Suara.com - Kasus harta jumbo pejabat pajak menuai banyak sorotan publik. Diawali terbongkarnya kekayaan Rafael Alun Trisambodo hingga ke pejabat Bea Cukai Eko Darmanto yang kini tengah diselidiki Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Terkait pajak, ekonom senior Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri blak-blakan soal pengalaman dirinya terkait pajak.
Hal ini ia katakan dalam wawancara bertajuk NI LUH sebagaimana dipantau dari kanal Youtube KompasTV. Faisal Basri mengaku mangkel ada presiden yang bayar pajak lebih rendah darinya.
Mulanya, Faisal Basri menyoroti lemahnya sistem di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait pengendalian di internal. Ia menyebut, sistem di Kemenkeu tidak berubah atau tidak ada perubahan mendasar.
"Sebenarnya ada early warning system, staf saya ke mal memulu, baju baru melulu, harusnya ada curiga, ini tidak ada," ujar Faisal Basri.
Lemahnya pengawasan internal Kemenkeu terbukti, kasus seperti Rafael Alun Trisambodo justru dibongkar oleh pihak luar. Bukan karena sistem pengawasan di dalam lembaga.
Kemudian, Faisal berbicara soal pajak, menurut dia, fungsi semua lembaga negara itu wajib terbuka untuk diaudit. Hanya saja, kata dia, pajak paling susah diaudit.
"Pernah saya jadi saksi ahli di Mahkamah Konstitusi untuk membuka akses pajak juga diaudit oleh BPK, kami kalah, alasannya ini rahasia pribadi, pajak-pajak orang pribadi, padahal bisa audit tanpa tahu namanya," tuturnya.
"Lembaga di Indonesia ini yang kebal dari audit itu pajak, sangat berbahaya. pihak lain bisa mengevaluasi tidak bisa masuk," sambungnya.
Baca Juga: Sosok Wahono Saputro, Pegawai Pajak Diduga Geng Rafael Alun, Hartanya Tembus Rp 14 Miliar
Ia lagi-lagi meragukan pengawasan di internal pajak. Karena yang menemukan penyimpangan justru orang luar, bukan orang dalam. Faisal juga menyoroti di Kemenkeu tidak ada kompetesi, pejabat keuangan tidak ada lelang jabatan, muter -muter itu saja.
"Mereka banyak bohong, pengampunan pajak sudah dua kali. seharusnya pengampunan pajak pertama selesai, yang masih nakal diburu, ini diampuni kedua kalinya dalam waktu singkat," kata Faisal.
Lebih lanjut Faisal kemudian blak-blakan soal sosok Presiden yang membayar pajak lebih rendah darinya. Meski demikian, Faisal tidak menyebutkan nama siapa presiden tersebut.
"Kedua saya nggak usah sebut nama, sebutlah presiden sebelum-sebelumnya, bukan presiden sekarang ya. Saya mangkel, presiden itu punya apartemen di mana-mana, punya rumah segede gaban, tak karu-karuan, gitu kan, bayar pajaknya lebih rendah dari saya," tutur Faisal.
"Dari atas sampai ke bawah itu bayar pajaknya banyak yang nggak beres," sambung dia.
Faisal juga membeberkan bagaimana kondisi penerimaan pajak di Indonesia. Ia menyebut, penerimaan pajak Indonesia berada di nomor 134 dari 143 negara.
Berita Terkait
-
Bila Rekening Gendut Bapak Mario Dandy Satriyo Jadi Dasar Aksi Boikot Bayar Pajak Rasanya Tidak Tepat
-
Momen Kocak Gajah Tarik Pungutan Truk Pembawa Batang Tebu, Netizen: Ini Baru Pegawai Pajak yang Bener
-
134 Pegawai Pajak Saja Punya Saham di Ratusan Perusahaan Pakai Nama Istri, KPK Ungkap Cara Ini Risiko Tinggi Korupsi
-
Deretan Pejabat Kemenkeu yang Kena 'Getah' Rafael Alun Trisambodo
-
Viral! Begini Isi Chat Agnes untuk Menjebak David Sebelum Dianiaya Mario Dandy Secara Brutal Hingga Koma
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka