Suara.com - Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat Jon Saragih sempat meragukan independensi Reza Indragiri Amriel sebagai saksi ahli psikologi forensik dalam sidang lanjutan kasus peredaran narkoba yang melibatkan mantan Kapolda Sumatera Barat Teddy Minahasa sebagai terdakwa. Pasalnya, Reza mengaku pernah berkomunikasi sebanyak dua kalu dengan Teddy melalui pesan WhatAspp.
"Saya belum pernah bertemu tatap muka seperti ini sama sekali, baru kali ini. Namun, berkomunikasi melalui aplikasi WhatsApp sudah saya lakukan dua kali," kata Reza di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Kamis (16/3/2023).
Komunikasi pertama terjadi saat Teddy masih bertugas sebagai Karopaminal Mabes Polri. Reza mengaku lupa kapan tepatnya percakapan yang terjadi beberapa tahun lalu itu.
"Komunikasi kedua adalah sesaat setelah saya membaca di pemberitaan di media massa bahwa beliau ditunjuk sebagai Kapolda Jawa Timur," ujar Reza.
"Isi komunikasi WhatsApp saya kepada suadara terdakwa pada kedua kesempatan itu adalah komunikasi ketimuran, saya mengucapkan selamat," tambah dia.
Reza mengatakan dirinya selalu menyampaikan kalimat 'Insya Allah jaya dan bermanfaat’ kepada Teddy dalam kedua kesempatan komunikasi itu.
Untuk itu, Hakim Jon menduga adanya perkawanan yang terjadi antara Reza dan Teddy sehingga bisa menjalin komunikasi melalui WhatsApp.
"Sejak kapan kira-kira ada komunikasi itu? Ini kan menunjukkan adanya persahabatan atau perkawanan kan? Sejak kapan ada perkawanan itu," tanya Hakim Jon.
Namun, Reza meluruskan bahwa dia mengenal Teddy sebagaimana para anggota Polri lainnya karena dia mengajar di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian.
Baca Juga: Diungkap Linda, Membedah Arti Kode 'Buy 1 Get 1' dari Teddy Minahasa ke Pabrik Sabu
"Jadi, yang majelis sebut sebagai kenal itu menurut saya adalah saya mengenal beliau sebagai anggota Polri sebagaimana saya juga mengenal sekian banyak anggota Polri lainnya," ujar Reza.
"Baik, independen masih," tandas Hakim Jon.
Berita Terkait
-
Diungkap Linda, Membedah Arti Kode 'Buy 1 Get 1' dari Teddy Minahasa ke Pabrik Sabu
-
Reza Indragiri Sebut Teddy Minahasa sebagai Salah Satu SDM Terbaik di Polri
-
Bantah Teddy Minahasa Kunjungi Pabrik Sabu di Taiwan, Hotman Paris: Bisa Percaya Apa Sama Linda?!
-
Kasus Tilap Barbuk Sabu, Irjen Teddy Minahasa Boyong Ahli Reza Indragiri ke Sidang Bongkar Soal Chat WA
-
Fakta-fakta Mengejutkan Kasus Irjen Teddy Minahasa: Berlayar Di Laut China Hingga Jalan-jalan Ke Pabrik Sabu Taiwan
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku