Suara.com - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum resmi bebas dari Lapas Sukamiskin, Bandung pada Selasa (11/4/2023) kemarin. Sesaat setelah resmi menghirup udara bebas, Anas menyampaikan pidato pembebasannya di halaman lapas tersebut.
Berulang kali, Anas menyebut kata 'maaf' ditujukan kepada pesaing-pesaing politiknya di masa lalu. Bahkan beberapa kali, mantan Ketua PB HMI menyatakan dirinya masih ada.
Dalam pidatonya yang bernuansa politik tersebut, Anas kembali mengingatkan pentingnya kejujuran dan obyektif dalam demokrasi. Sebagai aktivis, ia menyatakan kompetisi merupakan hal yang biasa.
"Dalam tradisi para aktivis, pertandingan kompetisi itu hal yang biasa. Kami para aktivis diajarkan itu sejak kecil, sejak bayi. bayi sebagai aktivis. Tetapi buat saya, pertandingan itu dalam konteks demokrasi adalah pertandingan yang jujur, fair, terbuka dan obyektif," ujarnya seperti yang diucapnya saat menyampaikan pidato pembebasannya.
Selain itu, ia kembali menyebut analogi yang pernah menjadi bagian dalam tutur katanya saat akan dijebloskan ke dalam penjara sekitar sembilan tahun yang silam. Saat itu, Anas merasa dirinya dizalimi.
"Pertandingan yang terbuka, jujur dan obyektif tidak boleh menggunakan pihak lain. Tidak boleh pertandingan pakai teknik lama, nabok nyilih tangan. Itu pertandingan yang jujur, kalau tidak ada pertandingan yang jujur sesungguhnya buat para aktivis tidak tertarik untuk ikut pertandingan. Itu lah yang ingin saya sampaikan," lanjutnya.
Nabok Nyilih Tangan sendiri pernah ditulis Anas dalam status Blackberry Messanger (BBM)-nya beberapa jam sebelum ia ditetapkan menjadi tersangka.
Status tersebut diduga dipicu karena kisruh internal di Partai Demokrat pada 2013 silam, saat itu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono mengambil alih wewenang di partai berlambang bintang mersi itu.
Untuk diketahui, Nabok Nyilih Tangan merupakan peribahasa Jawa yang berarti melakukan perbuatan buruk dengan cara menyuruh orang lain. Secara negatif peribahasa Jawa tersebut mengacu pada sikap pengecut seseorang.
Baca Juga: Jejak Perselisihan Sengit Anas Urbaningrum vs Partai Demokrat
Sebelumnya, Anas mengatakan akan memperjuangkan keadilan. Dalam prosesnya, perjuangan keadilan tersebut bisa menimbulkan berbagai konsekuensi.
"Saya tidak ada kamus pertentangan, permusuhan. Tetapi kamus saya adalah perjuangan keadilan. Andai dalam pejuangan keadilan itu ada yang merasa termusuhi, mohon maaf bukan karena saya hobi permusuhan, tetapi itu karena konsekuensi perjuangan keadilan," ujarnya.
"Jadi hati saya, sikap saya adalah sikap persaudaraan sikap persahabatan. Itu ingin saya garis bawahi," sambungnya.
Sebelumnya, Eks ketua umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum menegaskan bahwa dirinya belum selesai meski mendekam lama di Lapas Sukamiskin.
Ia kemudian menyinggung soal adanya skenario besar sengaja menjebloskan dirinya ke penjara dan menganggap semuanya selesai.
"Saya juga mohon maaf kalau ada yang menyusun skenario besar bahwa dengan saya dimasukan dalam waktu yang lama di tempat ini menganggap bahwa Anas sudah selesai," kata dalam pidatonya usai bebas di Lapas Kelas 1 Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/4/2023).
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
Terkini
-
Pakar UGM: Hunian Tetap Korban Bencana di Sumatra Harus Dibangun di Zona Aman
-
Bayar Mahal Setara Gaji Bulanan, Penggemar Lionel Messi Mengamuk di Stadion Salt Lake India
-
Bersenjata Tajam hingga Alat Setrum, 15 WNA China Serang TNI di Kawasan Tambang Emas Ketapang
-
UMP 2026 Diumumkan Hari Ini? Menaker Kasih Bocoran:Insya Allah Menggembirakan
-
Prabowo Mau Menhut Tak Ragu Cabut Izin Pemanfaatan Hutan, Butuh Bantuan Minta ke TNI-Polri
-
Nadiem Makarim Dirawat di RS Saat Sidang Perdana, Apa Keputusan Hakim?
-
BGN Minta Kepala SPPG Awasi Ketat Proses Memasak dan Distribusi MBG
-
Tangkal Hoaks, Polda Metro Jaya dan FWP Gelar Uji Kompetensi Wartawan
-
Menko Usul WFA Nasional 2931 Desember 2025 untuk Dukung Mobilitas Nataru
-
Dana Kampanye Jadi Celah Korupsi, Pakar Sebut Pilkada Tak Langsung Tak Efektif