Suara.com - Tanggal 8 Maret adalah satu hari yang penting, yaitu Hari Perempuan Internasional. Hari itu merupakan suatu titik beranjaknya perempuan untuk bangkit dan memperjuangkan hak-haknya. Tahukah kalian sejarah Hari Perempuan Internasional?
Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day (IWD) ditetapkan tanggal 8 Maret, di mana hari ini banyak dirayakan di sejumlah negara di dunia, termasuk juga di Indonesia. Maka dari itu, perlu kiranya mengetahui sejarah Hari Perempuan Internasional.
Apa Itu Hari Perempuan Internasional?
Peringatan Hari Perempuan Internasional ini hadir sebagai wujud kesadaran bahwa kesetaraan bagi perempuan adalah sesuatu yang perlu diperjuangkan. Setiap individu, termasuk perempuan bisa terlibat secara aktif mendukung dan merangkul kesetaraan dalam masing-masing aspek kehidupan yang dijalani.
Peringatan Hari Perempuan Internasional hadir sebagai suatu bentuk pengakuan atas prestasi perempuan tanpa membeda-bedakan etnis, budaya, bahasa, ekonomi, dan bahkan politik. Selain itu, Hari Perempuan Internasional juga menandai suatu ajakan bertindak untuk mempercepat terealisasinya kesetaraan gender.
Penasaran, seperti apa sejarah Hari Perempuan Internasional? Mari simak ulasan selengkapnya seputar sejarah Hari perempuan Internasional yang telah berhasil dirangkum dari berbagai sumber berikut ini.
Sejarah Hari Perempuan Internasional
Sebagaimana dilansir dari laman BBC News, perayaan Hari Perempuan Internasional dimulai pada tahun 1908 ketika 15.000 perempuan melakukan aksi demo di New York, Amerika Serikat, untuk menyuarakan hak mereka mengenai peningkatan standar upah dan pemangkasan jam kerja.
Ide untuk menjadikan hari itu sebagai Hari Perempuan Internasional datang dari seorang wanita yang bernama Clara Zetkin, yaitu seorang aktivis dan pembela hak-hak perempuan, di mana ia mengusulkan ide tersebut pada tahun 1910 pada International Conference of Working Women di Kopenhagen. Sebanyak 100 wanita dari 17 negara menyutujui sarannya dan kemudian memutuskan tanggal 8 Maret sebagai perayaan pertama Hari Perempuan Internasional di Austria, Jerman, Denmark dan Swiss.
Kemudian pada tahun 1975, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengakui bahwa tanggal 8 Maret adalah Hari Perempuan Internasional dan pada tahun 2011, mantan Presiden AS Barack Obama menetapkan bulan Maret sebagai bulan sejarah bagi perempuan.
Hari Perempuan Internasional menjadi momen penting untuk merayakan dan memperingati seberapa jauh perempuan turut berkontribusi untuk masyarakat dalam masalah politik, ekonomi, dan sosial yang diharapkan untuk meningkatkan kesadaran mengenai hak-hak perempuan serta kesetaraan yang seharusnya didapatkan.
Salah satu bentuk perayaan untuk memperingati Hari Perempuan Internasional bisa dilihat dari aktivitas kelompok-kelompok yang berkumpul untuk merayakan pencapaian atau aksi perempuan yang dilakukan demi mendorong kesetaraan bagi perempuan.
Kegiatan yang dilakukan bisa bermacam-macam, seperti merayakan prestasi perempuan, menggelar seminar dengan tema perempuan, menyelenggarakan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan perempuan, dan lain sebagainya.
Seperti itulah penjelasan singkat sejarah Hari Perempuan Internasional yang dirayakan tanggal 8 Maret.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Berita Terkait
-
Hari Perempuan Internasional: Ini 10 Daftar Perempuan Terkaya di Dunia
-
Imbas Aksi Hari Perempuan Internasional, TransJakarta Lakukan Penyesuaian Rute
-
Diguyur Hujan Deras, KASBI Gelar Aksi Hari Perempuan Internasional Dekat Istana Negara
-
15 Ucapan Hari Perempuan Internasional, Bisa Bikin Hati Tersentuh
-
Hari Perempuan Internasional: Massa Minta Pemerintah Kabulkan Hak-Hak Perempuan
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
Terkini
-
KPK Panggil 3 Kepala Distrik Terkait Kasus Korupsi Dana Operasional Papua
-
Pramono Ungkap Ada Orang Tidak Senang Ragunan Bersolek, Siapa?
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
Legislator PKB Beri Peringatan Keras ke Prabowo: Awas Jebakan Israel di Misi Pasukan Perdamaian Gaza
-
Pramono Ungkap Asal Usul Harimau Titipannya di Ragunan: Namanya Raja, Pakan Bayar Sendiri
-
Babak Akhir Perkara Korupsi ASDP, Pleidoi Ira Puspadewi Seret Nama Erick Thohir Jelang Sidang Vonis
-
Meski Anggap Sah-sah Saja TNI Bantu Ketahanan Pangan, Legislator PDIP Beri Catatan Kritis
-
Angka Kekerasan Anak Tak Kunjung Turun, Menteri PPPA Soroti Minimnya Komunikasi di Keluarga
-
Gen Z dan Masyarakat Adat Ngamuk, Kepung KTT Iklim COP30 di Brasil: Apa Alasannya?
-
Siapkan Aturan Baru, Roblox Bakal Deteksi Usia Pengguna dengan Teknologi Kamera