Suara.com - Masyarakat Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) kini tengah berduka. Sebab desa Serasan yang berada di kabupaten tersebut kini dilanda musibah berupa tanah longsor hebat pada Senin (6/3/2023) pukul 11.15 WIB.
Para ahli mensinyalir bahwa biang kerok yang mengakibatkan tanah longsor yang menimbun satu kampung tersebut adalah curah hujan lebat beberapa hari ke belakang.
Bahkan, tanah longsor tersebut mengakibatkan belasan korban jiwa yang turut tewas di tengah musibah itu. Berikut sejumlah fakta terkait longsor Serasan, Natuna yang dihimpun oleh tim Suara.com
Timbun satu perkampungan
Berdasarkan pantauan warga setempat, dilaporkan bahwa tumpukan tanah yang terbawa longsor tersebut menimbun satu perkampungan.
Tanah longsor juga mengakibatkan beberapa jalanan penting tertutup dan tidak bisa diakses.
Warga terpaksa mengungsi
Longsor hebat yang menimbun rumah warga menuntut Tim Gabungan Penanggulangan Bencana Pulau Serasan untuk melakukan evakuasi.
Berdasarkan laporan Pemerintah Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Natuna, jumlah pengungsi mencapai sebanyak 1.216 orang.
Baca Juga: 12 Korban Tewas Akibat Longsor Di Natuna Teridentifikasi, 43 Lainnya Belum Ditemukan
Terdapat 219 orang berada di pengungsian PLBN, 215 orang di Pengungsian Puskesmas Serasan, 500 orang di pengungsian Pelimpak dan Mesjid Al Furqon, serta 282 orang di SMA Negeri 1 Serasan dengan total pengungsi sebanyak 1.216 Orang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga sempat dikerahkan untuk melakukan evakuasi. Kendati demikian, gelombang longsor yang tinggi membuat tim evakuasi kesulitan untuk mencapai lokasi longsor.
Tercatat ada 15 korban jiwa, 12 teridentifikasi
Nahas, 15 orang meninggal dalam musibah tersebut, sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala Kantor Basarnas Natuna Rahmansyah Senin (6/3/2023).
Rahmansyah memperkirakan bahwa estimasi jumlah korban bisa mencapai 50 orang.
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan dalam keterangannya Selasa (7/3/2023) mengungkap ada beberapa jenazah yang berhasil diidentifikasi.
Berita Terkait
-
12 Korban Tewas Akibat Longsor Di Natuna Teridentifikasi, 43 Lainnya Belum Ditemukan
-
42 Korban Hilang Akibat Tanah Longsor Timbun Satu Kampung di Kepulauan Riau
-
Terisolir, Korban Longsor di Desa Pangkalan Natuna Butuh Bantuan Logistik
-
Puluhan Orang Diduga Tertimbun Longsor di Natuna
-
Longsor Di Pulau Serasan Natuna: 1 Surau Dan Puluhan Bangunan Tertimbun, 1.216 Warga Mengungsi
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
Regulasi Terus Berubah, Penasihat Hukum Internal Dituntut Adaptif dan Inovatif
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre