Suara.com - Presiden kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri angkat bicara mengenai pengalamannya dirundung atau dibully oleh awak media.
Hal itu ia ungkapkan ketika hadir di peringatan hari lahir Undang-undang Desa ke-9 di Lapangan parkir Timur Senayan, Minggu (19/3/2023).
Dalam kesempatan itu, Megawati menyatakan tak sedikit orang yang kini terlihat manis di depan namun pada kenyataannya malah mem-bully dirinya.
Seperti apa curhatan Megawati yang mengaku kerap di-bully media? Berikut ulasannya.
Tahu media yang mem-bully dirinya
Megawati mengaku sudah mengetahui media mana saja yang kerap kali mem-bully dirinya.
Ia mengatakan kerap bertanya pada orang kepercayaannya mengenai media-media yang sedang mem-bully dirinya dalam pemberitaan. Karena itu, dirinya selalu tahu media mana saja yang dianggap mem-bully dirinya.
"Saya tunggu wartawan bully saya nggak. Terus nanti saya tanya (ke orang kepercayaan) itu media mana yang bully, namanya siapa. Saya tahu,” ujar Megawati.
Sebut media pem-bully tidak Pancasilais
Baca Juga: Blak-blakan, Jokowi Akui Pertemuan dengan Megawati di Istana Bahas Capres PDIP
Megawati juga mengatakan, kalau sifat dan sikap yang suka melakukan bully adalah bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Oleh karena itu, ia menilai media-media yang senang mem-bully dirinya adalah media yang tidak pancasilais dan juga yang tidak menjalankan kode etik jurnalistik.
Sebut ada pihak yang menyuruh awak media agar bully
Di balik itu semua, Megawati menyatakan ada pihak-pihak yang menyuruh para wartawan untuk menulis berita yang bernada perundungan terhadap dirinya.
Namun ia tidak menyebut pihak mana atau siapa yang menyuruh para awak media untuk membuat berita yang bernada menyudutkan dirinya. Megawati menegaskan dirinya hanya bisa menerima.
Mengaku bisa menggugat awak media
Berita Terkait
-
Blak-blakan, Jokowi Akui Pertemuan dengan Megawati di Istana Bahas Capres PDIP
-
Sebut Jokowi Makin Kurus Kering Gegara Urus Negara, Megawati jadi Bulan-bulanan Warganet: Coba Orang Biasa yang Ngomong Pasti Langsung Diciduk!
-
Megawati Kasihani Jokowi Badannya Makin Kurus Kering Gegara Pusing Urus Negara, Pak Presiden Sehat?
-
Ssst...! Akui 'Bisiki' Megawati soal Capres 2024, Jokowi: Calonnya Tanya Bu Mega
-
Megawati Kasihan ke Jokowi Makin Kurus Kering Gegara Sibuk Urus Negara: Stres dan Tekanan Bikin 'Habis' Tubuh?
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang
-
Ikuti Instruksi Kapolri, Pemkot Jogja Resmi Larang Pesta Kembang Api saat Pergantian Tahun