Suara.com - Tersangka serangan ledakan terhadap Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada akhir pekan lalu, kemungkinan menyimpan dendam setelah gagal memenuhi syarat sebagai kandidat untuk pemilihan majelis tinggi tahun lalu, menurut dokumen pengadilan yang ditunjukkan pada Selasa (18/4/2023).
Ryuji Kimura (24), tetap diam setelah ditahan di lokasi kejadian karena melemparkan alat peledak ke arah Kishida sebelum perdana menteri itu memberikan pidato pada Sabtu di kota Wakayama, Jepang barat. Kishida selamat tanpa cedera.
Menurut laporan, Kimura mengajukan gugatan kepada Pengadilan Distrik Kobe pada Juni tahun lalu, meminta ganti rugi 100 ribu yen (sekitar 11 juta rupiah) atas tekanan mental setelah ia gagal mendaftar sebagai kandidat untuk pemilihan Dewan Penasihat Jepang yang diadakan pada bulan berikutnya.
Ia mengatakan syarat usia setidaknya 30 tahun dan membawa deposit sebesar tiga juta yen (sekitar Rp 332 juta) untuk mencalonkan diri adalah melanggar konstitusi yang menjamin kesetaraan di mata hukum.
Kimura juga menyerahkan dokumen yang mengkritik kabinet Kishida karena mengadakan pemakaman kenegaraan bagi mendiang Perdana Menteri Shinzo Abe, dan mengatakan bahwa acara tersebut "dipaksakan dengan hanya persetujuan Kabinet" dan tanpa pertimbangan parlemen, seraya menambahkan "tantangan terhadap demokrasi seperti itu tidak dapat ditolerir"
Abe ditembak mati pada Juli tahun lalu saat pidato di kota bagian barat Nara sebelum pemilihan majelis tinggi. Pemakaman yang didanai negara memecah belah pendapat publik atas biaya yang dikeluarkan dan kemungkinan dana tersebut digunakan untuk memperkuat warisan positif bagi mantan pemimpin yang memecah belah.
Namun pengadilan distrik pada November menolak gugatan Kimura, dengan alasan bahwa batasan usia dan deposit adalah persyaratan yang wajar. Kimura kemudian mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Osaka, dengan keputusan yang dijadwalkan akan dijatuhkan pada bulan Mei.
Hideo Okamoto, profesor psikologi klinis di Universitas Wanita Nara, mengatakan Kimura "mungkin berpikir pemerintahan (Kishida) menghambat pencalonannya dan ingin membalas.
Kimura ternyata juga ikut berpartisipasi dalam sesi pembekalan majelis kota yang diadakan oleh seorang anggota dewan lokal yang berafiliasi dengan Partai Demokrat Liberal pada bulan September tahun lalu.
Baca Juga: Rudal Korut Mendarat di ZEE Jepang, PM Kishida Meradang
Saat itu Kimura mengatakan kepada anggota parlemen LDP yang berpartisipasi Masaki Ogushi bahwa batasan usia untuk kandidat dalam pemilihan lokal harus diturunkan mulai dari 25 tahun. Kimura mengatakan ia ingin mencalonkan diri dalam pemilihan dewan kota, menurut kantor Ogushi.
Ogushi menggambarkan pertemuan itu tidak biasa dimana pembicaraan berlangsung selama 20 menit.
Sementara itu keluarga Kimura mengatakan ia "berada di rumah hingga Jumat tengah malam tetapi menghilang pada pagi hari," yang dikutip oleh sumber penyelidikan.
Sekitar 11.25 pagi pada Sabtu, sebuah alat peledak dilemparkan ke arah Kishida dari arah kerumunan. Kimura ditangkap dalam jarak 10 meter dari perdana menteri, dengan alat itu yang diyakini adalah bom pipa rakitan.
Menurut kantor pusat LDP, partai itu mengeluarkan jadwal Kishida pada Sabtu melalui laman mereka pada sore hari sebelumnya, dan calon pemilihan LDP juga memposting rencana pidato perdana menteri di media sosial. (Sumber: Antara)
Berita Terkait
-
Indonesia Lirik Jepang Kembangkan Kereta di Jawa dan Sumatera
-
Usung Konsep ala Jepang, Perumahan Ini Dirancang agar Tahan Gempa
-
Bahaya Menjadi Workaholic, Salah Satu Sebab Krisis Populasi di Jepang!
-
EXO Sukses Gelar Fanmeet Jepang 'EXO CHANNEL: THE BEST', 50 Ribu Fans Hadir
-
Gorengan Jadi Menu Paling Dicari saat Berbuka Puasa di Jepang, Lho Kok Bisa?
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Terkini
-
Tak Hanya Bagi Ojol, Cak Imin Dorong Ada Potong Iuran BPJS-TK Untuk Pelaku UMKM
-
Drama Copot Kepsek Viral, Wali Kota Prabumulih Akhirnya Minta Maaf: Anak Bawa Mobil Itu Hoaks
-
Terpecah! Komunitas URC Jaksel Ogah Ikut Demo Hari Ini: Mereka Bukan Ojol Sejati
-
Demo 17 September: Massa Ojol dan Mahasiswa Kepung DPR, Tuntut Menhub Dudy Dicopot!
-
Ojol Bakal Demo di Tiga Titik Hari Ini, Masyarakat Diminta Cari Transportasi Lain
-
Turunkan Ribuan Pasukan, Polisi Larang Massa Ojol Bakar Ban hingga Tutup Jalan Selama Demo!
-
Capai Ribuan Orang, Ini Rute Konvoi Demo Ojol di Jakarta: Bawa 7 Tuntutan ke Istana hingga DPR!
-
Bakal Patroli, Menkeu Purbaya Siap Tarik Anggaran Kementerian yang Lambat Serap Dana
-
Syaifullah Tamliha Ungkap Dua Kelemahan PPP: Tak Punya Figur Berduit dan Alergi Outsider
-
Kepala Sekolah di Prabumulih Sempat Dicopot Gegara Tegur Anak Pejabat Bawa Mobil ke Sekolah