Suara.com - Dalam empat bulan menjabat, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono langsung mengebut proses normalisasi Kali Ciliwung untuk mencegah banjir. Pembebasan lahan pun dilakukan agar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bisa mengerjakan konstruksi.
Hal ini berbeda dengan pada masa kepemimpinan eks Gubernur Anies Baswedan yang terbilang lamban. Anies ssat menjabat baru menganggarkan pembebasan lahan untuk normalisasi Kali Ciliwung di tahun 2021 atau empat tahun setelah menjalankan pemerintahan daerah ibu kota.
Menanggapi hal ini, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menyebut pengerjaan pembebasan lahan hanya soal kemauan Kepala Daerah. Beda dengan Anies, Heru Budi disebutnya memiliki kemauan kuat untuk menuntaskannya.
"Saya mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Pj (Heru Budi) untuk bisa melanjutkan normalisasi yang selama ini mandek. Sebenarnya ini cuma soal kemauan," ujar Gembong saat dikonfirmasi, Rabu (22/2/2023).
Selain itu, Anies juga disebutnya tak menjadikan normalisasi sungai sebagai prioritas program yang harus dikerjakan. Bakal Calon Presiden dari Partai NasDem itu lebih memilih kebijakan lain seperti pembuatan sumur resapan untuk mengurangi dampak banjir.
Hingga akhirnya, program sumur resapan ini tak mendapatkan dukungan dari DPRD DKI dengan menyetop sokongan dana lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) karena dianggap tak efektif mengatasi banjir.
"Kenapa selama lima tahun normalisasi Ciliwung tidak dieksekusi, ya jelas karena itu bukan program prioritasnya dia (Anies). Saat itu prioritas beliau kan tidak membuang air ke laut, tapi air dari atas dimasukkan ke perut bumi (sumur resapan)," jelas Gembong.
Sebaliknya, Heru justru melihat normalisasi sungai sebagai program prioritas yang harus dikerjakan. Jajarannya bisa gerak cepat dengan memanfaatkan dana dari APBD untuk membebaskan lahan warga di bantaran kali.
"Pak Heru melihat bahwa perlu melanjutkan normalisasi yang selama ini mandek. Maka, dia fokus betul untuk bisa melanjutkan eksekusi untuk program normalisasi sungai itu," pungkasnya.
Baca Juga: Popularitas Prabowo Salip Anies, Ganjar Terdepak dari Tiga Besar Gegara Nama Ini
Kebut Proyek Normalisasi Ciliwung
Pj Gubernur DKI Heru Budi sebelumnya mengklaim bakal mengebut pelaksanaan normalisasi Kali Ciliwung. Pada tahun ini, rencananya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan melakukan pembebasan lahan seluas 6,5 hektare di bantaran sungai.
Proyek ini juga mendapatkan perhatian khusus dari Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Apalagi, pengerjaan program pencegah banjir di Jakarta ini sempat mandek beberapa tahun lalu.
Dalam pengerjaan normalisasi Ciliwung, Pemprov DKI berperan untuk melakukan pembebasan lahan. Sementara, konstruksi untuk pemasangan beton dan pengembalian dalam serta lebar sungai ke bentuk aslinya dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Kepala Unit Pelayanan Data dan Informasi Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Roedito mengatakan untuk tahun 2023 ini pihaknya melakukan pembebasan lahan di empat Kelurahan. Di antaranya adalah Kelurahan Cililitan, Rawajati, Cawang, dan Kampung Melayu.
"Estimasi (pembebasan lahan) di Kelurahan Cililitan luasannya 0,8 hektare, Rawajati 1,5 hektare, Cawang 2,25 hektare, dan Kampung Melayu 1,95 hektare," ujar Roedito saat dihubungi, Selasa (21/2/2023).
Tag
Berita Terkait
-
Popularitas Prabowo Salip Anies, Ganjar Terdepak dari Tiga Besar Gegara Nama Ini
-
Demokrat Memaklumi Cuma NasDem yang Keciptrakan Efek Ekor Jas Anies, Kok Bisa?
-
Disorot Jokowi, Ini Rencana Pelaksanaan Normalisasi Ciliwung oleh Heru Budi Tahun Ini
-
Mamah Dedeh Balas Sindiran Megawati Soal Ibu-ibu Pengajian; Kita yang Atur Waktu, Bukan Waktu yang Atur Kita
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Bencana Sumatera Disebut Bukan Sekadar Alam, Tapi 'Bencana Pejabat' dan Beban Bagi Prabowo
-
Pengamat Ungkap Untung-Rugi Jika Bulog dan Bapanas Disatukan
-
Stabilkan Harga Jelang Nataru, Pemprov DKI Kirim 15 Ton Pangan ke Kepulauan Seribu
-
Penembakan Petani di Bengkulu: Polisi Preteli Pasal Pembunuhan dan Dugaan Suap Miras
-
ESDM Buka Peluang Alihkan Subsidi LPG ke DME, Defisit 8,6 Juta Ton Jadi Sorotan
-
Kengerian di Kalibata! Amukan Matel Hanguskan Puluhan Kios, Pedagang Ini Nyaris Terbakar
-
Soal Insiden SDN 01 Kalibaru, Sudinhub Sebut SPPG Lakukan Pelanggaran Fatal
-
Kebakaran Terra Drone: Pemilik Bangunan Bakal Diperiksa, Tersangka Bertambah?
-
Sebelum Insiden Penembakan 5 Petani Bengkulu, Warga Sering Diintimidasi Buntut Konflik Agraria
-
Kalibata Mencekam Semalaman, Ini Awal Mula Kerusuhan Tewaskan 2 Matel Gegara Motor Kredit