Suara.com - Fakta terbaru terungkap dalam kasus mayat mutilasi koper merah. Diketahui korban mutilasi dalam koper itu adalah pria berinisial RD (35) asal Medan, Sumatera Utara yang merupakan seorang translator bahasa Mandarin.
Sebelumnya jasad korban ditemukan dalam kondisi tidak lengkap di dalam koper merah oleh warga Tenjo, Kabupaten Bogor. Kali ini potongan kaki RD ditemukan telah dimakan seekor biawak.
Simak fakta terbaru kasus mayat mutilasi koper merah berikut ini.
Kronologi penemuan potongan kaki korban dimakan biawak
Penemuan potongan kaki kanan korban mutilasi koper merah terjadi di tepian Sungai Cimanceuri, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (20/3/2023) pukul 13.30 WIB. Satpam pabrik yang sedang bertugas menemukan potongan kaki itu dimakan biawak.
Kapolsek Tigaraksa AKP Agus Ahmad Kurnia menjelaskan penemuan itu berawal ketika seorang satpam pabrik melihat seekor biawak yang sedang memakan sesuatu.
Dikarenakan penasaran, satpam itu mengecek lebih dekat apa yang sedang dimakan sang biawak. Ternyata di mulut biawak itu ada sebuah potongan tubuh berupa kaki manusia.
Temuan potongan kaki korban dibawa ke RS
Setelah dipastikan itu potongan kaki, satpam segera melaporkan temuannya ke RT dan ke aparat polisi. Laporan kemudian diterima anggota Bhabinmas yang melakukan pengecekan terhadap temuan potongan kaki manusia tersebut.
Baca Juga: Polisi Baru Temukan Kaki Kanan Korban Mutilasi Dalam Koper di Bogor
Pihaknya juga berkordinasi dengan Polsek Tenjo untuk serah terima barang temuan tersebut. Demi pemeriksaan lebih lanjut, potongan kaki itu dikirim ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Kapolsek Tenjo sendiri sudah berkoordinasi dengan Polsek Tigaraksa terkait penemuan potongan tubuh manusia tersebut. Diungkap bahwa potongan kaki itu diduga kuat bagian potongan tubuh korban kasus mayat mutilasi dalam koper merah.
Kasus mutilasi mayat dalam koper merah
Sebagai informasi, jasad RD korban mutilasi ditemukan dalam kondisi tidak lengkap berada dalam koper merah oleh warga Tenjo, Kabupaten Bogor.
Saat itu, warga hanya menemukan potongan badan, paha atas dan tangan korban dalam posisi sudah diikat. Sementara itu kepala dan kedua kaki korban tidak ada.
Polisi berhasil menangkap pelaku mutilasi berinisial DA (33), seorang driver ojek online. Korban dan pelaku tinggal bersama di sebuah apartemen di wilayah Tangerang, Banten selama 4 bulan. Motif pembunuhan dan mutilasi itu karena menolak ajakan berhubungan intim.
Berita Terkait
-
Polisi Baru Temukan Kaki Kanan Korban Mutilasi Dalam Koper di Bogor
-
Update Mayat Mutilasi Dalam Koper Merah, Polisi Temukan Kaki Kanan Korban
-
Mimpi Buruk Heri Prasetyo, Ayah Perempuan Termutilasi di Sleman yang Tak Menyangka Anaknya Tewas Mengenaskan
-
Mayat Perempuan Termutilasi di Sleman hanya Pamit Bekerja sebelum Tewas, Begini Kesaksian Ayah Korban
-
Begini Suasana Rumah Duka Mayat Perempuan yang Ditemukan Termutilasi di Penginapan Sleman
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Ulah Camat di Karawang Diduga Tipu Warga Rp1,2 Miliar Modus Jual Rumah, Bupati Aep Syaepuloh Murka
-
Peringatan BMKG: Dua Bibit Siklon Picu Cuaca Ekstrem November 2025
-
Dirikan Biodigister Komunal, Pramono Harap Warga Jakarta Kelola Limbah Sendiri
-
Pramono Setujui SMAN 71 Gelar Pembelajaran Tatap Muka Senin Depan: Yang Mau Daring Boleh
-
Rekam Jejak Arsul Sani: Hakim MK yang Dilaporkan karena Ijazah Doktor Palsu, Ini Profil Lengkapnya
-
Geger Tudingan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, Kampus di Polandia Diselidiki Otoritas Antikorupsi
-
PBHI: Anggota Polri Masih Bisa Duduk di Jabatan Sipil, Asal...
-
Buntut Ledakan SMAN 72, DPR Minta Regulasi Platform Digital Diperkuat: Jangan Cuma Game Online
-
Berakhir di Tangan Massa, Komplotan Copet Bonyok Dihajar Warga di Halte TransJakarta Buaran
-
IUP Raja Ampat Terbit Sebelum Bahlil Lahir, Pakar: Pencabutan 4 Izin Langkah Tepat