Suara.com - Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta M Taufik Zulkifli menyesalkan keputusan Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono yang tak menggelar salat Idulfitri (Id) di Jakarta International Stadium (JIS). Seharusnya, kata Taufik, Heru meminta pendapat masyarakat terlebih dahulu.
Menurutnya, salat Id di JIS memiliki nilai positif seperti kapasitas besar yang dapat menampung banyak orang termasuk masyarakat yang tinggal jauh dari stadion berkapasitas 82 ribu orang itu.
"Mestinya ditanya dulu ke warga yang tahun lalu salat Ied di situ. Apa memang sudah tidak membutuhkan tempat salat yang lebih besar dan luas khusus untuk Hari Raya Idulfitri yang setahun sekali ini," ujar Taufik saat dikonfirmasi, Jumat (7/4/2023).
Selain itu, ia juga mempertanyakan kapabilitas tempat salat Id di lokasi lain seperti lapangan di kelurahan atau kecamatan apakah sudah memenuhi kebutuhan masyarakat atau belum.
"Karena setahu saya salat hari raya afdol-nya di lapangan atau tempat terbuka yang luas," ucapnya.
Selain itu, ia menilai dengan mengadakan salat Id di satu tempat yang besar juga bisa meningkatkan kekompakan dan soliditas warga Jakarta.
"Mereka dapat bersilaturahim dan bermaaf-maafan bersama dalam di satu tempat, mempererat persaudaraan," pungkasnya.
Sebelumnya, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono membeberkan alasan tak menggelar salat Idulfitri (Id) di Jakarta International Stadium (JIS) seperti gubernur pendahulunya, Anies Baswedan. Ia mengaku hanya ingin menggunakan lokasi yang simpel sebagai tempat ibadah tahunan itu.
Dalam hal ini, Heru mengaku lebih memilih salat Id di Masjid Fatahillah, Balai Kota DKI Jakarta. Selain itu, dalam beberapa kesempatan diskusi juga disebutnya kebanyakan ingin salat di kantor Gubernur DKI itu.
"Saya sih simpel-simpel aja di Balai Kota, karena dari hasil obrol-obrol kebanyakan minta di Balai Kota," ujar Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (6/4/2023).
Ia mengaku sudah beberapa kali bertanya kepada para karyawan hingga pejabat Pemprov DKI. Hasilnya, mereka lebih menginginkan salat Id di Balai Kota ketimbang JIS.
"Mau salat Id di mana sih teman-teman? 'Di sini saja, pak (Balai Kota), kita gampang', ya sudah saya ngikut," ucapnya.
Selebihnya, soal saran dari fraksi PKS DPRD DKI Jakarta agar salat Id digelar di JIS, Heru mengaku tak lagi mempertimbangkannya. Keputusan tak mengadakan salat Id di stadion kapasitas 82 ribu orang itu sudah bulat.
"Ya, nggak gimana-gimana (saran dari PKS), Saya rasa sudah fix saja di Balai Kota (salat Id)," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Heru Budi Ogah Salat Id di JIS, PKS Nawar: yang Penting Masyarakat Dibebaskan
-
Cek Fakta: Ribuan Kader Nasdem Mundur Massal, Gara-gara Ini benarkah?
-
Jawaban Anies Baswedan Saat Ditanya Sujiwo Tejo soal Politik Identitas
-
Heru Budi Tak Gelar Salat Id di JIS Seperti Anies, Ketua DPRD DKI Sepakat: Banyak Masjid dan Musala Bagus di Jakarta
-
CEK FAKTA Kader PDIP Deklarasikan Anies Baswedan Capres 2024 di Blitar
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Melihat 'Kampung Zombie' Cililitan Diterjang Banjir, Warga Sudah Tak Asing: Kayak Air Lewat Saja
-
Jakarta Dikepung Banjir: 16 RT Terendam, Pela Mampang Paling Parah Hingga 80 cm
-
Program SMK Go Global Dinilai Bisa Tekan Pengangguran, P2MI: Target 500 Ribu Penempatan
-
21 Tahun Terganjal! Eva Sundari Soroti 'Gangguan' DPR pada Pengesahan RUU PPRT: Aneh!
-
110 Anak Direkrut Teroris Lewat Medsos dan Game, Densus 88 Ungkap Fakta Baru
-
Jejak Hitam Eks Sekretaris MA Nurhadi: Cuci Uang Rp308 M, Beli Vila-Kebun Sawit Atas Nama Orang Lain
-
Jaksa KPK Ungkap Pertarungan Gengsi dengan Penasihat Hukum di Kasus Hasto Kristiyanto
-
Sebut Indonesia Darurat Bullying, Puan Siapkan Panggilan Menteri dan Tim Psikolog
-
Pembahasan KUHAP Diperkarakan ke MKD, Puan Sebut DPR Sudah Libatkan Banyak Pihak: Prosesnya Panjang
-
Adies Kadir Mulai Aktif Lagi, Puan Bilang DPR Tak Perlu 'Woro-woro'