Suara.com - Kasus mutilasi kembali menggegerkan publik, kali ini terjadi di Sleman, Yogyakarta. Korbannya adalah seorang perempuan yang belakangan diketahui bernama Ayu Idrawari (34), jasadnya ditemukan dalam kondisi memprihatinkan di sebuah wisma di Jalan Kaliurang, KM 18, Pakem, Kabupaten Sleman, DIY.
Peristiwa penemuad Ayu yang termutilasi pada Sabtu (18/3/2023) malam pekan lalu. Tak lama usai penemuan mayat itu, polisi langsung melakukan penyelidikan hingga akhirnya berhasil menangkap terduga pelaku.
Namun demikian, polisi belum mengungkap identitas terduga pelaku itu. Yang jelas, terduga pelaku adalah seorang laki-laki yang diduga adalah teman menginap korban di wisma Jalan Kaliurang itu.
Pada Selasa siang (21/3/2023), polisi akhirnya berhasil membekuk terduga pelaku mutilasi di Sleman tersebut. Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra mengatakan bahwa pelaku yang ditangkap di Temanggung, Jawa Tengah masih berusia 23 atau 24 tahun.
"Pelaku baru ditangkap ya. Masih dalam rangka penyelidikan untuk mencari tahu segala informasi. Tapi yang jelas pelaku sudah ditangkap, setelah jelas nanti akan kami informasikan," kata Nuredy.
Muncul dugaan bahwa pelaku membunuh korban karena permasalah utang. Namun hal ini belum dikonfirmasi oleh polisi. Aparat masih fokus melakukan penyelidikan terhadap terduga pelaku sekaligus juga sejumlah barang bukti yang ditemukan.
Sebelumnya, ayah dari Ayu Indrawari, Heri Prasetyo, sempat memberikan kesaksian terkait kasus mutilasi di Sleman tersebut. Dia mengatakan bahwa sang anak berprofesi sebagai karyawan di Angkasa Pura. Korban telah bekerja di bagian arsip selama 4 tahun.
"Dia kerja di Angkasa Pura bagian arsip sudah empat atau lima tahun. Kantor di jalan Solo, kadang di Bandara YIA," kata Heri.
Menurut Heri, terakhir ia bertemu anaknya saat pamit hendak bekerja pada Sabtu pekan lalu. Kata dia, hingga kini telepon genggam dan motor korban belum ditemukan.
Baca Juga: 5 Fakta Kasus Mutilasi Wanita di Sleman: Pelaku Terjerat Utang, Korban Mau Menikah
Dugaan Motif Dendam Kesumat
Heri juga mengatakan, dirinya mencurigai adanya motif dendam kesumat di balik kasus mutilasi di Sleman ini. Ia mengaku memiliki dugaan kuat soal sosok pelaku tersebut, namun dirinya menyerahkan kasus sepenuhnya kepada pihak berwenang.
"Makanya kasus ini kalau menurut saya bukan soal utang piutang, tapi motifnya dendam kesumat. Nah tinggal siapa yang dendam kepada anak saya yang mana?" ungkap Heri.
Namun demikian, pihak keluarga korban hanya bisa berharap agar ada titik terang dari kasus mutilasi di Sleman. Heri berharap pelaku diberikan hukuman setimpal.
Pelaku Tinggalkan Surat
Fakta lain dari kasus mutilasi di Sleman adalah penemuan surat di TKP yang diduga dibuat oleh pelaku.
Berita Terkait
-
5 Fakta Kasus Mutilasi Wanita di Sleman: Pelaku Terjerat Utang, Korban Mau Menikah
-
Pengakuan Pelaku Mutilasi Perempuan di Sleman, Aksi Sadisnya Sudah Direncanakan Dua Hari Sebelum Eksekusi
-
Begini Tampang Pelaku Mutilasi Perempuan di Sleman, Wajahnya Kusut Rambutnya Semrawut
-
Fakta Sosok Ayu Korban Mutilasi di Wisma Kaliurang: Ibu Tunggal 2 Anak, Dikenal Baik
-
Kronologis Runtut Penemuan Mayat Perempuan yang Dimutilasi di Sleman
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Terungkap Setelah Viral atau Tewas, Borok Sistem Perlindungan Anak di Sekolah Dikuliti KPAI
-
Pemerintah Bagi Tugas di Tragedi Ponpes Al Khoziny, Cak Imin: Polisi Kejar Pidana, Kami Urus Santri
-
Akali Petugas dengan Dokumen Palsu, Skema Ilegal Logging Rp240 Miliar Dibongkar
-
Pemprov DKI Ambil Alih Penataan Halte Transjakarta Mangkrak, Termasuk Halte BNN 1
-
Menag Ungkap Banyak Pesantren dan Rumah Ibadah Berdiri di Lokasi Rawan Bencana
-
Menag Ungkap Kemenag dapat Tambahan Anggaran untuk Perkuat Pesantren dan Madrasah Swasta
-
Gus Irfan Minta Kejagung Dampingi Kementerian Haji dan Umrah Cegah Korupsi
-
Misteri Suap Digitalisasi Pendidikan: Kejagung Ungkap Pengembalian Uang dalam Rupiah dan Dolar
-
Usai Insiden Al Khoziny, Pemerintah Perketat Standar Keselamatan Bangunan Pesantren
-
Kalah Praperadilan, Pulih dari Operasi Ambeien, Nadiem: Saya Siap Jalani Proses Hukum