Suara.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar turut mengkritik isu impor kereta rel listrik (KRL) bekas yang belakangan banyak diperbincangkan.
Pria yang akrab disapa Cak Imin itu juga meminta pemerintah dan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) untuk mengikuti rekomendasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang menentang impor KRL bekas dari Jepang.
Menurut dia, hasil audit BPKP sudah cukup menjadi landasan bagi pemerintah dan PT KCI untuk mengambil tindakan. Hal ini dilakukan demi keamanan dan kenyamanan pengguna KRL baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
"Hasil audit BPKP soal impor KRL bekas saya kira cukup menjadi referensi pemerintah dan PT KCI untuk tidak impor KRL bekas dari Jepang. Bagaimanapun audit itu penting dan dampaknya juga bukan cuma untuk jangka pendek, tapi juga panjang, khususnya untuk keselamatan pengguna KRL ya," kata Cak Imin dalam keterangan tertulis, dikutip pada Minggu (9/4/2023).
Hal ini lantas memicu berbagai respon dari warganet di Indonesia. Beberapa menyatakan setuju dengan ucapan politisi PKB itu, namun tidak sedikit yang berseberangan.
"Males pilih partai yang tidak mendukung transportasi publik," sebut salah satu warganet.
"Wah, mestinya ini harus hati-hati statementnya... Lumayan kan kalo berkurang 2 juta suara dari kelompok pengguna KRL," tulis akun P***al.
"Situ kira buat kereta api seminggu baru kelar kali yak?" komentar lainnya.
"Coba disuruh ngerasain jadi anker," tanggapan netizen lain.
Baca Juga: BPKP Temukan Kejanggalan Biaya Impor KRL Bekas
"Pendapat orang yang nggak pernah naik KRL," jelas T*******yur.
"(Cak Imin) belum pernah ngerasain naek KRL di jam pulang kerja," sebut salah satu warganet.
Sebagai informasi, anker merupakan sebutan bagi anak kereta atau orang-orang yang memanfaatkan transportasi publik berupa kereta sebagai sarana aktivitas sehari-hari.
Cak Imin sebelumnya juga mengkritisi rencana impor KRL bekas yang dianggapnya bertentangan dengan perkembangan industri perkeretaapian nasional. Saat ini, PT Industri Kereta Api (Persero) atau PT Inka sedang berusaha memproduksi KRL, dan menurut Cak Imin, selama ada produk lokal yang dapat diproduksi, tidak perlu mengimpor.
Cak Imin juga menyarankan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) untuk lebih memperhatikan pemeliharaan KRL yang sudah beroperasi. Karena usianya yang tua dan intensitas penggunaannya yang tinggi, KRL memerlukan perawatan yang lebih sering.
Ia menambahkan bahwa dalam waktu menunggu KRL produksi PT Inka, cukup mencari alternatif transportasi lain untuk menunjang kebutuhan pelanggan.
Berita Terkait
-
Numpuk Imbas Perbaikan Wesel, Penumpang KRL Manggarai Terpaksa Panjat Peron
-
Kondisi Terkini David Ozora setelah Dirawat 46 Hari, Ketua Umum Partai pun Turut Berkomentar
-
BPKP Tak Rekomendasi Impor KRL Bekas, Anak Buah Luhut: KCI Diminta Perbaiki Sarana Kereta yang Mau Pensiun
-
BPKP Temukan Kejanggalan Biaya Impor KRL Bekas
-
Pemerintah Tolak Impor Kereta Bekas KCI
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada
-
Yakin Ganti Kapolri Cukup? KontraS Sebut Masalah Polri Jauh Lebih Dalam dari Sekadar Pimpinan
-
Komisi III soal Isu Calon Kapolri: Wakapolri atau Suyudi, Kami...
-
Tiga Mahasiswa Masih Hilang Sejak Unjuk Rasa Akhir Agustus, KontraS: Diduga Penghilangan Paksa
-
Pakar Ingatkan Tim Reformasi Polri Jangan Cuma Jadi 'Angin Surga' Copot Kapolri