Suara.com - Hujan lebat mengakibatkan empat kabupaten dan kota di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, dilaporkan terendam banjir, Minggu (26/2/2023).
Kepala Pelaksana BPBD NTB, Ruslan Abdul Gani mengatakan bencana banjir dan angin kencang yang terjadi di empat kabupaten dan kota itu akibat cuaca ekstrem yang menyelimuti wilayah itu.
"Ada empat daerah yang terdampak cuaca ekstrem, yakni Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Bima, Kota Bima dan Kabupaten Dompu," ujar Gani saat dihubungi dari Mataram, Minggu (26/2/2023).
Gani menuturkan berdasarkan laporan sementara untuk Kabupaten Sumbawa, banjir menerjang dua kecamatan, yakni Empang dan Terano. Dengan jumlah terdampak sebanyak 3.437 KK atau 10.137 jiwa.
Di Kecamatan Empang terjadi di delapan desa, yakni Desa Empang Atas dengan warga terdampak sebanyak 822 kepala keluarga (KK) atau 2779 jiwa.
Kemudian di Desa Empang Bawa dengan warga terdampak 892 KK atau 2.549 jiwa, Desa Bunga Eja 306 KK atau 932 jiwa, Desa Ongko 185 KK atau 556 jiwa, Desa Pemanto 60 KK atau 144 jiwa, Desa Jotang 90 KK atau 262 jiwa, Desa Gapit 85 KK atau 243 jiwa dan Desa Jotang Beru 16 KK atau 48 jiwa.
Kecamatan Tarano terjadi di Desa Banda dengan warga terdampak 330 KK atau 900 jiwa Desa Bantulanteh dengan 125 KK atau 250 jiwa, Desa Labuhan Bontong dengan warga terdampak sebanyak 526 KK atau 1.474 jiwa.
Selanjutnya di Kabupaten Bima dampak dan lokasi kejadian terjadi di enam kecamatan dan enam desa yang disertai angin kencang terjadi di satu desa. Warga yang terdampak sebanyak 230 KK dan 801 jiwa.
Kecamatan Ambalawi, Desa Rita terdampak 20 KK atau 120 jiwa. Kecamatan Bolo di Desa Nggembe warga terdampak 204 KK atau 657 jiwa, Kecamatan Parado terjadi di Desa Lere dengan 5 KK atau 20 jiwa.
Baca Juga: Waduh! Gibran Dituduh Lebih Mementingkan Minyak Rambut daripada Banjir, Kok Bisa?
Untuk di Kecamatan Soromandi, khususnya di Desa Bajo masih dalam proses pendataan, Kecamatan Sape terjadi di Desa Poja dengan 1 KK atau 4 jiwa. Kecamatan Lambu terjadi di Desa Sumi dan Nggelu dengan ruas jalan Desa Sumi-Nggelu mengalami rusak berat dan Kecamatan Madapangga menyebabkan satu fasilitas pendidikan rusak sedang.
Banjir juga terjadi di Kota Bima yang merendam delapan kelurahan serta angin kencang terjadi di satu Kelurahan Lampe menimpa dua KK.
Sementara untuk banjir menimpa di Kelurahan Santi, Kelurahan Nae meliputi Lingkungan Nae dan Lingkungan Salama.
Kelurahan Jatiwangi di Lingkungan Gindi, Kelurahan Ule terjadi di pertigaan BTN Gindi- Tolotongga, Lingkungan Kedo, Lingkungan Lewijambu, Lingkungan Mekar Baru, Kelurahan Jatibaru Timur, Kelurahan Lampe, Kelurahan Matakando dan sebagian Kelurahan Pane serta Kelurahan Sarae.
Kemudian di Kabupaten Dompu, jumlah warga yang terdampak sebanyak 3.772 KK yang tersebar di tiga kecamatan, yakni Dompu, Manggalewa, dan Woja.
"Tim sudah menyalurkan bantuan logistik untuk diberikan kepada warga yang terdampak banjir dan angin kencang. Meski air sudah surut pemantauan situasi tetap dilakukan," ujar Ruslan.
Berita Terkait
-
Cuaca Ekstrem, Sejumlah Daerah di Karawang Dilanda Banjir
-
11 Wilayah Jawa Barat Ini Berpotensi Diterjang Bencana Hidrometeorologi, Berikut Daftar Wilayahnya
-
BMKG Rilis Prakiraan Cuaca Di Wilayah RI, Waspada Potensi Banjir Di Daerah Ini
-
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Potensi Hujan Disertai Angin Kencang di Sejumlah Wilayah Indonesia
-
Waduh! Gibran Dituduh Lebih Mementingkan Minyak Rambut daripada Banjir, Kok Bisa?
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi