Suara.com - Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Hamim Tohari membantah kalau anggota TNI AD melakukan intimidasi di kediaman artis Nindy Ayunda. Anggota TNI AD tersebut mendatangi kediaman Nindy karena tengah mencari Dito Mahendra yang diduga terlibat dalam kepemilikan senpi ilegal.
Hamin mengatakan bahwa puluhan anggota TNI yang mendatangi kediaman Nindy di Jakarta Selatan itu bertujuan untuk mencari Dito. Adapun senjata yang digunakan Dito itu milik Shooting Club Kodam IV/Diponegoro.
"Anggota TNI AD mendatangi alamat-alamat yang diduga didiami oleh Dito Mahendra untuk menyelidiki informasi terkait dokumen senjata api ilegal yang diklaim oleh Dito sebagai senjata dari Diponegoro Shooting Club," kata Hamim dalam keterangan tertulisnya, Jumat (7/4/2023).
Selain itu, ada kendaraan di kediaman Nindy yang menggunakan plat nomor dinas Kodam Jaya. Kendaraan tersebut masuk menjadi objek penyelidikan.
Dengan demikian, anggota TNI AD berusaha untuk melakukan penyelidikan, selain mencari Dito mereka juga melihata ada kendaraan tersebut.
"Jadi keberadaan anggota TNI AD di kediaman Nindy Ayunda adalah bagian dari tugas untuk menyelidiki informasi terkait dugaan kepemilikan senjata api ilegal oleh Dito Mahendra dan plat nomor dinas militer yang terpasang di salah satu kendaraan yang berada di alamat tersebut," tuturnya.
Nindy Ayunda Ngaku Diteror
Penyanyi Nindy Ayunda mendatangi kantor Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) karena mengaku diintimidasi puluhan oknum TNI yang membuatnya trauma.
“Hari ini saya melaporkan kasus teror yang saya alami pada hari Minggu malam dan Senin pagi, teror itu masih berjalan samai hari ini,” ujar Nindy Ayunda yang merupakan mantan kekasih Dito Mahendra ini, Jumat (7/4/2023).
Baca Juga: Nindy Ayunda Ngaku Rumahnya Didatangi Puluhan Oknum TNI Yang Mencari Pak Dito
Menurut Nindy Ayunda kronologi kejadian ini beawal saat ia melakukan perjalanan ke Palembang pada Sabtu (1/4/2023) untuk menemui seseorang, bersama teman perempuannya.
Namun sesampainya di lokasi orang yang dituju, ia malah mendapatkan intimidasi.
“Saya langsung ke rumahnya (yang dituju) saya diadang 10 preman, ini mengintimidasi saya. Tapi alhamdulillah saya bisa keluar dari perkampungan sana, teman-teman bisa tahu Tangga Buntung, itukan (wilayah) sangat seram,” jelasnya.
Akhirnya Nindy Ayunda bersama temannya kembali ke Jakarta pada Minggu (6/4/2023).
Saat menuju rumah adiknya yang terletak di Kebayoran, Nindy Ayunda kembali mendapati dirinya diintai pria-pria bertubuh tegap.
“Di depan (rumah) ada tiga orang yang mencurigakan, badannya tegap, setelah itu pembantu saya (bilang)orang yang mencari Pak Dito. Saya suruh kunci (rumah), tiba-tiba ramai datang tiga, lima, sepuluh itu oknum dari TNI,” sebutnya.
Berita Terkait
-
TNI AD: Nindy Ayunda Cari Peluang Mengalihkan Perhatian Publik
-
Nindy Ayunda Ngaku Rumahnya Diteror Puluhan Anggota TNI, Mabes TNI AD Buka Suara
-
Teka-Teki Sosok Letkol HS: Dituding Jadi Aktor Utama Peneror Nindy Ayunda
-
Dituding Nikita Mirzani Playing Victim, Nindy Ayunda Sindir Orang Paling Sok Tahu
-
Nindy Ayunda Ngaku Diteror, Nikita Mirzani Nyinyir: Perempuan Halu, Lo Itu Bukan Siapa-siapa!
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
BNI Raih Dua Penghargaan Internasional atas Pengembangan SDM melalui BNI Corporate University
-
Soal Polemik Perpol Nomor 10 dan Putusan MK 114, Yusril: Saya Belum Bisa Berpendapat
-
Prabowo Mau Tanam Sawit di Papua, DPR Beri Catatan: Harus Dipastikan Agar Tak Jadi Malapetaka
-
Agustus 2026, Prabowo Targetkan 2.500 SPPG Beroperasi di Papua
-
Nasib 6 Polisi Pengeroyok Matel Kalibata di Ujung Tanduk, Sidang Etik Digelar Hari Ini
-
Sejumlah Tiang Listrik di Tebet Miring, Warga Khawatir Roboh Diterpa Angin Kencang
-
Sultan Dorong Ekstensifikasi Sawit di Papua dengan Tetap Jaga Keseimbangan Ekologis
-
Jakarta Tumbuh, Warga Terpinggirkan: Potret Ketimpangan di Pulau Pari, Marunda, dan Bantargebang
-
Fakta Baru Kasus Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Temukan 19 Luka Benda Tajam
-
Serikat Pekerja: Rumus UMP 2026 Tidak Menjamin Kebutuhan Hidup Layak