di Jakarta ini relatif terkendali karena suplai dari Bulog juga konsisten," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional