Suara.com - FIFA mengeluarkan pernyataan resmi soal penyelenggaraan Piala Dunia U-20 yang dijadwalkan akan digelar di Indonesia pada 20 Mei hingga 11 Juni mendatang. Setelah melakukan pertemuan dengan Ketua PSSI Erick Thohir, FIFA akhirnya memutuskan untuk membatalkan penyelenggaraan drawing Piala Dunia U-20 yang seharusnya digelar pada Jumat, (31/03/2023) dan juga secara resmi membatalkan Indonesia selaku tuan rumah Piala Dunia U-20.
Pernyataan yang diunggah langsung di situs resmi fifa.com ini menjadi tamparan keras bagi penyelenggara sepakbola di Indonesia, terutama timnas Indonesia U-20 yang sudah melakukan persiapan menuju Piala Dunia U-20 sejak tahun 2020 lalu.
Sanksi berat ini harus dipatuhi Indonesia selaku negara anggota yang memiliki lisensi resmi dari FIFA dalam penyelenggaraan kompetisi sepakbola di Indonesia. Sanksi FIFA ini juga bukan pertama kali yang diterima Indonesia.
Tercatat, Indonesia pernah beberapa kali menerima sanksi hingga sanksi dicabut sebagai anggota FIFA. Lalu, apa saja sanksi yang pernah diterima Indonesia? Simak inilah selengkapnya.
1. Sanksi dalam kualifikasi Piala Dunia 1958
Konflik penolakan kepada Israel sebelumnya juga pernah dialami oleh Indonesia yang berakhir dengan sanksi berat dari FIFA. Hal ini terjadi dalam kualifikasi Piala Dunia tahun 1958 saat Indonesia dengan keras menolak melaksanakan laga bersama Israel dalam laga kualifikasi Piala Dunia.
Penolakan ini didasari karena Israel sendiri sudah ditolak oleh 14 negara Timur Tengah dan Indonesia sendiri masih membutuhkan dukungan dari negara Timur Tengah dalam menyelesaikan konflik wilayah Papua Barat untuk direbut dari Belanda.
Awalnya, PSSI masih bersikeras mengajukan proposal kepada Israel agar laga tuan rumah dan tandang dilaksanakan di tempat yang netral, namun pihak Israel menolak proposal untuk laga tuan rumah itu sendiri. Kesepakatan antara kedua negara ini tak kunjung menemui titik tengah.
Hal ini membuat pihak FIFA akhirnya mengeluarkan sanksi kepada Indonesia karena dianggap gagal menyelenggarakan laga karena alasan politik. Sanksi ini membuat Indonesia didiskualifikasi dari kualifikasi Piala Dunia 1958 dan dikenakan denda sebesar 5.000 franc.
Baca Juga: PSSI Fokus Pikirkan Sanksi FIFA ke Sepak Bola Indonesia
2. Cabut keanggotaan Indonesia dari negara anggota FIFA
Sanksi berat juga pernah dijatuhi FIFA ke Indonesia pada 30 Mei 2015 lalu. Sejarah sanksi FIFA ini pernah membuat dunia sepak bola Indonesia terpuruk. Hal ini awalnya disebabkan oleh interverensi yang dilakukan oleh Kemenpora kepada PSSI dengan membekukan operasional PSSI akibat adanya kepemimpinan ganda di dua klub sepakbola Arema Cronus dan Persebaya.
Hal ini membuat pengaturan PSSI menjadi kacau, termasuk hubungan dengan FIFA. Melihat situasi yang tidak kondusif, FIFA akhirnya mengeluarkan tiga poin sanksi.
Sanksi pertama yaitu mencabut keanggotaan PSSI sebagai anggota FIFA. Kedua, semua klub Indonesia dilarang mengikuti kompetisi internasional yang dinaungi FIFA dan UFC. Ketiga, semua anggota PSSI tidak diperbolehkan mengikuti pelatihan, kursus, atau program pengembangan yang diselenggarakan FIFA dan UFC.
Sanksi terbaru yang diterima Indonesia juga menjadi fokus PSSI agar tidak terjadi sanksi lainnya. Kini, PSSI hanya dapat berlapang dada dan menerima sanksi dari FIFA yang tidak bisa diganggu gugat.
Kontributor : Dea Nabila
Berita Terkait
-
PSSI Fokus Pikirkan Sanksi FIFA ke Sepak Bola Indonesia
-
3 Kerugian Timnas Indonesia usai Batal Tampil di Piala Dunia U-20 2023
-
Jika Indonesia Kena Banned FIFA, Kru Liga Indonesia Terancam Menganggur
-
3 Sanksi FIFA yang Mungkin Diterima PSSI usai Indonesia Batal Gelar Piala Dunia U-20 2023
-
Zainudin Amali Sebut Jika Indonesia Dibanned FIFA, Kompetisi Liga Indonesia Bisa Terhenti
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Ledakan di SMAN 72 Jakarta Lukai 39 Siswa, Enam Orang Luka Berat
-
Kasih Paham, Hidup ala ShopeeVIP Bikin Less Drama, More Saving
-
Pahlawan Nasional Kontroversial: Marsinah dan Soeharto Disandingkan, Agenda Politik di Balik Layar?
-
Pelaku Bom SMA 72 Jakarta Terungkap! Kapolri: Pelajar Sekolah Itu Sendiri, Korban Bully?
-
Ungkap Banyak Kiai Ditahan saat Orba, Tokoh Muda NU: Sangat Aneh Kita Memuja Soeharto
-
Soroti Dugaan Kasus Perundungan, Pimpinan Komisi X Desak Polisi Usut Tuntas Ledakan SMAN 72 Jakarta
-
Detik-detik Mencekam di SMAN 72 Jakarta: Terdengar Dua Kali Ledakan, Tercium Bau Gosong
-
Dasco Ungkap Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Berusia 17 Tahun, Begini Kondisinya Sekarang
-
KPK-Kejagung Didesak Usut Dugaan Korupsi usai Portal Mitra Dapur MBG Ditutup, Mengapa?
-
Ledakan di SMA 72 Jakarta, Dasco Ungkap Kondisi Terkini Korban di Rumah Sakit