Suara.com - Kasus predator anak yang membuat warga Sukabumi geger pada tahun 2014 lalu kembali mencuri perhatian. Pasalnya, sang pelaku bernama Emon kini dinyatakan bebas dan bisa kembali menghirup udara segar, setelah hampir 9 tahun mendekam di Lapas Kelas I Cirebon.
Kasus predator yang dilakukan Emon sendiri terungkap pada tahun 2014. Emon yang diketahui melakukan pelecehan dan pencabulan kepada seorang anak di Pemandian Liosanta Citamiang pada 27 April 2014 silam.
Korban kemudian melapor kepada orang tuanya telah disodomi oleh Emon di sekitar pemandian. Pengakuan itu membuat orang tua korban langsung melaporkan Emon ke kepolisian.
Laporan yang masuk ke Polres Sukabumi Kota ini pun diproses dan dilakukan penangkapan kepada Emon atau yang bernama asli Andri Sobari ini.
Dari hasil investigasi, Emon diketahui mencabuli dan menyodomi setidaknya 120 orang anak di Sukabumi, Jawa Barat, di mana semua korbannya adalah anak laki-laki berusia mulai dari 6 tahun hingga 13 tahun. Perbuatan bejatnya diakui Emon dimulainya sejak tahun 2013.
Dari 120 korban yang semua namanya ditulis di buku harian Emon tersebut, hanya ada 47 anak yang melapor. Hal ini pun membuat warga Sukabumi ikut geger dan mulai mencari informasi apakah anak mereka ikut menjadi korban Emon.
Emon pun mengaku bahwa motif tindakan bejatnya tersebut didasari karena trauma masa lalu. Ia mengaku pernah disodomi saat masih duduk di bangku SMP.
Kasus predator sekaligus pedofil anak ini pun ditangani oleh Pengadilan Negeri Sukabumi, Jawa Barat. Dari persidangan tersebut, Emon dijatuhi vonis 17 tahun penjara.
Persidangan Emon yang digelar pada Desember 2014 silam itu pun sempat menjadi pusat perhatian, terlebih ketika sang ibu histeris mendengar vonis anaknya hingga kurungan 17 tahun penjara.
Baca Juga: Pelaku Sodomi 120 Anak di Sukabumi Sudah Bebas dari Penjara
Namun, Emon pun akhirnya bebas setelah 9 tahun dipenjara. Kembalinya Emon ke pelukan keluarganya pun disambut baik oleh sang ibu.
Sang ibu pun merasa senang akhirnya anak sulungnya tersebut kembali berkumpul bersama keluarga lainnya. Namun, bebasnya Emon ini pun membuat masyarakat setempat di Liosanta, Sukabumi juga merasa cemas.
Kejahatan seksual yang dilakukan Emon 9 tahun yang lalu hingga kini masih membekas di masyarakat setempat. Pasalnya, banyak korban Emon yang juga masih berada di sekitarnya dan tak sedikit yang mengalami trauma.
Kini, masyarakat pun mau tak mau menerima kembali Emon. Bahkan, mereka menyatakan akan tetap waspada atas kasus yang mungkin bisa terulang.
Kontributor : Dea Nabila
Berita Terkait
-
Pelaku Sodomi 120 Anak di Sukabumi Sudah Bebas dari Penjara
-
Sri Mulyani Undang Influencer Bahas Kasus Rafael Alun Trisambodo, Bintang Emon Sampai dr Tirta Dikritik Netizen
-
Sebut Pengharum Mobil Jeruk Propaganda, Bintang Emon: Memabukkan Setara Khamr
-
Bintang Emon Sindir Anak Pejabat 'Sakau' Pamer Barang Mewah, Ilmu Psikologi Ungkap 4 Alasannya
-
Bongkar Aksi Predator Seksual Jung Myung Seok yang Ngaku 'Tuhan', Bagaimana Kondisi Maple Yip Sekarang?
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
Terkini
-
Taruhannya Nyawa! Anggota DPRD DKI Desak Gubernur Pramono Tertibkan Pasar Tanpa Izin SLF
-
Gatot Nurmantyo: Ancaman Terbesar Prabowo Bukan dari Luar, tapi Pembusukan dari Dalam
-
Jakarta Diprediksi Berawan Hingga Hujan Ringan Hari Ini, Cek Titik Lokasinya
-
Pangan Ilegal dan Ancaman Kesehatan Jelang Nataru, Apa yang Harus Kita Ketahui?
-
Waka BGN: Tidak Ada Paksaan Anak Libur Ambil MBG di Sekolah
-
10 Jalan Tol Paling Rawan Kecelakaan, Belajar dari Tragedi Maut di Tol Krapyak
-
Arief Rosyid Dukung Penuh Bahlil: Era Senior Atur Golkar Sudah Berakhir
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh