Suara.com - Perkembangan teknologi terkadang memiliki manfaat, tetapi tak jarang pula berdampak buruk. Salah satu dampak buruk seperti peristiwa pencurian kotak amal masjid yang baru-baru ini terjadi.
Pencurian kotal amal di masjid daerah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, itu menggunakan modus baru dengan memanfaatkan teknologi, yakni menempelkan stiker QRIS rekening pribadi ke kotak amal.
Aksi pencurian tersebut terekam oleh CCTV di Masjid Nurul Iman Blok M Square Lantai 7 Jakarta Selatan dan langsung menjadi viral. Kini, polisi tengah menyelidiki kasus pencurian tersebut.
Berikut ini kronologi pencurian kotak amal masjid dengan QRIS.
Dalam video CCTV, terlihat seorang pria berkemeja biru dan celana panjang mendekati kotak amal. Pria tersebut terlihat melihat sekeliling sebelum melakukan aksinya.
Beberapa saat kemudian, pria itu menempelkan stiker tersebut ke kotak amal di depannya. Pelaku diduga sengaja memasang QR code ke kotak amal masjid tersebut yang terkoneksi ke rekeningnya.
"Hati hati terutama para DKM Masjid. Telah terjadi modus penipuan mengganti barcode QRIS kotak amal masjid Nurul Iman Blok M Square Jakarta Selatan Lantai 7," tulis akun Instagram @redasamudera.id.
Akun ini juga melampirkan QRIS asli dan palsu untuk dibandingkan. Selain itu, akun ini juga menduga pelaku pencurian kotak amal bermodus QRIS merupakan orang Medan.
Sementara itu, menyadur dari ANTARA, kepolisian menerangkan inisial pelaku adalah IML. Aksi itu dilakukan pada Kamis (6/4/2023) pukul 10.30 WIB, tetapi baru ketahuan pada Minggu (9/4/2023) pukul 11.00 WIB.
Baca Juga: Polisi Buru Pelaku Ganti QRIS di Kotak Amal Masjid, Diduga Sudah Beraksi di Empat Lokasi Berbeda
Kejadian itu terungkap setelah pengurus masjid menyadari keanehan adanya stiker QRIS di kotak-kotak infaq, terutama di bagian luar. Ini karena stiker itu tampak asing.
Pelaku diduga juga menempelkan sticker QRIS di tiang maupun dinding masjid. Pihak masjid pun langsung mencopot sticker tersebut. Tak hanya itu, pelaku juga diduga pernah melakukannya di Kalibata City.
Sebagai informasi, pada dasarnya QRIS sulit dipalsukan karena formatnya tidak dapat dimodifikasi sesuai titik. QRIS hanya dapat dibaca oleh QRIS scanner, bukan manusia.
Hal itu, menurut Pengamat Keamanan Siber dari Vaksincom Alfons Tanujaya, kerap menjadi faktor yang menyebabkan masalah.
Alfonso pun menyarankan pengguna QRIS, khususnya di tempat ibadah, untuk memantau sticker QRIS-nya dengan disiplin. Scan secara teratur untuk menghindari pencurian dengan modus tersebut.
Alfonso juga menyarankan QRIS tersebut sebaiknya ditempatkan di balik kotak terkunci transparan. Dengan demikian, orang akan mudah mendeteksi jika dipalsukan.
Berita Terkait
-
Polisi Buru Pelaku Ganti QRIS di Kotak Amal Masjid, Diduga Sudah Beraksi di Empat Lokasi Berbeda
-
Bukannya Salat, Tiga Pria Ini Malah Curi 2 Motor Jemaah Masjid di Medan, Aksinya Terekam CCTV
-
Terciduk CCTV, Heboh Aksi Pria Ganti Kode QRIS di Kotak Amal Masjid
-
Paruh Pertama 2022: Waspadai Phising di QRIS
-
Viral Seorang Lelaki Ganti QRIS Kotak Amal Masjid, Langsung Klarifikasi: Begini Isinya
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
Halim Kalla Diperiksa 9 Jam Terkait Korupsi PLTU Mangkrak Rp1,35 Triliun
-
Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru, Prabowo Minta Ganti Menu MBG dengan Daging dan Telur Puyuh
-
Cegah Inflasi Akibat MBG, Pemerintah Rencanakan Pembangunan Peternakan dan Lahan Pertanian Baru
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob