Suara.com - Di bulan Ramadhan ini KPK melakukan beberapa kali Operasi Tangkap Tangan atau OTT di sejumlah wilayah di Indonesia. Ada banyak kasus korupsi terungkap dan berkembang dari OTT tersebut.
Beberapa dari pejabat yang terjaring OTT KPK bahkan tidak hanya terlibat dalam satu kasus, namun juga beberapa kasus lain yang nantinya dapat memberatkan hukuman mereka sebagai pelaku korupsi. Lalu, apa saja kasus yang berhasil diungkap oleh KPK melalui OTT di bulan puasa ini? Simak inilah selengkapnya.
1. Bupati Meranti Muhammad Adil
Publik mungkin masih ingat dengan pernyataan Bupati Meranti, Muhammad Adil yang menyebut Kementerian Keuangan dengan sebutan "setan/iblis" dalam rapat pimpinan daerah di Riau beberapa waktu lalu karena merasa pihak pemerintah pusat hanya mengeruk sumber daya alam di Meranti dan tidak memikirkan dampak terhadap lingkungan sekitar.
Tak sampai 1 tahun, Muhammad Adil mendadak terjaring OTT KPK pada Kamis, (06/04/2023) lalu. Pihak KPK juga menangkap 28 pejabat lain dalam OTT tersebut. Tak tanggung-tanggung, pihak KPK mengungkap bahwa Adil terlibat dalam 3 kasus yang berbeda, yaitu kasus dugaan suap pemeriksa keuangan, korupsi pemotongan anggaran dan gratifikasi jasa travel umrah.
2. OTT Balai Perkeretaapian DJKA Kemenhub Jawa Tengah
Belum selesai dari OTT Bupati Meranti, pihak KPK kembali mengejar pejabat lembaga lainnya untuk dijaring dalam OTT. Alhasil, 10 orang tersangka dari pimpinan DJKA Kemenhub, staff DJKA Kemenhub, hingga pihak swasta berhasil ditangkap KPK dan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap proyek track layout stasiun Tegal pada Selasa, (11/04/2023).
Pihak KPK langsung memboyong 10 orang tersangka menuju Gedung Merah Putih KPK Jakarta pada Rabu, (12/04/2023) pagi. Dari hasil OTT, KPK mengamankan uang tunai dengan mata uang asing dan Rupiah dengan jumlah sekitar Rp 350 juta. Para tersangka ditahan selama 20 hari terhitung dari 12 April hingga 1 Mei 2023 mendatang.
3. Kasus korupsi kereta api Trans Sulawesi
Baca Juga: Korupsi Pembangunan Rel Kereta Api, KPK: Sangat Berbahaya Bagi Keselamatan
Ternyata, OTT yang dilakukan kepada DJKA Kemenhub Jawa Tengah membuka kasus baru. Tak hanya kasus suap proyek track layout stasiun Tegal, para pejabat DJKA Kemenhub ini juga diketahui terlibat dalam kasus korupsi proyek kereta api (KA) Trans Sulawesi yang baru diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 29 Maret 2023 lalu.
"Dugaan korupsi DJKA Jawa Tengah ini juga terkait pembangunan jalur kereta api Trans Sulawesi dan proyek-proyek perbaikan perlintasan kereta api lainnya di DJKA Kemenhub," ungkap Kepala Pemberitaan KPK, Ali Fikri.
Kementerian Perhubungan buka suara soal OTT KPK tersebut. Pihaknya mengaku akan bekerjasama dengan KPK untuk mengusut tuntas kasus korupsi.
"Kami siap untuk bekerjasama dengan KPK untuk memberantas korupsi yang terjadi pada pejabat Kementerian Perhubungan. Hingga kini kami juga masih menunggu pernyataan resmi dari KPK untuk mengambil langkah-langkah selanjutnya," ungkap Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati saat ditemui wartawan pada Rabu, (12/04/2023) kemarin.
Hingga kini, KPK masih mencoba menyelidiki kasus dari OTT yang sudah dilaksanakan. Presiden Jokowi sendiri meminta para jajaran KPK untuk terus mengecek setiap kemungkinan proyek dengan nilai besar dan kemungkinan terjadinya korupsi di lembaga negara.
Kontributor : Dea Nabila
Berita Terkait
-
Korupsi Pembangunan Rel Kereta Api, KPK: Sangat Berbahaya Bagi Keselamatan
-
Ada Dugaan Korupsi di Proyek Perbaikan Jalur KA, Jokowi: Dikontrol Saja Ada Masalah, Apalagi Tidak
-
Jokowi Bicara Tangkap Tangan Pejabat DJKA Kemenhub: Tiap Hari Dicek, Masih Saja Ada OTT
-
Rekam Jejak Harno Trimadi, Pejabat Kemenhub yang Terjaring OTT KPK
-
Miris! Adik-adik Mentan Syahrul Yasin Limpo Terseret Pusaran Kasus Korupsi
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN
-
Salah Sasaran! Niat Tagih Utang, Pria di Sunter Malah Dikeroyok Massa Usai Diteriaki Maling
-
BNI Apresiasi Ketangguhan Skuad Muda Indonesia di BWF World Junior Mixed Team Championship 2025
-
Debt Collector Makin Beringas, DPR Geram Desak OJK Hapus Aturan: Banyak Tindak Pidana
-
Lagi Anjangsana, Prajurit TNI Justru Gugur Diserang OPM, Senjatanya Dirampas
-
Menteri Haji Umumkan Tambahan 2 Kloter untuk Antrean Haji NTB Daftar Tunggu Jadi 26 Tahun
-
Bulan Madu Maut di Glamping Ilegal, Lakeside Alahan Panjang Ternyata Tak Kantongi Izin