Suara.com - Usulan PT KCI untuk mengimpor 29 unit rangkaian KRL bekas dari Jepang ditolak Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Kalau PT KCI belum bisa menggantikan 29 unit kereta yang bakal dipensiunkan, para penumpang KRL yang biasa disebut sebagai anker (anak kereta) ikut merasakan imbasnya.
Jauh sebelum rencana PT KCI mengganti puluhan unit kereta yang bakal pensiun di 2023 dan 2024, anker harus terpaksa terbiasa dengan kondisi KRL yang ada. Mulai dari menunggu kedatangan kereta yang lama hingga kondisi saling berdesakan di dalam gerbong sudah menjadi makanan sehari-hari para anker.
Seperti yang dirasakan oleh Aprilandika Hendra, warga Depok yang harus menggunakan KRL sebagai alat transportasi berangkat dan pulang bekerja. Setiap harinya ia harus berangkat dari Stasiun Depok Lama menuju Stasiun Gondangdia yang terletak di Jakarta Pusat.
Sebagai anak anker, pegawai swasta itu melihat ada kereta yang masih layak untuk dioperasikan. Akan tetapi, dirinya juga menilai ada kereta yang memang harus benar diganti karena kondisinya yang tidak menunjang kenyamanan bagi penumpang.
"Salah satunya mungkin kereta yang masih menggunakan kipas di dalamnya, mengingat di jam crowded kereta kipas itu jelas tak berefek bagi para penumpang," kata Aprilandika saat dihubungi Suara.com, Senin (6/3/2023).
Pria yang akrab disapa Dika itu lantas menanggapi mengenai rencana PT KCI yang bakal mengistirahatkan 10 unit kereta di 2023 dan 19 unit pada 2024. Ia menilai semestinya mereka sudah merencanakan pengganti kereta sebelum waktu mendekati kereta memasuki masa pensiun.
"Soal banyaknya kereta yang terparkir jelas itu menjadi PR besar bagi KCI selaku penyedia moda transportasi kereta listrik. Jangan hanya memarkirkan kereta, mereka seharusnya juga sudah mulai berpikir mencari pengganti dari kereta-kereta yang akan mereka pensiunkan," terangnya.
Menurutnya tidak masalah apabila Indonesia kemudian kembali mengimpor kereta bekas dari Jepang. Asalkan alasan dan harganya juga masih masuk di akal.
Tetapi di sisi lain, ia sepakat kalau PT KCI mulai mengandalkan perusahaan dalam negeri dalam hal ini PT INKA untuk memproduksi rangkaian kereta sebagai alat transportasi andalan para anker.
Baca Juga: Kabar Gembira Untuk Wargi Bandung, Mulai 2024 Kereta Api Bandung Raya Dikonversi Jadi KRL
"Tapi menurut saya tidak ada salahnya menggunakan kereta dari pabrikan dalam negeri yang mana kualitasnya juga sudah diakui beberapa negara," tuturnya.
Kalau misalkan PT KCI mulai mengistirahatkan beberapa rangkaian KRL, Dika tetap memilih untuk menjadi anker. Dari kacamatanya, kereta api masih menjadi transportasi terbaik yang mampu menghubung DKI Jakarta dengan wilayah penyangga di sekitarnya.
Pendapat senada disampaikan oleh Tiara Sutari, warga Cisauk, Tangerang. Setiap harinya ia harus menempuh 28 kilometer dari Stasiun Cisauk ke Stasiun Kebayoran Lama untuk bekerja.
Tiara mengaku sedih ketika mendengar rencana puluhan rangkaian KRL yang bakal dipensiunkan. Sebelum ada KRL yang dipensiunkan, Tiara mengaku harus menunggu lama untuk kedatangan kereta.
Anker sejati ini harus menunggu lebih lama kalau misalkan jumlah rangkaian KRL semakin berkurang.
"Kalau dibandingkan sama negara lain kan waktu tunggu paling 30 detik sampe 1 menit. Ini waktu tunggu bisa 10-20 menit," tutur Tiara.
Bukan hanya menghabiskan waktu hanya untuk menunggu kereta, Tiara juga harus berjibaku dengan anker-anker lainnya di dalam gerbong pada saat jam pergi maupun pulang kerja. Bagaimana tidak, jumlah penumpang kereta setiap harinya tidak berbanding sama dengan jumlah rangkaian KRL yang tersedia.
Ia tidak membayangkan kalau misalkan rangkaian KRL dipensiunkan tanpa ada antisipasi dari PT KCI.
"Sudah gitu kereta yang datang sudah penuh pol-polan banget. Mestinya kan diperbanyak keretanya, bukan disedikitkan. Harusnya kan sudah ada antisipasi dari lima tahun lalu misalnya soal kereta yang sudah harus diistirahatkan," tuturnya.
Di sisi lain, Tiara setuju kalau misalkan PT KCI mengimpor kereta bekas dari Jepang dengan syarat kualitasnya juga harus bagus. Hal tersebut diutarakan mengingat kalau misalkan PT KCI memesan kereta baru maka waktu yang diperlukan bisa sampai 2030.
Masukan wanita berkacamata itu tidak terlepas dari kebutuhannya menggunakan KRL setiap harinya. KRL menjadi satu-satunya transportasi umum pilihan karena tidak ada jenis lainnya yang tersedia di daerah Cisauk seperti misalnya TransJakarta.
"Tapi dari rumah saya nggak ada moda transportasi lain selain kereta buat ke Jakarta. Kecuali bawa kendaraan pribadi. Ya, kalau kereta cekak mungkin alih ke kendaraan pribadi."
Berita Terkait
-
Sayangkan KCI Impor KRL Bekas, Luhut Lebih Setuju Produk Baru Buatan Dalam Negeri
-
Operasional Terganggu Karena Ada Rel Patah, KRL Bogor-Jakarta Melaju 40 KM/Jam
-
Dibalik Impor Kereta Bekas yang Mendesak, KCI: Jadi Pilihan Utama
-
Penyebab Impor Kereta Bekas Sulit Terealisasi Hingga Ancam 200.000 Penumpang KRL
-
Kemenhub Kukuh Bolehkan KCI Impor Gerbong KRL, Ini Alasannya
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Ngadu ke DPR, Ojol Bongkar Praktik 'Beli Order' dan Tagih Janji Kesejahteraan yang Terlupakan
-
IHSG Tertekan, Rupiah Melemah, Pegiat ke Purbaya: Tugasmu Berat, Lawan Kesongonganmu
-
Tim Pencari Fakta Bantah Kompolnas: Affan Merunduk, Bukan Jatuh Sebelum Terlindas!
-
Pemprov DKI Gencarkan Pelatihan MTU, Warga Sambut Antusias
-
Anak Demo di Cirebon: Menteri PPPA Minta Usut Motifnya! Alarm Bagi Keluarga dan Sekolah?
-
Curhat Wakil Ketua DPRD Jabar, Tunjangan Rp71 Juta Tak Cukup Beli Rumah
-
Jhon Sitorus ke Loyalis Jokowi: Setelah Budi Arie Dipecat, Kok Kayak ODGJ Semua?
-
Menkeu Purbaya Tanggapi Ulah Anak yang Sebut Sri Mulyani 'Agen CIA': Dia Masih Kecil
-
Klaim 'Blind Spot' Terbantah! Affan Kurniawan Bisa Terlihat dari Dalam Rantis Brimob
-
Viral! Tren Foto Tengah Malam di Jalan Raya