Suara.com - Pengamat Tata Kota dari Universitas Al-Azhar Nirwono Joga menyarankan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta agar memberlakukan sistem hibrid bekerja dari rumah atau work from home (WFH) dengan bekerja dari kantor.
Hal tersebut bertujuan untuk menghindari kemacetan di bulan Ramadhan.
Biasanya, selama Ramadhan penumpukan kendaraan akan terjadi pada sore hari menjelang buka puasa. Karena itu, perlu pengaturan agar tak terjadi penumpukan mobilitas masyarakat di satu waktu.
Saran tersebut tak hanya berlaku bagi pada Aparatur Sipil Negara (ASN), melainkan juga perusahaan swasta.
"Pemda DKI juga dapat memberi opsi kepada ASN dan perusahaan untuk menerapkan kerja hibrid offline dan online," ujar Nirwono saat dikonfirmasi, Jumat (24/3/2023).
Penerapan WFH hibrid ini disebutnya juga tetap bisa menciptakan kerja efektif pada perusahaan atau kedinasan Pemda DKI.
Asalkan ada tolok ukur jelas yang dibuat kepada para pekerja yang WFH.
"Dengan prinsip kerja efektif, efisien, produktif, dengan target capaian kerja terukur, sehingga memberikan kesempatan kepada warga untuk dapat lebih banyak menjalankan Ibadah Ramadhan," tuturnya.
Sejauh ini, Pemprov DKI telah menerapkan pengaturan jam kerja dengan waktu pulang lebih cepat yakni pukul 14.00 WIB dan masuk pukul 07.00 WIB.
Baca Juga: Polda Metro Prediksi Kemacetan Di Jakarta Awal Ramadan Terjadi Antara Pukul 15.00-16.00 WIB
Nirwono menilai kebijakan ini cukup baik menghindari kemacetan, tapi harus dengan pengawasan ketat.
"Penerapan aturan tersebut harus ketat diterapkan/dilaksanakan untuk menghindari penumpukan jam pulang, jeda satu jam dari jam 14.00 WIB ke jam 15.00 WIB," katanya.
Berita Terkait
-
Berkendara di Kota Jakarta Selama Ramadan, Ini Prediksi Polda Metro Jaya untuk Kemacetan Lalu-lintas
-
Polda Metro Prediksi Kemacetan Di Jakarta Awal Ramadan Terjadi Antara Pukul 15.00-16.00 WIB
-
Peringkat Jakarta Sebagai Kota Termacet di Dunia Meroket, Heru Budi Kasih Solusi: Ramai-ramai Naik Transjakarta
-
Ada Pembangunan Tol dan LRT Jabodebek, Dishub DKI Sebut Jakarta Jadi Makin Macet
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
Terkini
-
Penyelidikan Hampir Setahun, KPK Klaim Masih Cari Peristiwa Pidana dalam Kasus Pengadaan Whoosh
-
Terungkap! Ternyata Ini Peran Eks Sekjen Kemnaker dalam Perkara Pemerasan Calon TKA
-
Prabowo Singgung Mafia dalam Pemerintahan, Apa Maksudnya?
-
Sidang Panas MNC vs CMNP: Hotman Paris Bantah Saksi Lawan, Kesaksiannya Cuma 'Katanya-Katanya'!
-
Kemenko PM Gandeng Pemda Atur Izin Ritel, Jaga Warung Madura dan Toko Kelontong Tetap Hidup
-
Ritel Besar vs Warung Kecil: Kemenko PM Siapkan Aturan Main Baru Biar UMKM Nggak Tumbang!
-
Air Mati Akhir Pekan: Ini Daftar Wilayah Jakarta yang Akan Terdampak Gangguan Suplai PAM Jaya!
-
Melejit di Puncak Survei Cawapres, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tertarik Politik
-
Korupsi CPO: Pengacara 3 Raksasa Sawit Minta Dibebaskan, Gugat Dakwaan Jaksa
-
Kapolda Metro Jaya Perintahkan Propam Tindak Polisi Pelaku Catcalling di Kebayoran Baru