Suara.com - Kepolisian Sektor Cileungsi, Polres Bogor, turut melakukan penyelidikan mengenai penyebab ribuan ikan mati di Sungai Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang diduga akibat pencemaran limbah bahan beracun dan berbahaya (B3).
"Kami bergerak cepat dengan melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab matinya ikan-ikan tersebut," kata Kapolsek Cileungsi, Kompol Zulkarnaen dalam keterangannya di Bogor, Minggu (9/4/2023).
Ia mengungkapkan, Polsek Cileungsi saat ini berkoordinasi dengan Satuan Reserse Kriminal Polres Bogor dan beberapa instansi lain untuk melakukan uji laboratorium terhadap sampel air dari Sungai Cileungsi.
"Melakukan uji lab terhadap sampel air aliran sungai Cileungsi, guna mengetahui penyebab pasti matinya ikan-ikan yang berada di aliran Sungai Cileungsi tersebut," ujarnya.
Kompol Zulkarnaen menyebutkan, peristiwa matinya ribuan ikan di Sungai Cileungsi itu terjadi pada Kamis (6/4) sore sekitar pukul 16.00 WIB, sehingga mencuri perhatian warga.
Masyarakat yang berada di aliran sungai, kata dia, memanfaatkan peristiwa tersebut dengan cara turun ke sungai dan mengambil ikan-ikan yang mati untuk dikonsumsi.
Sebelumnya, Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) menduga ribuan ikan yang mati di Sungai Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, akibat alirannya tercemari limbah bahan beracun dan berbahaya (B3).
"Patut diduga sumber pencemaran limbah antara jembatan Leuwikaret, Klapanunggal dengan jembatan Wika, Tlajung Udik," ungkap Ketua KP2C, Puarman.
Ia menjelaskan, aliran sungai yang membawa ikan-ikan dalam kondisi mati ini berlangsung lebih dari 24 jam.
Baca Juga: Produksi Ikan di Agam Berkurang Gegara Air Danau Maninjau Tercemar
Puarman memperkirakan bahwa pencemaran terjadi dari hulu hingga hilir sungai dengan kepekatan pencemaran cukup tinggi yang mulai terjadi pada Kamis (6/4). (Sumber: Antara)
Berita Terkait
-
Produksi Ikan di Agam Berkurang Gegara Air Danau Maninjau Tercemar
-
Nelayan Pesisir Berikan Bantuan Lele ke Pembudi Daya Ikan Darat di Cianjur
-
Sandiaga Uno Berhasil Ciptakan Peluang Usaha Desa Melalui Benih Budidaya Ikan Tawar di Ciamis
-
Peringati Hari Nelayan Nasional dengan Menggelar Pelatihan Buat Makanan Olahan Ikan
-
Abidzar Ditantang Melly Goeslaw Nyanyikan Lagu Ikan Dalam Kolam, Netizen: "Suaranya Mirip seperti Ayahnya!"
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
Terkini
-
Jakarta Jadi Tuan Rumah POPNAS dan PEPARPENAS 2025, Atlet Dapat Transportasi dan Wisata Gratis
-
Cuaca Jakarta Hari Ini Menurut BMKG: Waspada Hujan Sepanjang Hari Hingga Malam
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya